Penerapan Metode Jelajah Alam SekitarDalam Pembelajaran Menulis Cerpenpada Siswa Kelas X SMK Nasional Pati Tahun Ajaran 2016/2017
Yulianawati Hadi Saputri/14410111/6C/FPBS/PBSI
ABSTRAK
Penelitian
ini bertujuan untuk untuk mengetahui adanya pengaruh penggunaan metode Jelajah
Alam Sekitar dalam pembelajaran menulis cerpen pada siswa kelas X SMK Nasional
Pati.
Subjek
penelitian ini adalah teks cerpen siswa kelas X SMK Nasional Pati. Objek
dari penelitian ini adalah penerapan metode Jelajah Alam Sekitar dalam menulis
cerpen. Dalam penelitian ini digunakan
pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan
secara terus menerus atau berkesinambungan dengan mendeskripsikan dan
menganalisis masalah, fenomena, peristiwa, aktivitas sosial mengenai proses
pembelajaran yang telah berlangsung.
Teknik
pengumpulan data mengggunakan teknik tertulis dan non tertulis yang berupa
wawancara guru dan siswa, serta angket.
Hasil
penelitian ini adalah ada tidaknya pengaruh Jelajah Alam Sekitar dalam
pembelajaran menulis cerpen.
Kata kunci: Jelajah Alam Sekitar, Menulis,
Cerpen
BAB
I
PENDAHULUAN
1
Latar
Belakang
Menulis
adalah kegiatan menuangkan ide atau gagasan dengan menggunakan bahasa tulis
sebagai media penyampai (Tarigan, 1986: 15). Melalui kegiatan menulis
diharapkan siswa dapat menuangkan ide-ide atau gagasan baik yang bersifat
ilmiah maupun imajinatif. Oleh karena itu, sekolah sebagai tempat belajar diharapkan dapat memberikan pembelajaran
tentang menulis dengan baik melalui metode yang tepat sehingga potensi dan daya
kreatif siswa mampu tersalurkan dengan baik dan sempurna.
Pembelajaran
menulis sudah lama dilaksanakan dalam kegiatan proses pembelajaran di sekolah
tapi masih sering dijumpai hasil yang belum optimal karean metode yang
digunakan kurang sesuai. Siswa masih banyak yang bingung ketika diminta untuk
menulis, khususnya saat diminta menulis cerpen fenomena tersebut memunculkan upaya
sebagai bentuk solusi mengatasi permasalahan tersebut.
Pembelajaran
sastra sebagai salah satu kegiatan pembelajaran yang diterapkan di sekolah juga
memiliki keterkaitan dengan pembelajaran menulis. Sastra merupak pembelajaran
yang kurang mendapatkan perhatian dari siswa. Siswa kurang meminati
pembelajaran sastra karena sastra merupakan pembelajaran yang menurut mereka
sulit untuk dipelajari.
Berdasarkan
hasil wawancara dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas X SMK
Nasional Pati pada bulan April 2017 dan
hasil pengisian angket, ketrampilan menulis cerpen telah diajarkan tetapi belum
mencapai ketuntasan kareana dalam pembelajaran guru masih menggunakan metode
ceramah. Dengan metode ceramah yang digunakan guru dalam menyampaikan
pembelajaran siswa menjadi sulit ketika menuangkan idea tau gagasan dalam
tulisannya. Selain itu dengan metode ceramah menjadikan siswa kurang aktif dan
sering merasa bosan saat mengikuti pembelajaran menulis cerpen. Cerpen yang
dibuat oleh siswa kurang menarik karena bahasa yang digunakan monoton dan
pengembangan idea tau gagasan kurang bervariasi.
Guru
sebagai penyampai materi harus dapat menyampaikan materi yang akan dibahas
dengan metode yang tepat dan menarik. Hal tersebut dapat berdampak pada
keberhasilan siswa dalam mengikuti pembelajarang dan membangkitkan minat siswa.
