Nilai Moral dalam Novel Hafalan Shalat Delisa sebagai Materi Pembelajaran Menulis Paragraf Persuasif Kelas X Smk Palebon
Ulya khakimah 14410097 6C PBSI FPBS UPGRIS
ABSTRAK
Tulisan ini berjudul “Nilai Moral Dalam
Novel Hafalan Shalat Delisa Karya
Tere Liye Sebagai Materi Pembelajaran Menulis Paragraf Persuasif Pada Kelas X
Smk Palebon Semarang Tahun Ajaran 2016/2017”. Adapun tujuan
dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan nilai moral yang terdapat pada
novel Hafalan Shalat Delisa karya
Tere Liye dan mengetahui dapat atau tidaknya nilai-nilai tersebut digunakan
sebagai materi pembelajaran menulis paragraf persuasif. Dari hasil penelitian
dapat di simpulkan novel Hafalan Shalat
Delisa karya Tere Liye meliputi nilai moral hubungan manusia dengan tuhan,
nilai moral hubungan manusia dengan manusia, nilai moral hubunga manusia dengan
diri sendiri, dan hubungan manusia dengan lingkungan sekitar. Nilai-nilai moral
yang terdapat dalam novel tesebut dapat dijadikan teladan peserta didik. selain
itu, nilai-nilai moral tersebut juga dapat gunakan sebagai materi pembelajaran
menulis paragraf persuasif. Dengan demikian peserta didik akan lebih mudah
dalam menuangkan ide dan gagasannya ke dalam bentuk tulisan.
Kata Kunci : nilai moral, novel, dan
paragraf persuasif
I.
Pendahuluan
A. Latar
Belakang
Moral
dalam karya sastra mencerminkan pandangan hidup pengarang, tentang nilai-nilai
kebenaran, dan hal itulah yang ingin disampaikan kepada pembaca Kenny
(Nurgiyantoro, 2010: 321). Nilai moral dapat ditemukan dalam sebuah novel.
Novel diartikan sebagai karya imajinatif yang mengisahkan sisi utuh atau
problematika kehidupan seorang tokoh (Murwantobroto, 2010: 321). Nilai moral
yang terdapat pada novel dapat dijadikan sebagai materi pembelajaran menulis
paragraf persuasif. Dalam kemampuan menulis siswa tidak hanya dapat
mengembangkan kemampuan membuat karangan namun juga diperlukan kecermatan untuk
menuangkan ide atau gagasan dengan cara membuat karangan.
Karangan
persuasif bertujuan untuk meyakinkan,
mengajak, atau mempengaruhi pembaca melakukan sesuatu seperti yang tertulis
dalam paragraf tersebut (Wiyanto, 2004: 68). Namun, pada kenyataannya tidak
sedikit siswa yang masih bingung dalam menuangkan ide atau gagasannya. Hal ini
disebabkan karena media pembelajaran yang digunakan guru kurang menarik. Dalam
kaitannya dengan media pembelajaran, peneliti dalam penelitian ini menggunakan
nilai moral dalam novel Hafalan Shalat
Delisa karya Tere Liye sebagai materi pembelajaran menulis paragraf
persuasif yang dapat dijadikan sebagi penunjang dalam memudahkan siswa untuk
menuangkan ide dan gagasannya. Selain itu nilai-nilai moral yang ada pada novel
Hafalan Shalat Delisa dapat dijadikan
teladan siswa dalam kaitannya dengan sikap, tingkah laku, dan sopan santun.
B. Rumusan
Masalah
Apakah nilai moral dalam
novel Hafalan Shalat Delisa karya
Tere Liye dapat digunakan sebagai materi pembelajaran paragraf persuasif ?
C. Tujuan
1. Mendeskripsikan
nilai-nilai moral dalam novel Hafalan
Shalat Delisa karya Tere Liye
2. Mengetahui
keefektifan penggunaan nilai moral dalam novel hafalan shalat Delisa karya Tere Liye sebagai materi pembelajaran
menulis paragraf persuasif.
