Kesalahan Penggunaan Tanda Baca dalam
Menulis Karangan
oleh Siswa Kelas X di SMA
N 7 Semarang Tahun Ajaran 2016/2017
Yanuar
Nurhadi 6C 14410107 PBSI FPBS
nyanuar98@gmail.com
Abstrak
Penelitian
ini dilaksanakan di SMA N 7 Semarang dengan tujuan mendeskripsikan kesalahan
penggunaan tanda baca oleh siswa kelas X. Permasalahan yang menjadi latar
belakang diadakannya penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam aspek
penggunaan tanda baca yang tidak sesuai dengan kaidah tata bahasa Indonesia
yang baik dan benar, sehingga sebagian besar siswa masih melakukan kesalahan
untuk mengungkapkan suatu gagasan. Jenis penelitian ini adalah penelitian
deskriptif, subyek penelitian adalah siswa kelas X. Metode pengumpulan data
yang digunakan adalah wawancara, tes. Analisis data pada penelitian ini
menggunakan analisis data deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian,
kesalahan penggunaan tanda baca meliputi tanda titik dan tanda koma. Penyebab
kesalahan penggunaan kata dan tanda baca pada karangan sederhana siswa antara
lain pengaruh bahasa ibu terhadap bahasa kedua, lingkungan tepat tinggal siswa,
kompetensi bahasa Indonesia siswa yang rendah, sikap siswa yang kurang peduli
akan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, dan rendahnya minat baca
siswa.
Kata
kunci : kesalahan penggunaan tanda baca,
menulis karangan.
A.
Pendahuluan
I.
Latar
Belakang
Menurut Tarigan (2008:4) menulis
merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi
secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Dengan
menulis siswa dapat mengungkapkan atau mengekspresikan gagasan atau pendapat,
pikiran dan perasaan yang dimiliki, selain itu dapat mengembangkan daya pikir
dan kreatifitas siswa dalam sebuah tulisan. Tulisan adalah gambaran dari
komunikasi lisan yang dituangkan ke dalam tanda-tanda yang dapat dibaca atau
dilihat dengan nyata. Bentuk tulisan tersebut dapat berupa buku harian, puisi,
makalah, laporan, proposal dan karangan. Berdasarkan bentuk-bentuk tulisan
tersebut, penelitian ini difokuskan pada bentuk tulisan berupa karangan.
Mengarang pada prinsipnya adalah bercerita tentang sesuatu yang ada dalam
angan-angan, kemudian dituangkan dalam bentuk lisan maupun tulisan. Dalam
pembelajaran menulis karangan di kelas X siswa dituntut untuk menulis karangan
sesuai dengan kemampuan dan pemahamannya. Hal ini sesuai dengan standar
kompetensi untuk kelas X yaitu mengungkapkan pikiran, perasaan dan informasi
dalam karangan dan puisi. Oleh karena itu, melalui pembelajaran ini diharapkan siswa
mampu dan terampil mengarang berdasarkan standar kompetensi yang ingin dicapai.
Permasalahan yang sering ditemui dalam pembelajaran mengarang siswa yaitu
kemampuan siswa dalam aspek penggunaan tanda baca yang sesuai dengan tata
bahasa Indonesia yang baik dan benar. Sebagian besar siswa masih melakukan
kesalahan dalam menggunakan tanda baca yang tepat untuk mengungkapkan
gagasannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesalahan berbahasa adalah
kurangnya pemahaman siswa tentang penggunaan tanda baca yang benar, pengaruh
bahasa daerah, serta pengajaran bahasa Indonesia yang kurang tepat., Sedangkan penggunaan
tanda baca dipengaruhi oleh terbatasnya pengetahuan siswa terhadap Ejaan Yang
Disempurnakan. Kesalahan tersebut merupakan kesalahan yang sering dilakukan
oleh siswa. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai kesalahan
penggunaan kata dan tanda baca untuk mengetahui kemampuan siswa kelas X. Selain itu, penelitian ini juga
diharapkan dapat memberikan informasi atau masukan kepada guru di sekolah
tersebut agar nantinya dapat meningkatkan pembinaan dalam penulisan karangan
siswa.
B.
Rumusan
Masalah
1. Bagaimanakah wujud kesalahan Penggunaan
Tanda Baca dalam Menulis Karangan Oleh Siswa Kelas X di SMA N 7 Semarang Tahun
Ajaran 2016/2017
C.