Dengan
menghadapkan siswa pada objek pemandangan alam akan menstimulus siswa untuk
menulis cerpen dengan tingkat kesulitan menjadi berkurang. Melalui jelajah alam
sekitar dapat diaplikasikan agar aktifitas menulis menjadi kegiatan yang
menarik sehingga menulis cerpen mendapat perhatian dari siswa yang selama ini
siswa tidak memperhatikannya. Dengan pemilihan jelajah alam sekitar, peneliti
berharap dapat meninkatkan kemampuan menulis cerpen pada siswa kelas X SMK
Nasional Pati.
2
Rumusan
Masalah
Bagaimana penggunaan Metode Jelajah Alam
Sekitar terhadap kemmpuan menulis cerpen pada siswa kelas X SMK Nasional Pati?
3.
Manfaat
a)
Manfaat Praktis :
1. Guru
Hasil penelitian ini
dapat digunakan sebagai pedoman oleh guru pada pembelajaran Bahasa Indonesia
terutama pembelajaran menulis cerpen supaya pembelajaran yang terjalin antara
guru dan siswa tidak membosankan dan dapat membangun antusias siswa dalam
mempelajari sastra.
2. Siswa
Hasil penelitian ini bisa
mendorong siswa untuk lebih menyukai pembelajaran menulis teks cerpen sehingga
kemampuan menulis teks cerpen siswa menjadi lebih baik dari yang
sebelumnya.
3. Peneliti
Manfaat bagi peneliti
yaitu menambah wawasan pengetahuan yang baru, serta dapat memberikan bekal kepada
mahasiswa yang merupakan calon guru Bahasa Indonesia yang nantinya akan
melakukan kegiatan mengajar khususnya mata pelajaranyang Bahasa Indonesia di
sekolah yang salah satunya merupakan pembelajaran mengenai ketrampilan menulis,
serta dapat digunakan sebagai referensi peneliti selanjutnya dalam melakukan
penelitian-penelitian lain, khususnya dalam aspek ketrampilan menulis cerpen.
4. Sekolah
Penelitian ini diharapkan
dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia, khususnya kemampuan menulis teks cerpen.
b) Manfaat
Teoritis :
Menambah
khasanah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia khususnya dalam menulis cerpen.
4.
Landasan
Teori
a. Menulis
Cerpen
Menurut Henry Guntur Tarigan
(1994: 21) mengatakan menulis adalah melukiskan lambang grafis yang
menggambarkan bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat
membaca lambang-lambang grafis tersebut jika mereka memahami bahasa maupun
gambar grafis itu.
Cerpen adalah cerita yang membatasi diri dalam
membahas salah satu unsur fiksi dalam aspeknya yang terkecil. Kependekan sebuah
cerita pendek bukan karena bentuknya yang jauh lebih pendek dari novel, tetapi
karena aspek masalahnya yang sangat dibatasi (Sumardjo, 1983: 69).
b. Pembelajaran
Sastra
Pembelajaran adalah suatu kegiatan
yang dilakukan secara sadar dan sengaja. Oleh karena itu pembelajaran pasti
mempunyai tujuan. Tujuan pembelajaran adalah membantu siswa agar memperoleh
berbagai pengalaman dan dengan pengalaman itu tingkah laku yang dimaksud
meliputi pengetahuan, ketrampilan, dan nilai atau normal yang berfungsi sebagai
pengendali sikap dan perilaku siswa (Darsono dkk, 2000: 26).
Taum (1997: 13) sastra adalah karya
cipta atau fiksi yang bersifat imajinatif atau sastra adalah penggunaan bahasa
yang indah dan berguna yang menandakan hal-hal lain.
c. Metode
Jelajah Alam Sekitar
Ridlo (2005)menyatakan bahwa alam
sekitar siswa adalah lingkungan di sekitar siswa, dapat berupa lingkungan alam,
sosial, budaya, agama, dan sebagainya. Dalam proses pembelajaran yang dirancang
dengan menerapkan pendekatan Jelajah Alam Sekitar , kegiatan belajar
dilaksanakan dengan mengajak siswa untuk mengenal obyek, mengenai gejala dan
permasalahan, serta menelaah dan menemukan kesimpulan atau konsep tentang hal
yang dipelajari.
5.