D. Manfaat
1. Manfaat
teoritis
Menambah
wawasan tentang nilai-nilai moral yang terdapat pada novel Hafalan Shalat Delisa karya
Tere Liye. Penggunaan nilai-nilai moral yang ada pada novel Hafalan Shalat Delisa karya Tere Liye dapat
dijadikan sebagai inovasi baru dalam pembelajaran paragraf persuasif.
2. Manfaat
Praktis
a. Bagi
Siswa
Siswa akan lebih mudah dalam menuangkan ide dan
gagasan untuk menulis paragraf persuasif. Selain itu siswa juga dapat
menjadikan nilai-nilai moral yang ada pada novel Hafalan Shalat Delisa karya Tere Liye sebagai teladan dalam bersikap.
b. Bagi
Guru
Guru akan dapat mengatasi kesulitan
pembelajaran menulis paragraf persuasif. Selain itu, nilai-nilai moral yang ada
pada novel Hafalan
Shalat Delisa karya
Tere Liye dapat membantu guru dalam penilaian pengamatan sikap.
c. Bagi
Sekolah
Penelitian ini dapat dijadikan bahan
pertimbangan bagi lembaga pendidikan dalam meningkatkan keterampilan menulis
paragraf persuasif dengan menggunakan nilai-nilai moral yang ada pada novel Hafalan Shalat Delisa karya
Tere Liye.
E. Tinjauan
Pustaka
1. Nilai-nilai
moral
Menurut Djojosuroto dalam
skripsi Widodo (2014) yang berjudul “Nilai-Nilai Moral Dalam Novel Eliana Serial Anak-Anak Mamak Karya Tere
Liye dan Alternatif Pembelajarannya di SMA” berisi mengenai nilai moral adalah
nilai-nilai yang melekat pada kebiasaan, adat yang menjadi pegangan bagi
seseorang atau suatu kelompok masyarakat dalam mengatur tingkah laku.
2. Novel
Hotamah (2016) dalam jurnal
yang berjudul “Analisis Nilai Moral Pada Novel Hafalan Shalat Delisa Karya Tere Liye Dan Scenario Pembelajarannya
di SMA” berisi mengenai novel merupakan salah satu media yang digunakan dalam
penanaman nilai-nilai melalui mata pelajaran bahasa Indonesia khususnya
pembelajaran bahasa dan sastra di lingkungan sekolah. Nilai-nilai yang
terkandung dalam novel tidak lepas dari nilai-nilai realitas yang terjadi
dikalangan masyarakat.
3. Pembelajaran
Tamrin (2016) dalam skripsi
yang berjudul “Pembelajaran Cerpen Menjelang
Kepergian Ibunda Karya Luhur Satya Pambudi Pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 2
Semanarang Tahun Ajaran 2016/2017” berisi mengenai pembelajaran merupakan
kegiatan yang melibatkan guru dengan peserta didik secara aktif dan efektif.
4. Menulis
Menurut Pranoto dalam jurnal
(2011) yang berjudul “Model Pembelajaran Menulis Puisi Religious Islami Dengan
Teknik Pengamatan Objek Yang Berorientasi Pada Pengembangan Karakter (Studi
Eksperimen Pada Siswa Kelas V Di SD IT Nur Al Rahman)” berisi mengenai menulis
berarti menuangkan buah pikiran ke dalam bentuk tulisan sebagai ungkapan atau
ekspresi perasaan yang dituangkan dalam bentuk tulisan.
5. Paragraf
persuasif
Menurut Keraf
dalam skripsi Astarina (2009) yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Menulis
Paragraf Persuasif Berdasarkan Iklan di Media Cetak Dengan Model Pembelajaran
dan Penilaian Portofolio Pada Siswa Kelas X E SMA 8 Semarang” berisi mengenai
paragraf persuasif adalah suatu bentuk wacana yang merupakan penyimpangan dari
argumentasi, dan khusus berusaha mempengaruhi orang lain atau pembaca, agar
pembaca atau pendengar melakukan sesuatu bagi orang yang mengadakan persuasi,
walaupun yang dipersuasi sebenarnya tidak terlalu percaya dengan apa yang
dikatakan itu.
