Laman

Saturday, June 17, 2017

Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Berita Menggunakan Model Group Investigation Dengan Media Gambar Peristiwa Pada Siswa Kelas VIII A Smp Negeri 2 Subah


Irma Estriliana
14410094
6C

ABSTRAK
Irma Estriliana. Npm 14410094. Peningkatan Ketrampilan Menulis Teks Berita Menggunakan Model Group Investigation Dengan Media Gambar Peristiwa Pada Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 2 Subah Tahun Ajaran 2016/2017. Skripsi. Fakultas Pendidikan  Bahasa dan Seni Universitas PGRI Semarang.
Penelitian ini dilatar belakangi media yang digunakan untuk pembelajaran menulis teks berita di kelas VIII A SMP Negeri 2 Subah Tahun Ajar 2016/2017. Media yang diterapkan adalah media gambar peristiwa untuk meningkatkan ketrampilan pembelajaran menulis teks berita pada peserta didik diharapkan dapat membantu peserta didik meningkatkan kecerdasan, menumbuhkan keberanian, mendorong kemampuan mengumulkan informasi, dan aktif dalam  mengungkapkan ide kreatifnya.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat peningkatan ketrampilan menulis teks berita menggunakan model pembelajaranGroup Investigation dengan media gambar peristiwa pada siswa kelas VIII A SMP Negeri 2 Subah tahun ajaran 2016/2017. Adapun tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui adanya ketrampilan menulis teks berita menggunakan model pembelajaran Group Investigationdengan media gambar peristiwa pada siswa kelas VIII A SMP Negeri 2 Subah tahun ajaran 2016/2017. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakatn kelas. Tehnik pengumpulan data meliputi  pengumpulan datadan analisis data untuk mengetahui peningkatan ketrampilan menulis teks berita menggunakan model pembelajarangroup investigation dengan media gambar peristiwa pada siswa kelas VIII A SMP Negeri 2 Subah.
Hasil penelitian observasi di lapangan sebelum dan sesudah menggunakan media gambar peristiwa dalam pembelajaran menulis teks berita mampu meningkatkan kecerdasan, menumbuhkan keberanian, mendorong kemampuan mengumpulkan informasi, dan aktif dalam mengungkapkan ide kreatifnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan media gambar peristiwa setelah diterapkan dikelas lebih efektif dalam menyampaikan materi teks berita.
Dari hasil penelitian uji hipotesis kelompok eksperimen  peserta didik yang menggunakan model pembelajaran group investigation dan media gambar peristiwa lebih  kreatif, serta ketrampilan menulis teks berita dapat meningkat . Dengan demikian dapat disimpulkan  terdapat peningkatan ketrampilan menulis teks berita menggunakan media gambar peristiwa pada peserta didik kelas VIII A SMP Negeri 2 Subah Tahun Ajar 2016/2017.
Kata kunci: Peningkatan ketrampilan menulis teks berita menggunakan model pemebelajaran group investigation dengan media gambar peristiwa.