Tinjauan
Pustaka
Arya
Ferismanda Berliyan (2016) jurnal yang berjudul “ Studi Komparasi Penggunaan
Stategi Brainwriting dan Strategi Double Entry Journal dalam Pembelajaran
Menulis Cerpen Kelas X SMA Negeri 1 Banguntampan Bantul”. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara siswa
yang mengikuri pembelajaran menulis cerpen dengan menggunakan strategi
Brainwriting dan siswa yang mengikuti pembelajaran menulis cerpen dengan menggunakan
strategi Double Entry Journal pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Banguntapan
Bantul dan untuk mengetahui manakah yang lebih efektif dari penerapan kedua
strategi tersebut. Dari hasil penelitian tersebut kesimpulannya cerpen siswa
yang mengikuti pembelajran dengan menggunakan Strategi Brainwriting dengan
siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan strategi terdapat perbedaan yang
signifikan antara ketrampilan menulis Double Entry Journal pada siswa kelas X
SMA N 1 Banguntapan Bantul.
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
Metode
Penelitian
a.
Pendekatan
Penelitian
Dalam
penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif yaitu
penelitian yang dilakukan secara terus menerus atau berkesinambungan dengan
mendeskripsikan dan menganalisis masalah, fenomena, peristiwa, aktivitas sosial
mengenai proses pembelajaran yang telah berlangsung.
Penelitian
kualitatif deskriptif bertujuan untuk memahami fenomena atau gejala sosial
dengan lebih menitik beratkan pada gambaran yang lengkap tentang fenomena yang
dikaji atau menggambarkan suatu kejadian secara nyata, sistematis, dan akurat
yang telah dilakukan dalam pembelajaran. Alasan digunakannya pendekatan
kualitatif deskriptif yaitu untuk memberikan suatu gambaran yang jelas mengenai penerapan metode
jelajah alam sekitar dalam pembelajaran menulis cerpen pada siswa kelas X SMK
Nasional Pati. Sumber
data dalam penelitian kualitatif berupa penerapan metode Jelajah Alam Sekitar dan
pendeskripsian secara tertulis.
b.
Sumber
Data Penelitian
Sumber data adalah bahan atau segala keterangan
mengenai variable yang diteliti. Sumber data pada hakikihnya objek sasaran
penelitian beserta dengan konteksnya (Arikunto, 2006: 85). Sumber data dan data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil yang diperoleh siswa dari
pembelajaran menulis cerpen dengan menggunakan metode Jelajah Alam Sekitar.
c.
Teknik
Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada
penelitian ini adalah teknik tes dan non tes yaitu wawancara.
1)
Teknik tes
Menurut Arikunto (2010: 193) tes adalah serentetan
pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur
ketrampilan, pengetahuan intelegensi. Metode tes digunakan untuk mengetahui
hasil belajar siswa dalam pembelajaran menulis cerpen dengan menggunakaan
metode Jelajah Alam Sekitar.
2)
Teknik non tes
a.
Wawancara
Wawancara adalah suatu metode atau cara yang
digunakan untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan jalan Tanya-jawab
sepihak (Sudjana dan Ibrahim, 2009: 102). Wawancara dalam penelitian ini adalah
dengan guru bahasa Indonesia dan siswa di kelas X SMK Nasional Pati tahun
ajaran 2016/2017. Wawancara dilakukan untuk mengetahui tanggapan siswa dan guru
terhadap pembelajaran menulis cerpen dengan metode Jelajah Alam Sekitar.
b.
Angket
Suroyo Anwar (2009: 168) angket
merupakan sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis tentang data faktual
atau opini yang berkaitan dengan diri responden, yang dianggap fakta atau
kebenaran yang diketahui dan perlu dijawab oleh responden mengenai penerapan
metode Jelajah Alam Sekitar dalam pembelajaran menulis cerpen.
d.
Teknik
Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian
ini berupa hasil menulis cerpen siswa yang dianalisis mulai dari pemaparan
tokoh dan penokohan, latar, alur, dan suasana. Dari data yang didapatkan akan
dianalisis kekurangannya yang nantinya akan diterapkan metode Jelajah Alam
Sekitar sebagai metode pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam menulis
cerpen.
e.