F. Landasan
Teori
Novel
merupakan bentuk karya sastra yang paling populer di dunia. Novel diartikan
sebagai karya imajinatif yang mengisahkan sisi utuh atau problematika kehidupan
seorang tokoh (Murwantobroto, 2010: 321). Novel memiliki syarat utama yaitu
menarik, menghibur, dan mendatangkan rasa puas bagi orang yang membacanya
(Arianto, 2008: 1). Adapun unsur
pembangun novel yaitu unsur instrinsik dan unsur ekstinsik. Salah satu unsur
ekstinsik dalam novel yaitu nilai-nilai. Sehingga novel dapat dijadikan sebagai
alat untuk menunjang pendidikan karakter karena di dalam novel terdapat
nilai-nilai yang dapat dijadikan dorongan atau motivasi. Nilai adalah kualitas
dari suatu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, baik lahir maupun batin
(Kaelan,2004: 92). Salah satu nilai yang dapat dijadikan sebagai dorongan atau
motivasi adalah nilai moral. Menurut Djojosuroto (dalam skripsi Widodo,
2014) nilai moral adalah nilai-nilai yang melekat pada kebiasaan, adat yang
menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok masyarakat dalam mengatur
tingkah laku.
Selain
itu, nilai moral jug dapat digunakan sebagai materi pembelajaran menulis
paragraf persuasif. Paragraf persuasif adalah paragraf yang berisi ajakan.
Menulis sebuah paragraf atau karangan bukanlah suatu hal yang mudah. Tidak
sedikit siswa yang tidak terampil dalam menulis. Salah satu kendala dalam
menulis yaitu menuangkan ide dan gagasan sebelum memulai untuk menulis. Maka
dari itu peneliti menganggap bahwa nilai moral dalam novel Hafalan Shalat Delisa karya Tere liye dapat digunakan sebagai
materi pembelajaran menulis paragraf persuasif. Dalam pembelajaran guru
merupakan piranti penting yang mampu mengatur keberhasilan dari tujuan
pembelajaran. Dengan demikian guru harus kreatif dalam pembelajaran.
II.
Metode
Penelitian
A. Teknik
Pengumpulan Data
Teknik
yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah teknik non tes.
Teknik non tes dalam penelitian ini yaitu angket dan observasi, angket
dilakukan untuk mengetahui tanggapan siswa dan guru secara tidak langsung
terhadap pembelajaran menulis paragraf persuasif dengan menggunakan nilai-nilai
moral dalam novel Hafalan Surat
Delisa karya Tere Liye, sedangkan
observasi bertujuan untuk memperkuat data angket.
B. Teknik
Analisis Data
1. Membaca
novel Hafalan Surat Delisa karya Tere Liye
2. Menganalisis
nilai-nilai moral dalam novel Hafalan
Surat Delisa karya Tere Liye
3. Menentukan
salah satu nilai moral dalam novel Hafalan
Surat Delisa karya Tere Liye untuk
dijadikan tema dalam menulis paragraf persuasif.
4. Menarik
simpulan dari hasil analisis.
C. Populasi
dan Sampel
Populasi dalam
penelitian ini yaitu siswa kelas X SMK Palebon Semarang diantaranya X PM 1, X
PM 2, X AP 1, X AP 2, X AK 1, X AK 2, X MM 1, dan X MM 2, sedangkan sampel pada
penelitian ini yaitu siswa kelas X PM 1. Kelas X PM 1 berjumlah 40 siswa, 8
siswa laki-laki dan 32 siswa perempuan. Untuk mempermudah penelitian maka
peneliti mengambil 10 siswa secara acak.
III.
Hasil
Penelitian dan Pembahasan
Pada
penelitian ini peneliti akan meneliti nilai moral yang terdapat pada novel Hafalan Shalat Delisa karya Tere Liye
dan implementasinya sebagai materi pembelajaran menulis paragraf persuasif. Novel Hafalan
Shalat Delisa adalah sebuah novel yang di angkat dari kisah nyata disaat
terjadinya tsunami di Aceh. Novel tersebut merupakan novel religi yang menceritakan
gadis kecil yang mencoba menghafal bacaan shalat, gadis itu bernama Delisa.
