Laman

Saturday, June 17, 2017

Kesalahan Tanda Baca dalam Penulisan Teks Negosiasi
pada Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Semarang Tahun Ajaran 2016/2017


Hidayah Nurnaningsih, 14410109, 6C, PBSI, FBPS, UPGRIS
dayahn25@gmail.com
ABSTRAK
Tulisan ini berjudul “Kesalahan Tanda Baca dalam Penulisan Teks Negosiasi Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Tahun Ajaran 2016/2017”. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan wujud kesalahan tanda baca dalam penulisan teks negosiasi pada siswa kelas X SMKN1 Semarang tahun ajaran 2016/2017. Dalam hal ini siswa mengalami kesulitan dalam menulis dengan baik dan benar. Kesulitan yang dialami siswa menjadikan peneliti menemukan penelitian baru yang diharapkan mampu memberikan pengetahuan pada siswa mengenai ejaan atau tanda baca yang benar. Dalam penelitian ini menggunakan data berupa tulisan (bukan angka). Data yang digunakan adalah penulisan teks negosiasi yang terdapat kesalahan tanda baca.
Kata kunci ; Kesalahan tanda baca, menulis, teks negosiasi

1.      Pendahuluan
A. Latar Belakang
Pembelajaran bahasa Indonesia terdiri dari empat keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa tersebut, diantaranya adalah keterampilan menyimak, keterampilan membaca, keterampilan menulis, dan keterampilan berbicara. Keempat aspek tersebut harus diajarkan sejak dini untuk memperluas budi pekerti, meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa. Salah satu aspek yang harus dikuasai oleh siswa ialah keterampilan menulis. Keterampilan menulis memiliki peranan penting dalam kehidupan. Dengan memiliki kemampuan menulis, peserta didik akan lebih mudah bergabung dalam berbagai bidang dan kegiatan. Menulis merupakan kegiatan berkomunikasi secara tidak langsung atau tanpa melewati tatap muka. Melalui keterampilan menulis, peserta didik mampu menuangkan segala ide, gagasan serta pengalamannya ke dalam pembelajaran yang bertahap hingga peserta didik mampu menulis dengan baik dan benar.
Pembelajaran bahasa Indonesia sangat erat kaitannya dengan tanda baca.  Penguasaan tanda baca sangat diperlukan oleh siswa dalam aspek menulis. Dalam hal penulisan, siswa harus menguasai tanda baca. Akan tetapi, pada kenyataannya mata pelajaran bahasa Indonesia sering diremehkan dan diabaikan oleh siswa. Sehingga dalam praktiknya, masih banyak ditemukan kesalahan-kesalahan berbahasa, terutama dalam penggunaan tanda baca.
Tanda baca meliputi penulisan tanda titik, tanda koma, tanda titik dua, tanda hubung, tanda pisah, tanda Tanya, tanda seru, tanda ellipsis, tanda petik, tanda petik tunggal, tanda kurung, tanda kurung siku, dan tanda penyingkat atau paragraf. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia sebaiknya siswa menguasai seluruh tanda baca tersebut. Karena, tanda baca digunakan untuk membatasi unsur-unsur seperti mimik, jeda, lagu, intonasi, dan aksen yang kerap digunakan dalam bahasa lisan. Dengan menggunakan tanda baca pun akan memudahkan pembaca dalam memahami isi tulisan. Seperti contoh, kesalahan penempatan tanda titik ataupun tanda koma dapat mengubah arti kalimat yang sebenarnya. Jadi siswa diharapkan mampu menulis ejaan yang baik dan benar, terutama dalam penggunaan tanda baca.
Dari hasil praobservasi yang telah dilakukan, faktor yang membuat siswa kurang memahami keterampilan menulis adalah guru. Banyak guru yang telah merasa puas jika siswanya mampu mengerjakan tugas membuat sebuah teks. Tetapi guru-guru tersebut tidak memperdulikan adanya kesalahan dalam penulisan tersebut. ketika guru memberikan tugas membuat teks negosiasi, siswa mengerjakannya dengan asal-asalan dan tanda baca yang digunakan pun salah kaprah. Dalam hal ini, sebaiknya guru turut membimbing siswa dalam hal penulisan sesuai dengan ejaan yang baik dan benar.
Berkaitan dengan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk meneliti mengenai kesalahan tanda baca pada teks negosiasi. Adapun yang menjadi pertimbangan penulis menganalisis kesalahan tanda baca yaitu pada karangan teks negosiasi siswa kelas X TITL 1 SMKN 1 Semarang sebagai objek penelitian masih banyak siswa yang kurang memahami penggunaan tanda baca yang baik dan benar.
Berdasarkan latar belakang maka rumusan masalahnya adalah kesalahan tanda baca dalam penulisan teks negosiasi pada siswa kelas X SMK Negeri 1 Semarang tahun ajaran 2016/2017. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan wujud kesalahan tanda baca dalam penulisan teks negosiasi pada siswa kelas X SMKN1 Semarang tahun ajaran 2016/2017. Manfaat dalam penelitian ini adalah hasil penelitian mampu menambah ilmu, meningkatkan kemampuan peserta didik maupun guru, dapat dijadikan bahan pertimbangan lembaga pendidikan untuk meningkatkan kualitas belajar dan diharapkan dapat menjadi pembanding untuk peneliti selanjutnya.

