Kesalahan Tanda Baca dalam Penulisan Teks
Negosiasi
pada Siswa Kelas X SMK
Negeri 1 Semarang Tahun Ajaran 2016/2017
Hidayah
Nurnaningsih, 14410109, 6C, PBSI, FBPS, UPGRIS
dayahn25@gmail.com
ABSTRAK
Tulisan
ini berjudul “Kesalahan Tanda Baca dalam Penulisan Teks Negosiasi Pada Siswa
Kelas X SMK Negeri 1 Tahun Ajaran 2016/2017”. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan wujud kesalahan tanda baca dalam penulisan teks negosiasi pada
siswa kelas X SMKN1 Semarang tahun ajaran 2016/2017. Dalam hal ini siswa
mengalami kesulitan dalam menulis dengan baik dan benar. Kesulitan yang dialami
siswa menjadikan peneliti menemukan penelitian baru yang diharapkan mampu
memberikan pengetahuan pada siswa mengenai ejaan atau tanda baca yang benar.
Dalam penelitian ini menggunakan data berupa tulisan (bukan angka). Data yang
digunakan adalah penulisan teks negosiasi yang terdapat kesalahan tanda baca.
Kata kunci ; Kesalahan tanda baca, menulis, teks
negosiasi
1.
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Pembelajaran bahasa Indonesia terdiri dari
empat keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa tersebut, diantaranya
adalah keterampilan menyimak, keterampilan membaca, keterampilan menulis, dan
keterampilan berbicara. Keempat aspek tersebut harus diajarkan sejak dini untuk
memperluas budi pekerti, meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa.
Salah satu aspek yang harus dikuasai oleh siswa ialah keterampilan menulis.
Keterampilan menulis memiliki peranan penting dalam kehidupan. Dengan memiliki
kemampuan menulis, peserta didik akan lebih mudah bergabung dalam berbagai
bidang dan kegiatan. Menulis merupakan kegiatan berkomunikasi secara tidak
langsung atau tanpa melewati tatap muka. Melalui keterampilan menulis, peserta
didik mampu menuangkan segala ide, gagasan serta pengalamannya ke dalam
pembelajaran yang bertahap hingga peserta didik mampu menulis dengan baik dan
benar.
Pembelajaran bahasa Indonesia sangat erat
kaitannya dengan tanda baca. Penguasaan
tanda baca sangat diperlukan oleh siswa dalam aspek menulis. Dalam hal penulisan,
siswa harus menguasai tanda baca. Akan tetapi, pada kenyataannya mata pelajaran
bahasa Indonesia sering diremehkan dan diabaikan oleh siswa. Sehingga dalam
praktiknya, masih banyak ditemukan kesalahan-kesalahan berbahasa, terutama
dalam penggunaan tanda baca.
Tanda baca meliputi penulisan tanda titik,
tanda koma, tanda titik dua, tanda hubung, tanda pisah, tanda Tanya, tanda
seru, tanda ellipsis, tanda petik, tanda petik tunggal, tanda kurung, tanda
kurung siku, dan tanda penyingkat atau paragraf. Dalam pembelajaran bahasa
Indonesia sebaiknya siswa menguasai seluruh tanda baca tersebut. Karena, tanda
baca digunakan untuk membatasi unsur-unsur seperti mimik, jeda, lagu, intonasi,
dan aksen yang kerap digunakan dalam bahasa lisan. Dengan menggunakan tanda
baca pun akan memudahkan pembaca dalam memahami isi tulisan. Seperti contoh,
kesalahan penempatan tanda titik ataupun tanda koma dapat mengubah arti kalimat
yang sebenarnya. Jadi siswa diharapkan mampu menulis ejaan yang baik dan benar,
terutama dalam penggunaan tanda baca.