Selain menghafal bacaan shalat ia juga memiliki keinginan untuk belajar khusyuk
dalam menjalankan ibadah shalat.
Dalam
novel Hafalan Shalat Delisa karya
Tere Liye ditemukan beberapa kategori nilai moral. Nilai moral yang ditemukan
dalam novel tersebut yaitu nilai moral hubungan manusia dengan Tuhan, nilai
moral hubungan manusia dengan manusia, nilai moral hubungan manusia dengan diri
sendiri, dan nilai moral hubungan manusia dengan alam sekitar. Nilai-nilai
moral tersebut dapat dijadikan teladan oleh peserta didik dalam bersikap baik
antar sesama, diri sendiri, maupun dengan alam dan Tuhan.
Nilai
moral hubungan manusia dengan Tuhan yang terdapat pada novel Hafalan Shalat Delisa karya Tere Liye
diantaranya taat dan bersyukur seperti yang terdapat pada kutipan “Delisa
mendengar suara mengerikan itu. Tetapi Delisa sedang khusyuk. Delisa ingin
menyelesaikan shalatnya dengan baik. Ya Allah Delisa ingin berpikiran satu.
Maka ia tidak bergeming dari berdirinya.” (Liye, 2011: 71)
Nilai
moral taat kepada Allah tersebut ditunjukkan oleh tokoh Delisa. Delisa
merupakan tokoh utama dalam novel. Dalam kutipan di atas terlihat bahwa delisa
memiliki sikap taat kepada Allah meskipun ombak tsunami datang ketika ia sedang
shalat. Sikap taat kepada Allah merupakan salah satu nilai moral yang dapat
dijadikan teladan.
Selanjutnya
nilai moral hubungan manusia dengan manusia pada novel Hafalan Shalat Delisa karya Tere Liye diantaranya yaitu suka
berbagi, tolong menolong, semangat dan setia kawan. Nilai moral suka berbagi
terdapat pada kutipan “kak Copi potong saja separuhnya. Delisa berkata sambil
tersenyum saat Shopi hendak menyerahkan lagi coklat yang sudah terbuka. Shopi
tertegun ia mengerti sekarang, gadis kecil di hadapannya ternyata hendak
berbagi.” (Liye, 2011:144)
Nilai
moral tersebut ditunjukkan oleh tokoh Delisa. Sedangkan nilai moral semangat
juga ditunjukkan oleh tokoh Delisa dalam kutipan “ia justru banyak berpikir
sekarang. Pasti ada cara yang lebih baik untuk menghafal bacaan itu. Pasti
ada.” (Liye, 2011: 71). Dalam kaitannya dengan nilai moral hubungan manusia
dengan sesama sudah seharusnya siswa memiliki sifat suka berbagi, tolong
menolong, semangat, dan setia kawan. Dengan demikian nilai-nilai tersebut dapat
dijadikan teladan bagi peserta didik dalam menjalin hubungan antar sesama.
Sementara
itu, adapun nilai moral hubungan manusia dengan diri sendiri yang juga tidak
kalah pentingnya bagi peserta didik. nilai moral hubungan manusia dengan diri
sendiri dalam novel Hafalan Shalat Delisa
karya Tere Liye diantaranya tidak mudah putus asa, sabar, dan tanggung
jawab. Nilai moral hubungan manusia dengan diri sendiri ditunjukkan oleh tokoh
utama Delisa. Nilai moral tidak mudah putus asa ditunjukkan pada kutipan
“badannya terus terseret. Ya Allah, Delisa ditengah sadar dan tidaknya ingin
sujud…Ya Allah, Delisa ingin sujud dengan sempurna. Delisa sekarang hafal
bacaannya…Delisa tidak lupa lagi seperti tadi subuh” (Liye,2011: 71). Sedangkan
nilai moral sabar ditunjukkan oleh Fatimah yang berperan sebagai kakak Delisa
dalam kutipan “Delisa bangun, saying…subuh!” (Liye,2011: 2). Pada kutipan
tersebut terlihat bahwa Fatimah memiliki sikap sabar dalam membangunkan adiknya
untuk sholat subuh, meskipun adiknya susah dalam dibangunkan.