Manfaat
Secara teoretis, penelitian ini dapat
memperkaya konsep atau teori dalam menganalisis kesalahan berbahasa khususnya
kesalahan berbahasa tulis. Sedangkan Manfaat praktis dari penelitian ini, yaitu (1)
bagi peneliti, penelitian ini dapat menambah 5 pengetahuan dan wawasan mengenai
bentuk kesalahan berbahasa, serta untuk memperoleh pengalaman menganalisis
kesalahan berbahasa dalam karangan siswa, (2) bagi guru, penelitian ini dapat
dijadikan bahan pertimbangan pembelajaran (3) bagi siswa, penelitian ini dapat
menambah pemahaman mengenai kaidah penulisan bahasa Indonesia yang benar, dan
(4) bagi peneliti lain, penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk melakukan
penelitian pada bidang yang sama secara lebih mendalam.
D.
Landasan
Teori
1. Kesalahan
Kesalahan merupakan sisi yang mempunyai
cacat pada ujaran atau tulisan. “Kesalahan merupakan bagian-bagian konversasi
atau komposisi yang „menyimpang‟ dari norma baku atau norma terpilih dari performansi
bahasa orang dewasa” menurut Tarigan ( dalam skripsi Tuti, 2014:15).
2. Karangan
Karangan adalah suatu hasil perwujudan
gagasan dan pendapat seseorang dalam bahasa tulis kepada pembaca. Karangan yang
dimaksudkan di sini berupa karangan deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi,
atau persuasi.
3. Tanda
Baca
Menurut Prof.Dr.Dp. Tampubalon tanda baca adalah
lambang-lambang tulisan yang dipergunakan oleh penulis untuk melambangkan
berbagai aspek bahasa lisan yang bukan bunyi-bunyi bahasa (fonem-fonem).
4. Analisis
Kesalahan Berbahasa
Menurut Ellis (Tarigan dan Tarigan,
2011:60) “analisis kesalahan adalah suatu prosedur kerja, yang biasa digunakan
oleh para peneliti dan guru bahasa, meliputi pengumpulan sampel,
pengidentifikasian kesalahan yang terdapat dalam sampel, penjelasan kesalahan
tersebut, pengklasifikasian kesalahan itu berdasarkan penyebabnya, serta
pengevaluasian atau penilaian taraf keseriusan kesalahan itu”.
E.
Tinjauan Pustaka
Penelitiaan
terdahulu yang relevan untuk dikaji dalam penelitian ini adalah penelitian
mengenai “Analisis
Kesalahan Penggunaan Tanda Baca Karangan Argumentasi Siswa Kelas X Sma Negeri 4
Tanjungpinang “ (Handayani, 2013). Dalam penelitiaan tersebut juga menganalisis
kesalahan tanda baca pada karangan argumentasi siswa. Perbedaan dengan
penelitian ini yaitu dalam penelitian sebelumnya menggunakan aggumentasi ,
sedangkan penelitian ini menggunakan menulis karangan.
F.
Metode
1.
Pendekatan Penelitian
Penelitian terhadap analisis
kesalahan penggunaan tanda baca dalam karangan siswa kelas X SMA N 7 Semarang
ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dikategorikan sebagai
penelitian deskriptif karena peneliti mendeskripsikan data-data kesalahan tanda
baca yang terdapat dalam karangan siswa kelas X SMA N 7 Semarang. Menurut
Arikunto (2010:3) “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan
untuk menyelidiki keadaan, kondisi, atau hal lain-lain yang sudah disebutkan,
yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian”. Pendekatan deskriptif berusaha mendeskripsikan dan
menginterpretasi apa yang ada.
2.
Hasil Penelitian dan
Pembahasan
Tanda baca adalah lambang-lambang tulisan yang
dipergunakan oleh penulis untuk melambangkan berbagai aspek bahasa lisan yang
bukan bunyi-bunyi bahasa (fonem-fonem). Tanda
baca adalah penulisan tanda titik, tnda koma, tanda titik dua, tanda hubung,
tanda pisah, tanda tanya, tanda seru, tanda elipsis, tanda petik, tanda petik
tunggal, tanda kurung, tanda kurung siku, dan tanda penyingkat atau apostrof.
Berikut ini adalah hasil penelitian dan pembahasan dari menulis karangan siswa kelas X SMA
N 7 Semarang.
1.
Tanda Baca
Responden 1 :
M. Hasan
Kalimat : Mari
bersama-sama memikirkan, bagaimana caranya membangun…
Seharusnya :”Mari bersama-sama memikirkan
bagaimana caranya membangun… ”. setelah kata “memikirkan” tidak menggunakan tanda koma
Responden
2: yuni fitria
Kalimat : Keluarga Pak Budi menaiki mobil.
Kemudian keluarga Pak Budi sampai.
