Laman

Saturday, June 17, 2017

Kesalahan Penggunaan Tanda Baca dalam Menulis Karangan
oleh Siswa Kelas X di SMA N 7 Semarang Tahun Ajaran 2016/2017

Yanuar Nurhadi 6C 14410107 PBSI FPBS
nyanuar98@gmail.com
Abstrak
            Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 7 Semarang dengan tujuan mendeskripsikan kesalahan penggunaan tanda baca oleh siswa kelas X. Permasalahan yang menjadi latar belakang diadakannya penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam aspek penggunaan tanda baca yang tidak sesuai dengan kaidah tata bahasa Indonesia yang baik dan benar, sehingga sebagian besar siswa masih melakukan kesalahan untuk mengungkapkan suatu gagasan. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, subyek penelitian adalah siswa kelas X. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, tes. Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, kesalahan penggunaan tanda baca meliputi tanda titik dan tanda koma. Penyebab kesalahan penggunaan kata dan tanda baca pada karangan sederhana siswa antara lain pengaruh bahasa ibu terhadap bahasa kedua, lingkungan tepat tinggal siswa, kompetensi bahasa Indonesia siswa yang rendah, sikap siswa yang kurang peduli akan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, dan rendahnya minat baca siswa.
Kata kunci :  kesalahan penggunaan tanda baca, menulis karangan.

A.   Pendahuluan
I.       Latar Belakang
Menurut Tarigan (2008:4) menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Dengan menulis siswa dapat mengungkapkan atau mengekspresikan gagasan atau pendapat, pikiran dan perasaan yang dimiliki, selain itu dapat mengembangkan daya pikir dan kreatifitas siswa dalam sebuah tulisan. Tulisan adalah gambaran dari komunikasi lisan yang dituangkan ke dalam tanda-tanda yang dapat dibaca atau dilihat dengan nyata. Bentuk tulisan tersebut dapat berupa buku harian, puisi, makalah, laporan, proposal dan karangan. Berdasarkan bentuk-bentuk tulisan tersebut, penelitian ini difokuskan pada bentuk tulisan berupa karangan. Mengarang pada prinsipnya adalah bercerita tentang sesuatu yang ada dalam angan-angan, kemudian dituangkan dalam bentuk lisan maupun tulisan. Dalam pembelajaran menulis karangan di kelas X siswa dituntut untuk menulis karangan sesuai dengan kemampuan dan pemahamannya. Hal ini sesuai dengan standar kompetensi untuk kelas X yaitu mengungkapkan pikiran, perasaan dan informasi dalam karangan dan puisi. Oleh karena itu, melalui pembelajaran ini diharapkan siswa mampu dan terampil mengarang berdasarkan standar kompetensi yang ingin dicapai. Permasalahan yang sering ditemui dalam pembelajaran mengarang siswa yaitu kemampuan siswa dalam aspek penggunaan tanda baca yang sesuai dengan tata bahasa Indonesia yang baik dan benar. Sebagian besar siswa masih melakukan kesalahan dalam menggunakan tanda baca yang tepat untuk mengungkapkan gagasannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesalahan berbahasa adalah kurangnya pemahaman siswa tentang penggunaan tanda baca yang benar, pengaruh bahasa daerah, serta pengajaran bahasa Indonesia yang kurang tepat., Sedangkan penggunaan tanda baca dipengaruhi oleh terbatasnya pengetahuan siswa terhadap Ejaan Yang Disempurnakan. Kesalahan tersebut merupakan kesalahan yang sering dilakukan oleh siswa. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai kesalahan penggunaan kata dan tanda baca untuk mengetahui kemampuan siswa kelas X. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan informasi atau masukan kepada guru di sekolah tersebut agar nantinya dapat meningkatkan pembinaan dalam penulisan karangan siswa.
B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimanakah wujud kesalahan Penggunaan Tanda Baca dalam Menulis Karangan Oleh Siswa Kelas X di SMA N 7 Semarang Tahun Ajaran 2016/2017
C.    Manfaat
Secara teoretis, penelitian ini dapat memperkaya konsep atau teori dalam menganalisis kesalahan berbahasa khususnya kesalahan berbahasa tulis. Sedangkan  Manfaat praktis dari penelitian ini, yaitu (1) bagi peneliti, penelitian ini dapat menambah 5 pengetahuan dan wawasan mengenai bentuk kesalahan berbahasa, serta untuk memperoleh pengalaman menganalisis kesalahan berbahasa dalam karangan siswa, (2) bagi guru, penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan pembelajaran (3) bagi siswa, penelitian ini dapat menambah pemahaman mengenai kaidah penulisan bahasa Indonesia yang benar, dan (4) bagi peneliti lain, penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk melakukan penelitian pada bidang yang sama secara lebih mendalam.