A.      PENDAHULUAN
Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, tujuan pembelajaran adalah agar siswa mampu menguasai keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa tersebut  meliputi keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilantersebut saling berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Dan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung dan memiliki banyak manfaat, diantaranya adalah meningkatkan kecerdasan, menumbuhkan keberanian, dan mendorong kemampuan mengumpulkan informasi.
Dengan menulis, seseorang dapatmenghasilkan suatu karya atau hasil dia berekspresi.Sebagaimana pendapatTarigan (2008: 3), menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif.Tulisan itulah yang merupakan sebuah produk hasil ekspresi dari penulis.
Dalam kaitannya dengan pembelajaran menulis pada tingkat SMP, menulis teksberita menjadi suatu hal yang kurang diminati dan kurang mendapat respon yang baikdari siswa.Siswa tampak mengalami kesulitan ketika harus menulis. Siswa tidaktahu apa yang harus dilakukan ketika pembelajaran menulis dimulai. Merekaterkadang sulit sekali menemukan kalimat pertama untuk memulai tulisan mereka.Pembelajaran menulisteks berita tidak lepas dari tujuanpembelajaran Bahasa dan SastraIndonesia yaitu untuk meningkatkankemampuan siswa dalam berkomunikasibaik secara lisan atau tertulis.Pembelajaran tersebut diharapkan dapatmembantu siswa meningkatkankemampuan berbahasa dengan carameliput berbagai peristiwa kemudianmenuliskannya dalam bentuk teks berita.Namun, dalam pelaksanaan pembelajarankompetensi dasar tersebut, masih banyakkendala yang dihadapi.Oleh karena itu, diperlukanlatihan dan praktik yang terus – menerus danteratur. Memberikan kesempatan lebih banyak bagisiswa untuk berlatih menulis teks berita merupakan sebuah cara yang dapatditerapkan agar keterampilan menulis teks berita meningkat dan berkembangsecara cepat.
Guru juga harus mampu membimbing siswa dalammengajarkan keterampilan menulis teks berita secara mudah dengan menggunakanmedia dan model yang tepat dalam mengajar. Kebiasaan guru yang hanyamenggunakan metode ceramah tanpa adanya media atau pun model pembelajaranmenjadikan situasi monoton dan tidak bervariasi.Selain itu, metode ceramah jugaterlalu membatasi siswa dalam berkreasi karena mereka hanya duduk danmendengarkan penjelasan dari guru.Guru juga terkadang kurang begitumemperhatikan siswa sudah memahami materi yang dijelaskan atau belumsehingga tidak banyak siswa yang benar-benar paham dengan penjelasantersebut.Inilah yang menyebabkan siswa tidak termotivasi untuk aktifdalam bertanya dan tidak bersemangat dalam mengikuti pembelajaran.
Untuk meningkatkan kemampuan menulis berita, selain media jugaperlu menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa.Model pembelajaran tersebut yang nantinya akan merangsang siswa aktifdalam pembelajaran. Keaktifan siswa inilah yang akan memicu pemahamanyang kuat mengenai materi menulis teks berita. Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut, model pembelajaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses belajar dan mengajar. Pemilihan model pembelajaran dapat menciptakan situasi pembelajaran yang berkualitas dan diharapkan sikap yang positif dari siswa untuk menyelami penulisan teks berita. Oleh karena itu, perlu upaya perubahan pengajaran dengan menerapkan model pembelajaran tertentu.
Dalam pembelajaran terdapat banyak model, salah satunya adalah model Pembelajaran kooperatif group investigation.Interaksi antarteman sekelas dapat diwujudkan dalam bentuk belajarkelompok.Maka dari itu, model pembelajaran kooperatif diharapkan dapatdijadikan salah satu sarana untuk mewujudkan kegiatan belajar siswa yangefektif dan membantu ssiwa dalam belajar dan berinteraksi dengan temansekelas.Tujuan diterapkan model ini agar siswa secara langsung melakukan pengamatan oleh objek yang disediakan oleh guru dalam pembelajaran menulis teks berita.Siswa akan mengetahui keterkaitan materi dengan keadaan nyata dikehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, model ini memberikan pelatihan secara bertahap agar siswa dapat menulis teks beritadengan baik.
Selain model, penggunaan media juga penting. Penulis mencoba  menerapkan media gambar peristiwa. Teknik pembelajaran menulis dari gambar peristiwaini bertujuan agar siswa dapat menulis dengan cepat berdasarkan gambar yang dilihat. Cara menerapkannya yaitu guru menyampaikan pengantar, guru membagikan beberapa gambar peristiwa kepada siswa yang telah berkelompok, setelah siswa melihat gambar tersebut, siswa mulai mengidentifikasi gambar dan dari identifikasi itu siswa membuat tulisan secara singkat, padat, dan jelas, guru bertanya kepada siswa tentang alasan tulisan yang dibuatnya, dan guru merefleksikan pembelajaran tersebut.

B.     HIPOTESIS
Hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul Pengertian tentang jawaban sementara sebagaimana yang sudah diuraikan di atas , karena jawaban yang didasarkan pada  fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Berdasarkan kerangka berpikir, hipotesis dalam penelitian ini adalah proses pembelajaran menulis tek berita dapat lebih kreatif, serta keterampilan menulis teks berita siswa dapat meningkat setelah dilakukan pembelajaran menggunakan model  kooperatif group investigation dan media gambar peristiwa. Selain itu, perubahan perilaku siswa akan lebih baik dalam mengikuti pembelajaran.

