Meningkatkan
Minat Baca Teks Fabel Bergambar
Dalam
Pembelajaran Siswa Kelas VII SMP N 37 Semarang Tahun Ajaran 2016/2017
Diana
Intan Gussanti 14410090/6C/FPBS/PBSI/UPGRIS
ABSTRAK
Tulisan ini
berjudul “Meningkatkan Minat Baca Teks Fabel Bergambar Dalam Pembelajaran Siswa
Kelas VII SMP N 37 Semarang Tahun Ajaran 2016/2017” adapun permasalahannya
adalah apakah ada peningkatan minat baca siswa terhadap teks fabel. Dalam
tujuan ini bertujuan untuk mengetahui adakah peningkatan minat baca siswa
terhadap teks fabel, dan mendeskripsikan tingkat minat baca siswa SMP N 37
Semarang dalam membaca teks fabel. Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini ialah melalui pendekatan kualitatif, metode
penelitiannya adalah metode deskriptif. Dalam pembelajaran teks fabel, siswa
kurang berminat dalam membaca, dalam penelitian ini diharapkan minat baca siswa
meningkat yaitu dengan menggunakan teks fabel bergambar. Dalam penelitian ini penggunaan
teks fabel bergambar dalam pmbelajaran teks fabel dapat meningkatkan semangat
siswa dalam membaca. Siswa menjadi lebih mudah memahami isi bacaan. Siswa
dengan mudah mengingat isi atau cerita yang terdapat pada teks fabel yang
bergambar.
Kata kunci: membaca, minat baca, teks fabel
1. Pendahuluan
A.
Latar
Belakang
Membaca
adalah satu dari empat kemampuan bahasa pokok, dan merupakan satu bagian atau
komponen dari komunikasi tulisan
(Tampubolon, 1987:5), sedangkan
menurut Soedarso (2004:4), membaca adalah aktivitas yang kompleks dengan
mengerahkan sejumlah besar tindakan yang diterapkan yang terpisah-pisah,
meliputi: orang harus menggunakan pengertian dan khayalan, mengamati, dan
mengingat-ingat.
Membaca
dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja, selain itu membaca merupakan suatu
aktivitas yang memiliki banyak manfaat. Melalui membaca, seseorang diharapkan
antara lain sebagai berikut, (1) memperoleh informasi dan tanggapan yang tepat,
(2) mencari sumber, menyimpulkan, menjaring, dan menyerap informasi dari
bacaan, dan (3) mampu mendalani, menghayati, menikmati dan mengambil manfaat
dari bacaan (Syafi’e 1993:2) Setiap proses pembelajaran bahasa hendaknya lebih
diperhatikan agar tepat sasaran dan mampu meningkatkan kemampuan berbahasa
siswa. Termasuk didalamnya adalah keterampilan membaca yang memiliki banyak
manfaat dalam perkembangan berbahasa siswa.
Melalui
kegiatan membaca siswa mampu memperoleh banyak pengetahuan. Oleh sebab itu,
guru sebaiknya memiliki perhatian khusus dalam kompetensi membaca ini karena
selain manfaatnya yang besar bagi siswa, membaca juga merupakan kegiatan yang
kompleks. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Nurhadi (1987:13) yang menyatakan
bahwa membaca adalah sebuah proses yang kompleks dan rumit. Kompleks artinya
dalam proses membaca terlibat faktor internal dan faktor eksternal pembaca.
Faktor iternal dapat berupa intelegensi (IQ), minat, sikap, bakat, motivasi,
tujuan membaca, dansebagainya. Faktor eksternal bisa dapat membentuk sarana
membaca, teks bacaan (sederhana, berat, mudah-sulit), faktor lingkungan, atau
faktor latar belakang sosial ekonomi, kebiasaan, dan tradisi membaca.
Dalam
pembelajaran membaca teks fabel siswa masih terlihat kurang berminat dalam
membaca, mereka cenderung cepat bosan dan kurang tertarik ketika membaca,
dengan menggunakan teks fabel bergambar,
siswa diharapkan senang dalam pembelajaran membaca, dan mampu menumbuhkan minat
membaca siswa khususnya pada teks fabel. Dalam tulisan ini, adapun
permasalahannya adalah, apakah terdapat peningkatan minat baca menggunakan teks
fabel bergambar. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui adakah
peningkatan minat baca siswa terhadap teks fabel, dan mendeskripsikan tingkat
minat baca siswa SMP N 37 Semarang dalam membaca teks fabel.