D.    Landasan Teori
1.      Kesalahan
Kesalahan merupakan sisi yang mempunyai cacat pada ujaran atau tulisan. “Kesalahan merupakan bagian-bagian konversasi atau komposisi yang „menyimpang‟ dari norma baku atau norma terpilih dari performansi bahasa orang dewasa” menurut Tarigan ( dalam skripsi Tuti, 2014:15).
2.      Karangan
Karangan adalah suatu hasil perwujudan gagasan dan pendapat seseorang dalam bahasa tulis kepada pembaca. Karangan yang dimaksudkan di sini berupa karangan deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi, atau persuasi.
3.      Tanda Baca
Menurut Prof.Dr.Dp. Tampubalon tanda baca adalah lambang-lambang tulisan yang dipergunakan oleh penulis untuk melambangkan berbagai aspek bahasa lisan yang bukan bunyi-bunyi bahasa (fonem-fonem).
4.      Analisis Kesalahan Berbahasa
Menurut Ellis (Tarigan dan Tarigan, 2011:60) “analisis kesalahan adalah suatu prosedur kerja, yang biasa digunakan oleh para peneliti dan guru bahasa, meliputi pengumpulan sampel, pengidentifikasian kesalahan yang terdapat dalam sampel, penjelasan kesalahan tersebut, pengklasifikasian kesalahan itu berdasarkan penyebabnya, serta pengevaluasian atau penilaian taraf keseriusan kesalahan itu”.
E.     Tinjauan Pustaka
              Penelitiaan terdahulu yang relevan untuk dikaji dalam penelitian ini adalah penelitian mengenaiAnalisis Kesalahan Penggunaan Tanda Baca Karangan Argumentasi Siswa Kelas X Sma Negeri 4 Tanjungpinang “ (Handayani, 2013). Dalam penelitiaan tersebut juga menganalisis kesalahan tanda baca pada karangan argumentasi siswa. Perbedaan dengan penelitian ini yaitu dalam penelitian sebelumnya menggunakan aggumentasi , sedangkan penelitian ini menggunakan menulis karangan.
F.     Metode
1.      Pendekatan Penelitian
Penelitian terhadap analisis kesalahan penggunaan tanda baca dalam karangan siswa kelas X SMA N 7 Semarang ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian deskriptif karena peneliti mendeskripsikan data-data kesalahan tanda baca yang terdapat dalam karangan siswa kelas X SMA N 7 Semarang. Menurut Arikunto (2010:3) “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi, atau hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian”. Pendekatan deskriptif berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasi apa yang ada.
2.      Hasil Penelitian dan Pembahasan
Tanda baca adalah lambang-lambang tulisan yang dipergunakan oleh penulis untuk melambangkan berbagai aspek bahasa lisan yang bukan bunyi-bunyi bahasa (fonem-fonem). Tanda baca adalah penulisan tanda titik, tnda koma, tanda titik dua, tanda hubung, tanda pisah, tanda tanya, tanda seru, tanda elipsis, tanda petik, tanda petik tunggal, tanda kurung, tanda kurung siku, dan tanda penyingkat atau apostrof. Berikut ini adalah hasil penelitian dan pembahasan dari menulis karangan siswa kelas X SMA N 7  Semarang.
1.      Tanda Baca
Responden 1 : M. Hasan     
Kalimat : Mari bersama-sama memikirkan, bagaimana caranya membangun… 
Seharusnya :”Mari bersama-sama memikirkan bagaimana caranya membangun ”. setelah kata “memikirkan” tidak menggunakan tanda koma