B. Landasan Teori
1.      Kesalahan berbahasa
Kesalahan berbahasa adalah penggunaan bahasa baik secara lisan maupun tertulis yang menyimpang dari faktor-faktor penentu berkomunikasi atau menyimpang dari norma kemasyarakatan dan menyimpang dari kaidah tata bahasa Indonesia (Setyawati,2010:3)

2.      Tanda Baca
Tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan fonem (suara) atau kata dan frasa pada suatu bahasa, melainkan berperan untuk menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda yang dapat diamati sewaktu pembacaan. Beberapa aspek tanda baca adalah suatu gaya spesifik yang karenanya tergantung pada pilihan penulis. Oleh karena itu, dalam memahami sebuah tulisan, pembaca bertumpu pada keteraturan serta kelengkapan kalimat dan kecermatan ejaan dalam tulisan (Setyawati,2010:155). Tanda baca disebut juga pungtuasi. Pungtuasi atau tanda baca sebagai hasil usaha menggambarkan unsur-unsur suprasegmental itu tidak lain dari gambar atau tanda yang secara konvensional disetujui bersama untuk memberikan kunci kepada pembaca terhadap apa yang ingin disampaikan kepada mereka (Keraf,2004:1)
3.      Teks Negosiasi
Teks negosiasi merupakan bentuk interaksi sosial yang berfungsi untuk mencari penyelesaian bersama di antara pihak-pihak yang mempunyai perbedaan kepentingan. Pihak-pihak tersebut berusaha menyelesaikan perbedaan itu dengan cara yang baik tanpa merugikan salah satu pihak. (Kemendikbud,2013:149)
C. Tinjauan Pustaka

Bariruddin, Muhammad (2016) dalam skripsi yang berjudul “Kesalahan Tanda Baca pada Teks Eksplanasi Siswa Kelas XI Akuntansi 1 SMK Negeri 3 Jepara Tahun Ajaran 2015/2016”. Penelitian tersebut dilatarbelakangi banyaknya siswa yang melakukan kesalahan tanda baca. Tujuan dari penelitian tersebut untuk mendeskripsikan bentuk kesalahan tanda baca pada teks eksplanasi siswa XI Akuntansi 1 SMK Negeri 3 Jepara tahun ajaran 2015/2016.
Yera (2014) dalam artikel e-jurnal yang berjudul “Analisis Penggunaan Tanda Baca Dalam Karangan Narasi Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Satu Atap Piabung Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun Ajaran 2012/2013”. Materi dalam artikel e-jurnal tersebut menganalisis mengenai penggunaan tanda baca dalam karangan siswa. Alasan peneliti mengambil judul tersebut karena masih banyak kesalahan penggunan tanda baca dalam penulisan siswa. Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengetahui apa saja kesalahan yang dilakukan siswa pada karangannya. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa kesalahan tanda titik dan tanda koma. Seperti tanda titik digunakan pada akhir kata dan tanda koma digunakan pada akhir kalimat.