C.     METODE PENELITIAN
1.        Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian yang berusaha mengkaji, merefleksi secara kritis dan kolaboratif suatu rencana pembelajaran terhadap kinerja guru, interaksi antara guru dengan peserta didik, serta interaksi antarpeserta didik di dalam kelas. Metode penelitian tindakan kelas ini menekankan pada suatu kajian yang benar-benar dari situasi alamiah di kelas.
Proses penelitian tindakan kelas ini direncanakan berlangsung dalam dua siklus. Tiap siklus terdiri atas empat tahap, yaitu 1) perencanaan, 2) tindakan, 3) observasi, dan 4) refleksi. Proses kegiatan tindakan kelas yang dilakukan adalah berdasarkan pada permasalahan yang akan dipecahkan, kemudian direncanakan suatu tindakan dan dilaksanakan. Pada pelaksanaan tindakan dilakukan penyampaian materi, tes perbuatan, dan observasi terhadap kegiatan yang dilakukan. Tahap berikutnya, berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan jurnal direfleksi kegiatan-kegiatan yang dilakukan. Permasalahan-permasalahan yang muncul pada siklus I merupakan permasalahan yang harus dipecahkan pada siklus II. Selanjutnya, kegiatan dimulai lagi seperti kegiatan pada siklus I, yakni perencaaan, tindakan, observasi, dan refleksi dengan perubahan-perubahan untuk mengatasi permasalahan yang muncul pada siklus I. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa.
2.         Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah keterampilan menulis teks berita siswa kelasVIIIA SMP N 2 Subah Kabupaten Batang.Dipilihnya kelas ini karena keterampilanmenulis teks berita kelas tersebut dianggap paling rendah diantara siswa kelas lain.Siswamerasa kesulitan dalam menulis teks berita sehingga minat siswa terhadappembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia terutama materi pembelajaran menulisteks berita masih rendah.
3.        Variabel Penelitian
Ada dua variabel yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini, yaitu variabel terikat dan variabel bebas. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat. Pada penelitian ini, yang menjadi variabel terikat yaitu peningkatan ketrampilan menulis teks berita pada siswa kelas VIII A SMP N 2 Subah.
Sedangkan variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu penerapan model pembelajaran kooperatif group investigation dengan bantuan media gambar peristiwa.
4.        Instrumen Penelitian
Untuk mendapatkan data, peneliti menggunakan instrumen tes dan instumennontes.Dengan menggunakan instrumen tes, peneliti dapat mengetahui kemampuanmenulis teks berita siswa. Sedangkan, bentuk instrumen nontes dalam penelitian iniadalah pedoman observasi perilakusiswa , pedoman jurnal,pedoman wawancara , dan dokumentasi foto yang digunakan untuk mengetahuiperubahan tingkah laku siswa.
a.         Instrumen Tes
Bentuk instrumen tes yaitu berupa perintah kepada siswa untuk menulis teksberita. Aspek yang dinilai dalam tes keterampilan menulis teks berita dengan model GI adalah kelengkapan unsur berita, kelengkapan struktur teksberita, ketepatan penggunaan ejaan dan tanda baca, pemilihan kata (diksi) yang tepat,penggunaan kalimat efektif, dan kerapian tulisan.
Tes yang digunakan untuk mengetahui keterampilan menulis teks beritaadalah tes tertulis pada siklus I dan siklus II, yaitu siswa ditugasi menulis teks berita yang didalamnyaterdapat enam unsur berita dan berpedoman pada struktur berita yang lengkap,ketepatan ejaan dan tanda baca, ketepatan pilihan kata (diksi), keefektifan kalimat,dan kerapian tulisan minimal 2 paragraf.
b.        Instrumen Nontes
Instrumen nontes digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa, kesan, danpesan siswa terhadap pembelajaran dan potret kegiatan belajar mengajar.Bentukinstrumen nontes dalam penelitian ini meliputi pedoman observasiperilaku siswa, pedoman jurnal,pedoman wawancara, dan dokumentasi foto yang digunakan untuk mengetahuiperubahan tingkah laku siswa.
1.   Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan dua teknik pengumpulan data, yaitu seluruh teknik tes dan nontes.
a.                   Teknik Tes
Peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan tes.Tes ini dilakukansebanyak dua kali yakni pada siklus pertama dan siklus kedua.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengambilan data dengan teknik tesadalah sebagai berikut: a) Siswa ditugasi untuk menulis teks berita setelah diberi pembelajaran menulisteks berita menggunakan modelgroup investigation;b) Meneliti dan mengolah data dari hasil penelitian;c) Peneliti mengukur kemampuan menulis siswa berdasarkan hasil tes padasiklus I dan siklus II.Target tingkat keberhasilan siswa ditetapkan jika dapat mencapai nilai rata-rataKelas.
b.                  Teknik Nontes
Tekniknontes digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap modelgroup investigationdengan media gambar peristiwa yang telah digunakan. Teknikpengumpulan data nontes ini dilakukan dengan cara observasi, wawancara,jurnal, dan dokumentasi foto.
2.      Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif.
a.                   Teknik Kualitatif
Teknik kualitatif dilakukan untuk menganalisis data kualitatif yangdiperoleh melalui kegiatan observasi,lembar jurnal, lembar wawancara dandokumentasi foto.Penganalisisan data kualitatif dilakukan dengan menganalisislembar nontes.Langkah-langkahnya adalah menganalisis lembar observasi yang diisisaat pembelajaran.Data jurnal dianalisis dengan membaca seluruh jurnal siswa dan guru. Data wawancara dianalisis dengan membaca hasil waancara dengan siswa. Dokumentasi foto dianalisis dengan membandingkan proses pembelajaran pada saatsiklus I dan siklus II.Hasil analisis tersebut untuk mengetahui siswa yang mengalami kesulitandalam pembelajaran menulis teks berita, kelebihan atau kekurangan penerapan modelgroup investigationdengan media gambar peristiwa dalam pembelajaranmenulis teks berita, dan untuk mengetahui proses pembelajaran menulis teks berita.
b.                     Teknik Kuantitatif
Teknik kuantitatif digunakan untuk menganalisis data kuantitatif yang diperoleh melalui tes siklus I dan II.Tujuannya yaitu mengetahui peningkatan keterampilan siswa dalam menulis teks berita melalui model kooperatif group investigation dengan media gambar peristiwa.