Dari hasil praobservasi yang telah
dilakukan, faktor yang membuat siswa kurang memahami keterampilan menulis
adalah guru. Banyak guru yang telah merasa puas jika siswanya mampu mengerjakan
tugas membuat sebuah teks. Tetapi guru-guru tersebut tidak memperdulikan adanya
kesalahan dalam penulisan tersebut. ketika guru memberikan tugas membuat teks
negosiasi, siswa mengerjakannya dengan asal-asalan dan tanda baca yang
digunakan pun salah kaprah. Dalam hal ini, sebaiknya guru turut membimbing
siswa dalam hal penulisan sesuai dengan ejaan yang baik dan benar.
Berkaitan dengan latar belakang di atas,
penulis tertarik untuk meneliti mengenai kesalahan tanda baca pada teks
negosiasi. Adapun yang menjadi pertimbangan penulis menganalisis kesalahan
tanda baca yaitu pada karangan teks negosiasi siswa kelas X TITL 1 SMKN 1
Semarang sebagai objek penelitian masih banyak siswa yang kurang memahami
penggunaan tanda baca yang baik dan benar.
Berdasarkan latar belakang maka rumusan
masalahnya adalah kesalahan tanda baca dalam penulisan teks negosiasi pada
siswa kelas X SMK Negeri 1 Semarang tahun ajaran 2016/2017. Tujuan penelitian
ini adalah mendeskripsikan wujud kesalahan tanda baca dalam penulisan teks
negosiasi pada siswa kelas X SMKN1 Semarang tahun ajaran 2016/2017. Manfaat
dalam penelitian ini adalah hasil penelitian mampu menambah ilmu, meningkatkan
kemampuan peserta didik maupun guru, dapat dijadikan bahan pertimbangan lembaga
pendidikan untuk meningkatkan kualitas belajar dan diharapkan dapat menjadi
pembanding untuk peneliti selanjutnya.
B. Landasan Teori
1. Kesalahan
berbahasa
Kesalahan berbahasa
adalah penggunaan bahasa baik secara lisan maupun tertulis yang menyimpang dari
faktor-faktor penentu berkomunikasi atau menyimpang dari norma kemasyarakatan
dan menyimpang dari kaidah tata bahasa Indonesia (Setyawati,2010:3)
2. Tanda
Baca
Tanda baca adalah simbol
yang tidak berhubungan dengan fonem (suara) atau kata dan frasa pada suatu
bahasa, melainkan berperan untuk menunjukkan struktur dan organisasi suatu
tulisan, dan juga intonasi serta jeda yang dapat diamati sewaktu pembacaan.
Beberapa aspek tanda baca adalah suatu gaya spesifik yang karenanya tergantung
pada pilihan penulis. Oleh karena itu, dalam memahami sebuah tulisan, pembaca
bertumpu pada keteraturan serta kelengkapan kalimat dan kecermatan ejaan dalam
tulisan (Setyawati,2010:155). Tanda baca disebut juga pungtuasi. Pungtuasi atau
tanda baca sebagai hasil usaha menggambarkan unsur-unsur suprasegmental itu
tidak lain dari gambar atau tanda yang secara konvensional disetujui bersama
untuk memberikan kunci kepada pembaca terhadap apa yang ingin disampaikan
kepada mereka (Keraf,2004:1)
3. Teks
Negosiasi
Teks negosiasi merupakan bentuk interaksi sosial yang
berfungsi untuk mencari penyelesaian bersama di antara pihak-pihak yang
mempunyai perbedaan kepentingan. Pihak-pihak tersebut berusaha menyelesaikan
perbedaan itu dengan cara yang baik tanpa merugikan salah satu pihak.
(Kemendikbud,2013:149)
C. Tinjauan Pustaka
Bariruddin,
Muhammad (2016) dalam skripsi yang berjudul “Kesalahan Tanda Baca pada Teks
Eksplanasi Siswa Kelas XI Akuntansi 1 SMK Negeri 3 Jepara Tahun Ajaran
2015/2016”. Penelitian tersebut dilatarbelakangi banyaknya siswa yang melakukan
kesalahan tanda baca. Tujuan dari penelitian tersebut untuk mendeskripsikan
bentuk kesalahan tanda baca pada teks eksplanasi siswa XI Akuntansi 1 SMK
Negeri 3 Jepara tahun ajaran 2015/2016.