Selain
itu, adapun nilai moral hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Nilai moral
dalam novel Hafalan Shalat Delisa karya
Tere Liye yaitu menjaga keindahan alam. Dalam novel tersebut menjaga keindahan
alam ditunjukkan oleh tokoh Delisa dan masyarakat. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa nilai-nilai moral yang terdapat pada novel tersebut semuanya
patut dijadikan contoh atau teladan bagi siswa dalam bersikap, serta dapat dijadikan sebagai
tema dalam menulis paragraf persuasif agar peserta didik lebih mudah dalam
menuangkan ide dan gagasannya.
Di
samping sebagai penanaman pendidikan karakter, nilai moral dalam novel Hafalan Shalat Delisa karya Tere Liye juga
dapat dijadikan sebagai materi pembelajaran menulis paragraf persuasif. Untuk
dapat menerapkan nilai-nilai moral tersebut sebagai materi pembelajaran, maka
diperlukan sebuah metode. Metode adalah cara atau langkah-langkah yang harus
diterapkan untuk mencapai tujuan yang di inginkan. Berarti metode pembelajaran
adalah sebuah cara atau langkah-langkah yang harus ditempuh guna mencapai
tujuan pembelajaran.
Metode
pembelajaran yang dapat digunakan untuk menerapkan nilai moral dalam novel Hafalan Shalat Delisa karya Tere Liye
yaitu metode Discovery learning. Hubungan
antara metode Discovery Learning dengan
penelitian ini yaitu tujuan pencapaian akan dapat tercapai, karena siswa akan
lebih mudah dalam menuangkan ide-idenya untuk menulis paragraf persuasif. Dalam
kegiatan pembelajarn guru memiliki peran yang sangat penting. Tanpa guru semua
tidak akan dapat tercapai. Pembelajaran akan berhasil jika guru mampu
mengarahkan siswa berkaitan dengan tema yang sudah ditentukan yaitu nilai moral
yang terdapat dalam novel Hafalan Shalat
Delisa karya Tere Liye.
Adapun
teknik pengumpulan data yang harus dilakukan oleh peneliti yaitu teknik non tes
berupa angket. Angket tersebut berisi pertanyaan yang berkaitan dengan
penerapan nilai moral dalam novel Hafalan
Shalat Delsia karya Tere Liye. Berikut adalah isi angket tersebut :
No
|
Pertanyaan
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
Penggunaan nilai moral dalam novel Hafalan Shalat Delisa dapat memudahkan
saya dalam menuangkan ide atau gagasan untuk menulis paragraf persuasif.
|
|
|
|
|
|
2
|
Saya merasa lebih terarah dalam menulis paragraf
persuasif apabila guru menentukan tema dengan mengambil nilai-nilai moral
yang terdapat pada novel Hafalan Shalat
Delisa.
|
|
|
|
|
|
3
|
Saya menyukai pembelajaran yang inovatif dan kreatif
sehingga tidak membosankan, salah satunya menggunakan nilai moral dalam novel
Hafalan Shalat Delisa sebagai
materi pembelajaran menulis paragraf persuasif.
|
|
|
|
|
|
4
|
Saya merasa kesulitan apabila pembelajaran menulis
paragraf persuasif dikaitkan dengan pembelajaran sastra yaitu memahami
nilai-nilai moral dalam novel Hafalan
Shalat Delisa.
|
|
|
|
|
|
5
|
Nilai-nilai moral dalam novel Hafalan Shalat Delisa tidak hanya dapat digunakan untuk
menuangkan ide atau gagasan dalam menulis paragraf persuasif tetapi juga
dapat dijadikan teladan dalam bersikap.