2.      Metode Penelitian
a.       Pendekatan Penelitian
Berdasarkan data penelitian, maka pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Karena data yang diperoleh dari praobservasi berupa karangan atau kata-kata dan tidak dituangkan dalam bentuk angka atau statistik. Alasan peneliti memilih pendekatan deskriptif kualitatif karena penelitian ini berupa karangan atau tulisan dan berisi kesalahan berbahasa dalam kaidah EBI pada teks negosiasi siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripti. Karena mendeskripsikan data-data yang diperoleh dalam penelitian kesalahan berbahasa Indonesia pada teks negpsiasi siswa kelas X SMK Negeri 1 Semarang tahun Ajaran 2016/2017.
b.      Populasi dan sampel
1.      Populasi
Populasi  adalah  seluruh data  yang  menjadi  perhatian penulis  dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang penulis tentukan (Margono,  2007: 118). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Negeri 1 Semarang tahun ajaran 2016/2017.
2.      Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelas X TITL 1 yang berjumlah 28 anak.
c.       Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan tes. Margono (2007:170) berpendapat bahwa tes adalah seperangkat rangsangan yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapat jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka. Dalam penelitian ini, peneliti mengukur kemampuan siswa dengan dengan tes tertulis, yaitu mengarang teks negosiasi.
d.      Instrument Penelitian
Instrument penelitian adalah alat yang digunakan untuk penelitian dan menjadi dasar dalam penelitian. Instrument yang dipakai adalah pengamatan di dalam kelas dan hasil karangan siswa.
e.       Data dan sumber data
Data memiliki dua wujud, yaitu data yang berwujud angka dan data yang bukan angka (Mahsun, 2014:254). Dalam penelitian ini menggunakan data berupa tulisan (bukan angka). Data yang digunakan adalah penulisan teks negosiasi yang terdapat kesalahan tanda baca.
f.       Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah menganalisis data yang telah diperoleh dalam penelitian dan dianalisis menggunakan metode kualitatif yaitu analisis ditujukan bukan dalam bentuk statistik. Lalu peneliti melakukan analisis kebenarannya pada karangan yang telah terkumpul dari teknik pengumpulan data. Analisis yang dilakukan yaitu membaca terlebih dahulu seluruh karangan teks negosiasi yang telah dibuat oleh siswa dan akan dijadikan sebagai objek penelitian. Selanjutnya menganalisis tanda baca yang terdapat pada karangan teks negosiasi dan yang terakhir menentukan letak kesalahan tanda baca di dalam teks negosiasi.
g.      Teknik penyajian analisis data
Penyajian analisis data menggunakan metode simak dan teknik catat. Metode simak dilakukan dengan menyimak, yaitu menyimak penggunaan bahasa. Sedangkan teknik catat yaitu pencatatan yang dilakukan pada kartu data yang dilanjutkan dengan klasifikasi (Sudaryanto, 2015:203-205). Peneliti melakukan metode simak dengan menyimak hasil karangan siswa dengan teliti lalu mencatat kesalahan-kesalahan yang terdapat pada karangan siswa.