Yera (2014) dalam
artikel e-jurnal yang berjudul “Analisis Penggunaan Tanda Baca Dalam Karangan
Narasi Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Satu Atap Piabung
Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun Ajaran 2012/2013”. Materi dalam artikel
e-jurnal tersebut menganalisis mengenai penggunaan tanda baca dalam karangan
siswa. Alasan peneliti mengambil judul tersebut karena masih banyak kesalahan
penggunan tanda baca dalam penulisan siswa. Tujuan dari penelitian tersebut
adalah untuk mengetahui apa saja kesalahan yang dilakukan siswa pada
karangannya. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa kesalahan tanda
titik dan tanda koma. Seperti tanda titik digunakan pada akhir kata dan tanda
koma digunakan pada akhir kalimat.
2.
Metode
Penelitian
a. Pendekatan
Penelitian
Berdasarkan data penelitian, maka pendekatan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Karena
data yang diperoleh dari praobservasi berupa karangan atau kata-kata dan tidak
dituangkan dalam bentuk angka atau statistik. Alasan peneliti memilih
pendekatan deskriptif kualitatif karena penelitian ini berupa karangan atau
tulisan dan berisi kesalahan berbahasa dalam kaidah EBI pada teks negosiasi
siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripti.
Karena mendeskripsikan data-data yang diperoleh dalam penelitian kesalahan
berbahasa Indonesia pada teks negpsiasi siswa kelas X SMK Negeri 1 Semarang
tahun Ajaran 2016/2017.
b. Populasi
dan sampel
1. Populasi
Populasi adalah
seluruh data yang menjadi
perhatian penulis dalam suatu
ruang lingkup dan waktu yang penulis tentukan (Margono, 2007: 118). Populasi dalam penelitian ini
adalah siswa kelas X SMK Negeri 1 Semarang tahun ajaran 2016/2017.
2. Sampel
Sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah kelas X TITL 1 yang berjumlah 28 anak.
c. Teknik
Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data
dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan tes. Margono (2007:170)
berpendapat bahwa tes adalah seperangkat rangsangan yang diberikan kepada
seseorang dengan maksud untuk mendapat jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi
penetapan skor angka. Dalam penelitian ini, peneliti mengukur kemampuan siswa
dengan dengan tes tertulis, yaitu mengarang teks negosiasi.
d. Instrument
Penelitian
Instrument penelitian
adalah alat yang digunakan untuk penelitian dan menjadi dasar dalam penelitian.
Instrument yang dipakai adalah pengamatan di dalam kelas dan hasil karangan
siswa.
e. Data
dan sumber data
Data memiliki dua wujud,
yaitu data yang berwujud angka dan data yang bukan angka (Mahsun, 2014:254).
Dalam penelitian ini menggunakan data berupa tulisan (bukan angka). Data yang
digunakan adalah penulisan teks negosiasi yang terdapat kesalahan tanda baca.
f. Teknik
Analisis Data
Teknik analisis data
adalah menganalisis data yang telah diperoleh dalam penelitian dan dianalisis
menggunakan metode kualitatif yaitu analisis ditujukan bukan dalam bentuk
statistik. Lalu peneliti melakukan analisis kebenarannya pada karangan yang
telah terkumpul dari teknik pengumpulan data. Analisis yang dilakukan yaitu
membaca terlebih dahulu seluruh karangan teks negosiasi yang telah dibuat oleh
siswa dan akan dijadikan sebagai objek penelitian. Selanjutnya menganalisis
tanda baca yang terdapat pada karangan teks negosiasi dan yang terakhir
menentukan letak kesalahan tanda baca di dalam teks negosiasi.
g. Teknik
penyajian analisis data
Penyajian analisis data
menggunakan metode simak dan teknik catat. Metode simak dilakukan dengan
menyimak, yaitu menyimak penggunaan bahasa. Sedangkan teknik catat yaitu
pencatatan yang dilakukan pada kartu data yang dilanjutkan dengan klasifikasi
(Sudaryanto, 2015:203-205). Peneliti melakukan metode simak dengan menyimak
hasil karangan siswa dengan teliti lalu mencatat kesalahan-kesalahan yang
terdapat pada karangan siswa.