Teknik
Penyajian Data
Teknik penyajian hasil analisis data dilakukan
secara kualitatif. Data kualitatif diperoleh dari lembar kerja siswa dalam
menulis cerpen dengan menggunakaan metode jelajah alam sekitar pada siswa kelas
X SMK Nasional Pati Tahun Ajaran 2016/2017.
f.
Hasil
dan Pembahasan
Berdasarkan hasil dari tujuan yang
peneliti teliti adalah mendeskripsikan adanya peningkatan minat siswa dalam
menulis cerpen dengan menggunakan metode jelajah alam sekita untuk membantu
siswa dalam menuangkan ide dan gagasan
pada siswa kelas X SMK Nasional Pati dan mendeskripsikan adanya pengaruh
hasil menulis siswa sebelum atau setelah penerapan metode Jelajah Alam Sekitar.
Hasil menulis siswa sebelum menggunakan metode Jelajah Alam Sekitar dianalisis
terlebih dahulu, hasil tersebut terdapat kekurangan yang lebih cenderung
merujuk permasalahan siswa yang menyebabkan sukarnya siswa dalam menulis
cerpen, sehingga dari masalah yang dihadapi siswa, peneliti dapat menerapkan metode
Jelajah Alam Sekitar sebagai metode pembelajarang yang akan memudahkan siswa
dalam pembelajaran menulis cerpen. Dari hasil menulis cerpen yang sudah
diterapkannya metode Jelajah Alam Sekitar akan dianalisis berapa banyak
pengaruh metode Jelajah Alam Sekitar dalam pembelajaran menulis cerpen.
BAB
III
PENUTUP
a. Simpulan
Dari
penerapan Jelajah Alam Sekitar yang diterapkan dalam pembelajaran menulis
cerpen pada siswa kelas X SMK Nasional Pati dapat bermanfaat bagi siswa, siswa
lebih mudah saat diminta membuat cerpen dengan melihat langsung objeknya.
Sehingga minat siswa dalam pembelajaran sastra khususnya cerpen akan ada
perubahan dari yang sebelumnya.
b. Saran
Guru harus benar-benar dapat memilih
dan dapat menerapkan metode yang tepat dalam pembelajaran sesuai dengan
karakter siswa dan situasi atau kondisi lingkungan sekolah agar tujuan
pembelajar dapat tercapai dengan maksimal.
DAFTAR
PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.
Anwar, Sutoyo. 2009. Pemahaman Individu, Observasi, Checklist,
Interviu, Kuesioner, dan Sosiometri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan
Praktik. Edisi Revisi 2010. Jakarta:
Rineka Cipta.
Berliyan, Arya Ferismanda.2016 .”
Studi Komparasi Penggunaan Strategi Brainwriting dan Strategi Double Entry
Journal dalam Pembelajaran Menulis Cerpen Kelas X SMA Negeri 1 Banguntampan
Bantul”. Volume 3. http://www. Google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://eprints.uny.ac.id/436888/&ved=0ahUKEwjNk. Dikutip pada 18 April 2017 pukul 20.20.
Darsono, Max, dkk. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: CV
IKIP Semarang Press.
Ridlo. 2005. “Pendekatan Jelajah Alam
Sekitar Makalah Seminar Disampaikan dalam Semiloka Pengembangan Kurikulum dan
Desain Inovasi Pewmbelajaaran Biologi dengan Pendekatan JAS”. tanggal 14-15 dan
22-23 Februari 2005. Semarang: Jurusan Biologi FMPA UNNES.
Sumardjo dan Saini. 1994. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta:
Gramedia Pustaka.
Sudjana dan Ibrahim. 2009. Penelitian dan Penelitian Pendidikan.
Bandung: CV Sinar Baru.
Tarigan, Henry Guntur. 1986. Menulis Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa.
Tarigan, Henry Guntur. 1994. Menulis sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Taum, Yoseph Yapi.
1997. Pengantar Teori Sastra. Bogor:
Penerbit Nusa Indah.
No comments:
Post a Comment