3.      Hasil dan Pembahasan
Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai kesalahan tanda baca. Pembelajaran bahasa Indonesia terdiri dari empat keterampilan berbahasa, diantaranya adalah keterampilan menyimak, keterampilan membaca, keterampilan menulis, dan keterampilan berbicara. Pembelajaran keempat aspek tersebut seharusnya ditingkatkan, terutama pada keterampilan menulis.
Kesalahan berbahasa adalah penggunaan bahasa baik secara lisan maupun tertulis yang menyimpang dari faktor-faktor penentu berkomunikasi atau menyimpang dari norma kemasyarakatan dan menyimpang dari kaidah tata bahasa Indonesia, sedangkan tanda baca disebut juga pungtuasi (Setyawati, 2010:155). Pungtuasi atau tanda baca sebagai hasil usaha menggambarkan unsur-unsur suprasegmental itu tidak lain dari gambar atau tanda yang secara konvensional disetujui bersama untuk memberikan kunci kepada pembaca terhadap apa yang ingin disampaikan kepada mereka (Keraf, 2004:1). Maka dari itu, siswa harus memperhatikan tanda baca yang ia gunakan dalam sebuah penulisan.
Namun, pada kenyataannya banyak siswa yang kurang mampu menulis dengan baik dan benar. Sehingga, ketika siswa diberikan tugas untuk mengarang dalam bentuk tulisan, siswa mengalami kesulitan dan banyak kesalahan pada penggunaan tanda baca. Padahal tanda baca tidak dapat dipisahkan dari tulisan. Tanda baca digunakan agar kalimat-kalimat mudah di pahami oleh pembaca
Bedasarkan hasil penelitian, ditemukan beberapa kesalahan pada penulisan teks negosiasi siswa kelas X SMKN 1 Semarang. Terutama pada kesalahan tanda baca. Kesalahan tanda baca yang paling dominan adalah tanda baca titik, tanda baca koma, tanda petik, dan tanda Tanya. Berikut hasil analisis kesalahan berbahasa pada teks negosiasi siswa kelas X SMKN 1 Semarang tahun ajaran 2016/2017.
A.    Kesalahan penggunaan tanda baca titik
Tanda titik merupakan tanda yang biasanya dipakai untuk mengakhiri sebuah kalimat, digunakan dalam singkatan nama orang, gelar jabatan, pangkat, dan sapaan, lalu digunakan dalam singkatan kata, untuk memisahkan angka yang menunjukkan waktu, dan tanda titik digunakan pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan dan seruan.
Dalam teks negosiasi yang dibuat siswa, terdapat kesalahan pada tanda baca titik, yaitu tanda titik tidak digunakan pada akhir kalimat yang bukan kalimat pertanyaan dan seruan. Berikut contoh kalimat yang terdapat kesalahan tanda titik.

Pembeli : “Benar pak, saya yang menghubungi bapak tadi pagi”
Pada kalimat tersebut terjadi kesalahan tanda baca. Seharusnya pada akhir kalimat diberi tanda titik, karena pada kalimat tersebut bukan pertanyaan maupun seruan. Berikut perbaikan dari kalimat tersebut.
Pembeli : “Benar pak, saya yang menghubungi bapak tadi pagi.”
B.     Kesalahan penggunaan tanda koma
Tanda koma digunakan untuk memisah anak kalimat yang mendahului induk kalimat. Tanda koma digunakan diantara unsur-unsur dalam suatu perincian. Digunakan unruk memisah kalimat yang menggunakan kata tetapi dan melainkan. Pada hasil penulisan teks negosiasi siswa SMKN 1 Semarang terdapat kesalahan pada penulisan tanda koma, yaitu tanda koma tidak terdapat diantara kalimat. Berikut contoh kalimat yang terdapat kesalahan tanda koma.
Pembeli : “Selamat pagi pak”
Pada kalimat tersebut tidak terdapat tanda koma. Seharusnya setelah kata selamat pagi, diberi tanda koma. Berikut perbaikan dari kalimat tersebut.
      Pembeli : “Selamat pagi, pak.”     