Seharusnya :”
Keluarga Pak Budi menaiki mobil untuk sampai ke rumah saudaranya”. Setelah kata
“menaiki mobil” tidak mengunakan tanda titik karena masih ada hubungan dengan
kalimat sebelumnya.
Responden 3 : Setyo Budiarso.
Kalimat : Drs
Sukento Ridho Marhaendriyanto MM
Seharusnya :” Drs. Sukento Ridlo
Marhaendriyanto M.M ”. pada penulisan gelarharusnya
menggunakan tanda titik bukannya langsung menulis nama.
Responden 4 :
Rahmat N.
Kalimat :
melalui pengawasan internal dan eksternal. Termasuk pengawasan
Seharusnya :” melalui pengawasan internal dan
eksternal termasuk pengawasan”. Harusnya tidak menggunakan tanda
titik karena masih berhubungan.
Responden 5: Ayu setyaningrum
Kalimat : Karena, sebagai generasi muda, kita
wajib tahu sejarah bangsa kita yang terjadi di masa lalu bukan.
Seharusnya :” Karena, sebagai generasi muda, kita
wajib tahu sejarah bangsa kita yang terjadi di masa lalu bukan?”. Setelah kata “bukan” tidak
menggunakan tanda titik, harusnya tanda tanya. Karena dalam tulisan disampaikan
untuk bertanya.
Responden 6 : Ovi sovianti
Kalimat : Semua
siswa, baik laki-laki maupun perempuan, mengikuti latihan paduan suara.
Seharusnya :” Semua siswa baik
laki-laki maupun perempuan mengikuti latihan paduan suara”. Kesalahan
yang dilakukan yaitu menambahkan tanda koma pada kalimat yang tidak ada tanda
koma.
Responden 7
: Andi Pradana
Kalimat : Oleh karena itu Ayah
suka sekali pergi memancing di waktu luang dengan kakak untuk melatih
kosentrasi dan kesabaran.
Seharusnya :” Oleh karena itu, Ayah suka sekali pergi
memancing di waktu luang dengan kakak untuk melatih kosentrasi dan kesabaran.
Kesalahan yang terjadi yaitu tidak ada tanda koma setelah kata “ oleh karena
itu” yang harusnya terdapat tanda koma dalam kalimat tersebut.
Responden 8
: Riski Ardiani
Kalimat : Ayah
dan ibu andi sedang berdiskusi diruang keluarga duduk dengan santai mereka
merencanakan pergi ke pasar malam.
Seharusnya :” Ayah dan ibu andi
sedang berdiskusi diruang keluarga duduk dengan santai, mereka merencanakan pergi
ke pasar malam”. Kesalahan
terdapat pada kata “santai” yang harusnya ada tanda koma setelah kata “
santai”.
Responden 9
: Arifah Hidayah
Kalimat: Oleh karena itu saya akan bekerja dengan
giat untuk menjadi orang yang sukses
Seharusnya :” Oleh karena itu saya akan bekerja dengan giat
untuk menjadi orang yang sukses”. Kesalahannya tidak ada tanda koma setelah
kata “ oleh karena itu” dan tidak ada tanda titk diakhir kalimat.
Responden 10
:
Kalimat: Sesampainya di
pasar Andi melihat ikan dan belut dalam ember. kemudian Pak Budi beli ikan.
Seharusnya :” Sesampainya
di pasar Andi melihat ikan dan belut dalam ember, Kemudian Pak Budi beli ikan”. Kesalahan yang terjadi
yaitu pemberian tanda titik yang seharunya tanda koma.
G. Simpulan
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat kesalahan penggunaan tanda baca dalam menulis karangan siswa
kelas X SMA N 7 Semarang yang telah dirangkum, maka ditemukan beberapa kesalahan
penggunaan tanda baca meliputi
kesalahan tanda baca titik dan tanda baca koma. Selain itu, penyebab kesalahan
penggunaan tanda baca juga dipengaruhi oleh guru.
Daftar Pustaka
Alwi, H., dkk. 2003. Tata Baku Bahasa Indonesia. Jakarta ;
Balai Pustaka
Chaer, Abdul. 2009. Sintaksis Bahasa
Indonesia (Pendekatan Proses). Jakarta: Rineka Cipta.
Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa. 2009. Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan
Istilah. Bandung: Gramedia Widiasarana.
Sugiyono. 2013.Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfa Beta.
Tarigan
H.G dan Tarigan D. 1988. Pengajaran
Analisis Kesalahan Berbahasa.
Bandung:
Angkasa.
Tarigan,
H. G. 2008. Menulis sebegai Suatu
Keterampilan Berbahasa. Edisi Revisi.
Bandung:
Angkasa.
No comments:
Post a Comment