|
|
|
|
|
|
6
|
Saya menjadi lebih terampil dalam menulis paragraf
persuasif apabila guru memanfaatkan nilai-nilai moral dalam novel Hafalan Shalat Delisa sebagai materi pembelajaran
menulis paragraf persuasif.
|
|
|
|
|
|
7
|
Saya kurang tertarik dengan nilai moral dalam novel Hafalan Shalat Delisa apabila
digunakan sebagai materi pembelajaran menulis paragraf persuasif.
|
|
|
|
|
|
8
|
Novel Hafalan
Shalat Delisa dapat menambah perbendaharaan kosa kata saya untuk menulis.
|
|
|
|
|
|
9
|
Saya merasa penggunaan nilai moral dalam novel Hafalan Shalat Delisa kurang tepat
apabila digunakan sebagai materi pembelajaran menulis paragraf persuasif.
|
|
|
|
|
|
10
|
Nilai moral dalam novel Hafalan Shalat Delisa dapat menambah pengetahuan saya dalam
pembelajaran sastra.
|
|
|
|
|
|
Dari
10 angket siswa yang diambil secara acak peneliti mendapatkan data sebagai
berikut :
No
|
Nama
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
Aan
Ristanto
|
√
|
|
|
|
|
2
|
Aditya
Afriyanto
|
|
√
|
|
|
|
3
|
Azizah
Fara Fauziah
|
|
√
|
|
|
|
4
|
Fitria
|
√
|
|
|
|
|
5
|
Fatma
Cholida
|
√
|
|
|
|
|
6
|
Nur
Cholifah
|
√
|
|
|
|
|
7
|
Nurul
Farida
|
|
√
|
|
|
|
8
|
Prasetya
Pambudi
|
√
|
|
|
|
|
9
|
Reni
Hidayati
|
√
|
|
|
|
|
10
|
Widia
Novitasari
|
√
|
|
|
|
|
IV.
Simpulan
Berdasarkan pada
data di atas maka dapat di ambil kesimpulan bahwa nilai moral dalam novel Hafalan Shalat Delisa karya Tere Liye
dapat diterapkan sebagai materi pembelajaran menulis paragraf persuasif. Dari
40 siswa kemudian diambil secara acak 10 siswa, 10 siswa yang dijadikan sampel
rata-rata berpendapat bahwa nilai moral dalam novel Hafalan Shalat Delisa karya Tere Liye dapat diterapkan sebagai
materi pembelajaran menulis paragraf persuasif.
V.
Daftar Pustaka
Astarina,
Ika Sari.2009.“Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Persuasif Berdasarkan
Iklan Di Media Cetak Dengan Model Pembelajaran Dan Penilaian Portofolio Pada
Siswa Kelas X E SMA 8 Semarang”. Skripsi Sarjana pada FPBS UNNES: tidak
diterbitkan.
Hotamah,
Ari.2016. “Analisis Nilai Moral Pada Novel Hafalan
Shalat Delisa Karya Tere Liye Dan Scenario Pembelajarannyadi SMA” dalam
jurnal Universitas Muhammadiyah Purworejo.(4) 1-9.
Kaelan.2005.Filsafat Pancasila Pandangan Hidup Bangsa
Indonesia.Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
Liye,
Tere.2011.Hafalan Shalat Delisa.Jakarta:
Republika.
Murwantobroto
dan Fita, Mei.2007.Mengenal Prosa Fiksi.Semarang:
Untuk Kalangan Sendiri.
Tamrin.2016.
“Pembelajaran Cerpen Menjelang Kepergian
Ibunda Karya Luhur Satya Pambudi Pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 2
Semanarang Tahun Ajaran 2016/2017”. Skripsi Sarjana pada FPBS UPGRIS Semarang:
tidak diterbitkan.
Widodo,
Agus.2014. “Nilai-Nilai Moral Dalam Novel Eliana
Serial Anak-Anak Mamak Karya Tere Liye dan Alternatif Pembelajarannya di
SMA” Skripsi Sarjana pada FPBS UPGRIS Semarang: tidak diterbitkan.
Wiyanto,
A.2004.Terampil Menulis Paragraf.Jakarta:
PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
No comments:
Post a Comment