C.     Kesalahan Penggunaan Tanda Petik
Tanda petik sangat membantu pembaca pembaca untuk memahami sebuah tulisan dan kegunaannya sangat penting dalam sebuah tulisan. Misalnya, tanda petik digunakan untuk mengapit petikan langsung dalam sebuah percakapan, lalu digunakan untuk mengapit judul, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat, dan digunakan untuk mengapit istilah yang  memiliki arti khusus. Pada hasil penulisan teks negosiasi siswa SMKN1 Semarang terdapat kesalahan penggunaan tanda petik, yaitu tanda petik tidak terdapat dalam kalimat percakapan. Berikut contoh kalimat yang tidak terdapat kesalahan tanda petik.
Penjual : Iya pak, ada apa?
Kalimat tersebut terdapat kesalahan penulisan, karena tidak menggunakan tanda petik. Seharusnya pada kalimat percakapan terdapat tanda petik di awal dan diakhir kalimat. Berikut perbaikan dari kalimat tersebut.
Penjual : “Iya pak, ada apa?”

D.    Kesalahan Penggunaan Tanda Tanya
Tanda tanya selalu dipapai pada setiap akhir kalimat yang berupa pertanyaan.     Selain itu tanda tanya juga dipakai dan diletakkan dalam tanda kurung menyatakan bahwa kalimat yang dimaksud kurang dapat dibuktikan    kebenarannya.
Pada hasil penulisan teks negosiasi siswa SMKN1 Semarang terdapat kesalahan penulisan tanda koma, yaitu tanda tanya tidak terdapat dalam kalimat pertanyaan. Berikut contoh kalimat yang tidak terdapat tanda tanya.
Ayah : “Apa rencanamu ke depan setelah lulus SMP, nak.”
Kalimat tersebut terdapat kesalahan penulisan, karena tidak menggunakan tanda tanya pada kalimat pertanyaan. Pada kalimat pertanyaan seharusnya diberi tanda tanya. Berikut perbaikan dari kalimat tersebut.
Ayah : “Apa rencanamu ke depan setelah lulus SMP, nak?”

4.      Penutup
KESIMPULAN
Dari penelitian di atas, masih banyak kesalahan ejaan yang dilakukan oleh siswa dalam penulisan. Kesalahan ejaan yang dilakukan siswa terdapat pada kesalahan tanda koma. Wujud kesalahan tanda baca yang paling menonjol adalah tanda titik, tanda koma, tanda petik, dan tanda tanya.


DAFTAR PUSTAKA
Bariruddin, Muhammad.2016. Kesalahan Tanda Baca pada Teks Eksplanasi Siswa Kelas XI Akuntansi 1 SMK Negeri 3 Jepara Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi. Semarang: Universitas PGRI Semarang
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2013. Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik. Jakarta: Politeknik Negeri Media Kreatif.C.
Keraf, Gorys. 2004. Komposisi. Flores: Nusa Indah.
Mahsun, M.S. 2014. Teks Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013. Jakarta: Rajawali Pers
Margono, S. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Nasution, Handayani. 2013. Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda Baca Karangan Argumentasi Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Tanjungpinang. Skripsi. Tanjung Pinang: Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang.
Setyawati, Nanik. 2010. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia Teori dan Praktik. Surakarta: Yama Pustaka.
Sudaryanto. 2015. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta. Duta Wacana University press.
Turistiani, Trinil Dwi. 2013. Fitur Kesalahan Penggunaan Ejaan Yang Disempurnakan Dalam Makalah Mahasiswa. Paramasastra, Jurnal Ilmiah Bahasa Sastra dan Pembelajarannya Vol. 1, No. 1, September 2013. http://ejournal.fbs.unesa.ac.id/index.php/paramasastra/article/view/5 Di akses pada Tanggal 15 April pukul 19.15 WIB.
Yera. .2014. Analisis Penggunaan Tanda Baca Dalam Karangan Narasi Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Satu Atap Piabung Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun Ajaran 2012/2013. Artikel E-Jurnal.http://scholar.googleusercontent.com/scholar?q=cache:f0yMKPbgpLEJ:scholar.google.com/&hl=id&as_sdt=0,5 . Di akses pada tanggal 15 April 2017 pukul 19.00 WIB.


No comments:

Post a Comment