A.
Manfaat
Penelitian
1. Manfaat
Teoritis
Manfaat
teoritis ini bermanfaat dalam pendidikan,
yaitu dapat meningkatkan minat membaca siswa
2. Manfaat
Praktis
a. Manfaat bagi guru
Dengan
dilaksanakan penelitian ini, guru dapat kreatif dan inovatif dalam kegiatan
pembelajaran dan membantu guru dalam proses belajar mengajar, dalam upaya
meningkatkan minat baca siswa.
b. Manfaat bagi siswa
Dalam
penelitian ini, siswa mendapatkan manfaat yaitu dalam pembelajaran ini siswa
dapat termotivasi, lebih bersemangat dalam membaca.
c. Manfaat bagi kepala sekolah
Memberikan
dorongan dan fasilitas guru dalam melakukan kegiatan mengajar yang kreatif,
menarik, dan efisien.
d. Manfaat bagi peneliti
Hasil
dalam penelitian ini, peneliti mendapatkan pengalaman, dapat memecahkan
permasalahan
B.
Landasan
Teori
1. Minat
baca siswa
Secara operasional,
Hasanah, dkk (2011:34) menyatakan bahwa minat baca merupakan hasrat yang kuat
seseorang baik disadari maupun tidak yang terpuaskan lewat perilaku membacanya.
Minat menentukan kegiatan dan frefekuensi membaca, mendorong pembaca untuk
memilih jenis bacaan yang dibaca, menentukan tingkat partisipasi dikelas.
Selain itu, Lilawati juga mengartikan minat baca adalah suatu perhatian yang
kuat dan mendalam disertai dengan perasaan senang terhadap kegiatan membaca
sehingga mengarahkan anak untuk membaca dengan kemauannya sendiri (Sandjaya,
2006)
Aspek minat membaca
meliputi kesenangan membaca, kesadaran akan manfaat membaca, frefekuensi
membaca, dan jumlah buku yang dibaca anak. Sedangkan menurut Sinambela yang
dikutip oleh Sandjaya (2005) bahwa minat membaca adalah sikap positif dan
adanya rasa keterikatan dalam diri anak terhadap aktivitas membaca dan tertarik
terhadap buku bacaan. Aspek minat membaca meliputi kesenangan membaca,
frefekuensi membaca, dan kesadaran akan manfaat membaca.
Menurut Kusmana (2009),
berdasarkan hasil penelitian Programme For International Student Assesment,
diketahui minat baca siswa kita rendah, jika dibandingkan dengan negara-negara
di Asia Timur, siswa indonesia termasuk paling rendah. Dari 42 negara yang
disurvey, siswa indonesia menduduki peringkat ke 39, sedikit di atas Albania
dan Peru. Kemampuan siswa kita itu masih dibawah siswa Thailandmyang menduduki
peringkat ke 32. Demikian pula dengan penguasaan materi dari bacaan, siswa kita
hanya mampu menyerap 30% dari materi bacaan yang tersaji.
2. Pembelajaran
sastra
Pembelajaran adalah suatu
kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas,
perlengkapan, dan prosedur yang saling memperngaruhi mencapai tujuan
pembelajaran (Hamalik, 1994:57)
Sedangkan menurut (Sardjono,2005:3) mendefinisikan sastra: ungkapan pribadi
manusia yang berupa pengalaman,
pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambararan
kongkret yang membangkitkan pesona dengan alat bahasa.