D.    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.
 Penelitian yang sudah dilakukan kemudian hasilnya dikemas dalam bentuk deksripsi dari hasil pengetahuan menulis teks berita pada kelas VIIIA SMP Negeri 2 Subah Tahun Ajar 2016/2017. Peneliti menggunakan satu kelas yaitu kelas VIII A , cara kerja operasional pada penelitian ini adalah dengan penggunaan sebelum  menggunakan model pembelajaran group investigation dan media gambar peristiwa dalam pembelajaran menulis teks berita dan sesudah menggunakan model pembelajaran group investigation dan media gambar peristiwa dalam pembelajaran menulis teks berita di kelas.
      Dalam  penyajian deskripsi data pengetahuan menulis teks berita meliputi langkah-langkah penelitian, kepahaman peserta didik terhadap materi menulis teks berita yang disampaikan guru di depan kelas sesudah dan sebelum menggunakan model pembelajaran group investigation dan media gambar peristiwa.

E.     SIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di kelas VIII A SMP Negeri 2 Subah Tahun Ajar 2016/2017 di peroleh hasil uji hipotesis model pembelajaran group investigation dan media gambar peristiwa efektif untuk pembelajaran menulis teks berita terhadap peserta didik kelas VIII A SMP Negeri 2 Subah Tahun Ajar 2016/2017. Peningkatan yang sangat signifikan pada penggunaan model pembelajaran Group investigation dan media gambar peristiwa dalam pembelajaran menulis teks prosedur kelas VII G SMP Negeri 37 Semarang Tahun Ajar 2016/2017.
F.      SARAN
Berdasarkan simpulan hasil penelitian terseut, penulis menyampaikan saran sebagai berikut :
1.      Untuk guru
Guru mendapatkan metode yang baru dalam pembelajaran . Sehingga tidak hanya ceramah dalam menyampaikan materi. Peserta didik juga sering dilibatkan dalam pembelajaran sehingga memudahkan peserta didik dalam pembelajaran karena adanya variasi baru, yaitu menggunakan model pembelajaran group investigation dan media gambar peristiwa peserta didik lebih semangat dan antusias dalam menerima pembelajaran di kelas.


DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Daryanto. 2013. Media Pembelajaran.Yogyakarta. Gava Media

Tarigan, Henry Guntur. 2001. Menulis sebagai suatu Keterampilan Berbahasa.Bandung: Angkasa


No comments:

Post a Comment