Responden 2: yuni fitria
Kalimat : Keluarga Pak Budi menaiki mobil. Kemudian keluarga Pak Budi sampai.
Seharusnya :” Keluarga Pak Budi menaiki mobil untuk sampai ke rumah saudaranya”. Setelah kata “menaiki mobil” tidak mengunakan tanda titik karena masih ada hubungan dengan kalimat sebelumnya.
Responden 3 : Setyo Budiarso.
Kalimat : Drs Sukento Ridho Marhaendriyanto MM  
Seharusnya :” Drs. Sukento Ridlo Marhaendriyanto M.M ”. pada penulisan gelarharusnya menggunakan tanda titik bukannya langsung menulis nama.
Responden 4 : Rahmat N.
Kalimat : melalui pengawasan internal dan eksternal. Termasuk pengawasan 
Seharusnya :” melalui pengawasan internal dan eksternal termasuk pengawasan”. Harusnya tidak menggunakan tanda titik karena masih berhubungan.
Responden 5: Ayu setyaningrum
Kalimat : Karena, sebagai generasi muda, kita wajib tahu sejarah bangsa kita yang terjadi di masa lalu bukan.
Seharusnya :” Karena, sebagai generasi muda, kita wajib tahu sejarah bangsa kita yang terjadi di masa lalu bukan?”. Setelah kata “bukan” tidak menggunakan tanda titik, harusnya tanda tanya. Karena dalam tulisan disampaikan untuk bertanya.
Responden 6 : Ovi sovianti
Kalimat : Semua siswa, baik laki-laki maupun perempuan, mengikuti latihan paduan suara.
Seharusnya :” Semua siswa baik laki-laki maupun perempuan mengikuti latihan paduan suara”. Kesalahan yang dilakukan yaitu menambahkan tanda koma pada kalimat yang tidak ada tanda koma.

Responden 7 : Andi Pradana
Kalimat : Oleh karena itu Ayah suka sekali pergi memancing di waktu luang dengan kakak untuk melatih kosentrasi dan kesabaran.
Seharusnya :” Oleh karena itu, Ayah suka sekali pergi memancing di waktu luang dengan kakak untuk melatih kosentrasi dan kesabaran. Kesalahan yang terjadi yaitu tidak ada tanda koma setelah kata “ oleh karena itu” yang harusnya terdapat tanda koma dalam kalimat tersebut.
Responden 8 : Riski Ardiani
Kalimat : Ayah dan ibu andi sedang berdiskusi diruang keluarga duduk dengan santai mereka merencanakan pergi ke pasar malam.
Seharusnya :” Ayah dan ibu andi sedang berdiskusi diruang keluarga duduk dengan santai, mereka merencanakan pergi ke pasar malam”. Kesalahan terdapat pada kata “santai” yang harusnya ada tanda koma setelah kata “ santai”.
Responden 9 : Arifah Hidayah
Kalimat: Oleh karena itu saya akan bekerja dengan giat untuk menjadi orang yang sukses
Seharusnya :” Oleh karena itu saya akan bekerja dengan giat untuk menjadi orang yang sukses”. Kesalahannya tidak ada tanda koma setelah kata “ oleh karena itu” dan tidak ada tanda titk diakhir kalimat.
Responden 10 :
Kalimat: Sesampainya di pasar Andi melihat ikan dan belut dalam ember. kemudian Pak Budi beli ikan.
Seharusnya :” Sesampainya di pasar Andi melihat ikan dan belut dalam ember, Kemudian  Pak Budi beli ikan”. Kesalahan yang terjadi yaitu pemberian tanda titik yang seharunya tanda koma.

G.    Simpulan

Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat kesalahan penggunaan tanda baca dalam menulis karangan siswa kelas X SMA N 7 Semarang yang telah dirangkum, maka ditemukan beberapa kesalahan penggunaan tanda baca meliputi kesalahan tanda baca titik dan tanda baca koma. Selain itu, penyebab kesalahan penggunaan tanda baca juga dipengaruhi oleh guru.

Daftar Pustaka

Alwi, H., dkk. 2003. Tata Baku Bahasa Indonesia. Jakarta ; Balai Pustaka
Chaer, Abdul. 2009. Sintaksis Bahasa Indonesia (Pendekatan Proses). Jakarta: Rineka Cipta.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2009. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Bandung: Gramedia Widiasarana.
Sugiyono. 2013.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfa Beta.
Tarigan H.G dan Tarigan D. 1988. Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa.
Bandung: Angkasa.
Tarigan, H. G. 2008. Menulis sebegai Suatu Keterampilan Berbahasa. Edisi Revisi.
Bandung: Angkasa.



No comments:

Post a Comment