3. Pembelajaran
membaca
Pembelajaran adalah
sesuatu kegiatan yang sangat kompleks karena adanya interaksi pada semua
komponen pembelajaran yaitu interaksi antara siswa dengan guru, interaksi
antara siswa dengan guru, interaksi siswa dengan media, interaksi siswa dengan
siswa lainnya. Dalam proses pembelajaran semua unsur penunjang perlu
diperhatikan, yaitu materi, metode pembelajaran, sumber, media, alat penilaian,
dan instrumen penilaian. Kompeksitas dalam kegiatan pembelajaranjuga terdapat
padapembelajaran membaca. Pembelajaran membaca harus memperhatikan kebiasaan
cara berfikir teratur dan baik. Hal ini disebabkan membaca sebagai proses yang
sangat kompleks dengan melibatkan semua proses mental yang lebih tinggi,
seperti ingatan, pemikiran, daya khayal, pengaturan, penerapan, dan pemecahan
masalah (Iskandarwassid, 2009:264)
Pembelajaran membaca
tidak berdiri sendiri sebagai sebuah
mata pelajaran. Pembelajaran membaca merupakan salah satu aspek pembelajaran
bahasa indonesia yang diarahkan untuk mengembangkan kompetensi membaca. Dengan
demikian pembelajaran membaca dapat dilakukan terpadu dengan pembelajaran
keterampilan berbahasa lainnya. Kemampuan yang disampaikan dalam pembelajaran
membaca adalah kemampuan berbahasa dan bersastra. Oleh karena itu, wacana dalam
pembelajaran membaca bisa berupa wacana sastra maupun non sastra (Depdiknas,
2009)
4. Teks
fabel
Fabel yaitu cerita yang menggambarkan
watak dan budi manusia yang pelakunya diperankan oleh binatang(berisi
pendidikan moral dan budi pekerti). Fabel sering digunakan sebagai cerita dalam
rangka mendidik masyarakat. Cerita fabel ini terutama ditunjukkan untuk
mendidik anak-anak yang berada dalam masa emas sehingga, sangat berperan
penting untuk menanamkan karakter melalui bacaan yang berisi moral dan budi pekerti.
Cerita fabel ini termasuk cerita rakyat kategori dongeng. Dongeng adalah cerita
rakyat yang tidak dianggap benar-benar terjadi oleh yang empunyacerita dan
tidak terikat oleh waktu maupun tempat. Dongeng diceritakan terutama untuk
hiburan walaupun banyak juga yang melukiskan kebenaran, berisikan pelajaran
(moral) atau bahkan sindiran (Danandjaja, 2000:83). Hal itu menunjukan bahwa
dongeng merupakan cerita yang tidak benar-benar terjadi atu fiktif, tetapi
mengandung ajaran.
C. Tinjauan Pustaka
Tinjauan
pustaka merupakan hasil dari laporan-laporan penelitian dan bahan pustaka yang
memuat teori-teori dan temuan-temuan yang relevan dengan penelitian yang akan
dilakukan. Dalam penelitian ini terdapat tinjauan pustaka, yaitu sebagai
berikut.
Umi
Faizah (2009 ) dalam jurnal berjudul “Keefektifan Cerita Bergambar Untuk
Pendidikan Nlai dan Keterampilan
Berbahasa Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia” yaitu hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa penggunaan cerita bergambar memberi pengaruh yang signifikan
terhadap hasil belajar bahasa indonesia dalam hal keterampilan membaca. Hal ini
memberikan pwtunjuk bahwa, dalam pembelajaran bahasa indonesia, penggunaan
cerita bergambar dengan muatan pendidikan nilai lebih tepat untuk diterapkan
daripada pembelajaran yang hanya mengandalkan buku paket sebagai satu-satunya
sumber belajar (konvensional) penerapan pembelajaran menggunakan cerita
bergambar berimplikasi terhadap perencanaan pengembangan model pembelajaran.
D. Metode Penelitian
1. Pendekatan
penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini ialah melalui pendekatan kualitatif, dan metode penelitiannya
adalah metode deskriptif, hal ini didasarkan kepada rumusan-rumusan yang muncul
dalam penelitian ini yang menuntut peneliti untuk melakukan berbagai aktivitas
eksplorasi dalam rangka memahami dan menjelaskan masalah-masalah yang menjadi
fokus masalah penelitian ini. Kemudian pengumpulan berbagai data dan informasi
akan dilakukan melalui teknik observasi, wawancara, studi dokumentasi terhadap
sumber-sumber data yang diperlukan. Menurut Bodgan dan Taylor seperti dikutip
oleh Lexi J. Moeleong (1933:3) yang dimaksud pendekatan kualitatif ialah
sebagai sebuah prosedur dasar penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
diamati.
2. Sumber
data
Sumber data diperoleh dari siswa, yaitu teks
fabel yang sudah dibaca oleh siswa kelas VIII SMP N 37 Semarang secara seksama.
3. Pengumpulan
data
Pengumpulan data dalam penelitian sangat
penting.Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
metode wawancara. Wawancara yang dilakukan oleh peneliti tersebut seputar
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan minat membaca teks fabel.
4. Penyajian
Hasil Analisis Data
Dalam
penelitian yang telah dilaksanakan dengan adanya data-data yang sudah terkumpul
dan sudah dianalisis, maka selanjutnya peneliti melakukan penyajian data. Penyajian
hasil analisis data menggunakan metode informasi yaitu penyajian hasil analisis
dengan menggunakan kata-kata dan tidak menggunakan lambang atau simbol langsung
(Sudaryanto, 2015:141)
E. Hasil dan Pembahasan
Dalam pembelajaran membaca teks fabel
siswa masih terlihat kurang berminat dalam membaca, mereka cenderung cepat
bosan dan kurang tertarik ketika membaca, dengan menggunakan teks fabel bergambar, siswa
diharapkan senang dalam pembelajaran membaca, dan mampu menumbuhkan minat
membaca siswa khususnya pada teks fabel.
Peningkatan Minat Baca Teks Fabel
Bergambar Dalam Pembelajaran Siswa Kelas VII
SMP N 37 Semarang Tahun Ajaran 2016/2017 bertujuan untuk mengetahui adakah peningkatan minat
baca siswa terhadap teks fabel dan mendeskripsikan tingkat minat baca siswa SMP
N 37 Semarang dalam membaca teks fabel. Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini ialah melalui pendekatan kualitatif, dan metode penelitiannya
adalah metode deskriptif, hal ini didasarkan kepada rumusan-rumusan yang muncul
dalam penelitian ini yang menuntut peneliti untuk melakukan berbagai aktivitas
eksplorasi dalam rangka memahami dan menjelaskan masalah-masalah yang menjadi
fokus masalah penelitian ini. Kemudian pengumpulan berbagai data dan informasi
akan dilakukan melalui teknik observasi, wawancara.
Dalam
penelitian ini penggunaan teks fabel bergambar dalam pmbelajaran teks fabel
dapat meningkatkan semangat siswa dalam membaca. Siswa menjadi lebih mudah
memahami isi bacaan. Siswa dengan mudah mngingat isi atau cerita yang terdapat
pada teks fabel yang bergambar.
F. Simpulan dan Saran
Dari
paparan tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang monotonmembuat siswa
bosan dalam belajar, siswa akan lebih bersemangat jika belajar menjadi lebih
menyenangkan. Guru harus lebih kreatif dalam memberikan pembelajaran kepada
siswa, dan guru harus inovatif dan kreatif.
G. Daftar Pustaka
Tampubulon, DP. 1987. Kemampuan Membaca: Teknik Membaca
Efektif dan Efisien, Bandung: Angkasa
Soedarso. 2004. Speed Reading. Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum
Syafi’e, Imam. 1993. Pandai Berbahasa Indonesia. Jakarta:
Depdikbud
Nurhadi, 1987. Membaca Cepat dan Efektif. Bandung: Sinar Baru
Hasanah, Muakibatul, Nurchasanah
& Hamidah, S. C. 2011. Membaca
Ekstensif: Teori, Praktik, dan
Pembelajaran. Malang: Pustaka Kaiswaran
Iskandarwassid. 2009. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya
Sudaryanto. 2015. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan Secara Linguistis.
Yogyakarta: Duta Wacana University Press.
Sulistyorini,
Dwi. 2016. Kriteria Pemilihan Materi Ajar
Teks Moral/Fabel Pelajaran Bahasa
Indonesia Dalam Kurikulum 2013. https://scholar.google.co.id/scholar?hi=id&q=teori+pembelajaran+membaca+t
eks+fabel&oq=.
Diakses pada, Rabu 26 April 2017.
Dandjaja,
James. 2000. Folklor Indonesia Ilmu Gosip
dan Dongeng. Jakarta: Graffiti Press
Sardjono
Pradotokusumo, Partini. 2005. Pengkajian
Sastra. Jakarta : Gramedia
Faizah,
Umi. 2009. Keefektifan Cerita Bergambar
Untuk Pendidikan Nlai dan Keterampilan Berbahasa Dalam Pembelajaran
Bahasa Indonesia. http://scholar.google.co.id/scholar?cluster=6907447694417513761&hl=id&as _sdt=2005&sciodt=0,5.
Diakses pada, Rabu 26 April 2017
No comments:
Post a Comment