3.
Hasil
dan Pembahasan
Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai
kesalahan tanda baca. Pembelajaran bahasa Indonesia terdiri dari empat
keterampilan berbahasa, diantaranya adalah keterampilan menyimak, keterampilan
membaca, keterampilan menulis, dan keterampilan berbicara. Pembelajaran keempat
aspek tersebut seharusnya ditingkatkan, terutama pada keterampilan menulis.
Kesalahan berbahasa adalah penggunaan
bahasa baik secara lisan maupun tertulis yang menyimpang dari faktor-faktor
penentu berkomunikasi atau menyimpang dari norma kemasyarakatan dan menyimpang
dari kaidah tata bahasa Indonesia, sedangkan tanda baca disebut juga pungtuasi
(Setyawati, 2010:155). Pungtuasi atau tanda baca sebagai hasil usaha
menggambarkan unsur-unsur suprasegmental itu tidak lain dari gambar atau tanda
yang secara konvensional disetujui bersama untuk memberikan kunci kepada
pembaca terhadap apa yang ingin disampaikan kepada mereka (Keraf, 2004:1). Maka
dari itu, siswa harus memperhatikan tanda baca yang ia gunakan dalam sebuah
penulisan.
Namun, pada kenyataannya banyak siswa yang
kurang mampu menulis dengan baik dan benar. Sehingga, ketika siswa diberikan
tugas untuk mengarang dalam bentuk tulisan, siswa mengalami kesulitan dan
banyak kesalahan pada penggunaan tanda baca. Padahal tanda baca tidak dapat
dipisahkan dari tulisan. Tanda baca digunakan agar kalimat-kalimat mudah di
pahami oleh pembaca
Bedasarkan hasil penelitian, ditemukan
beberapa kesalahan pada penulisan teks negosiasi siswa kelas X SMKN 1 Semarang.
Terutama pada kesalahan tanda baca. Kesalahan tanda baca yang paling dominan
adalah tanda baca titik, tanda baca koma, tanda petik, dan tanda Tanya. Berikut
hasil analisis kesalahan berbahasa pada teks negosiasi siswa kelas X SMKN 1
Semarang tahun ajaran 2016/2017.
A. Kesalahan
penggunaan tanda baca titik
Tanda
titik merupakan tanda yang biasanya dipakai untuk mengakhiri sebuah kalimat,
digunakan dalam singkatan nama orang, gelar jabatan, pangkat, dan sapaan, lalu
digunakan dalam singkatan kata, untuk memisahkan angka yang menunjukkan waktu,
dan tanda titik digunakan pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan dan seruan.
Dalam
teks negosiasi yang dibuat siswa, terdapat kesalahan pada tanda baca titik,
yaitu tanda titik tidak digunakan pada akhir kalimat yang bukan kalimat
pertanyaan dan seruan. Berikut contoh kalimat yang terdapat kesalahan tanda
titik.
Pembeli : “Benar pak,
saya yang menghubungi bapak tadi pagi”
Pada kalimat tersebut terjadi kesalahan tanda baca.
Seharusnya pada akhir kalimat diberi tanda titik, karena pada kalimat tersebut
bukan pertanyaan maupun seruan. Berikut perbaikan dari kalimat tersebut.
Pembeli
: “Benar pak, saya yang menghubungi bapak tadi pagi.”
B. Kesalahan
penggunaan tanda koma
Tanda koma digunakan
untuk memisah anak kalimat yang mendahului induk kalimat. Tanda koma digunakan
diantara unsur-unsur dalam suatu perincian. Digunakan unruk memisah kalimat
yang menggunakan kata tetapi dan melainkan. Pada hasil penulisan teks negosiasi
siswa SMKN 1 Semarang terdapat kesalahan pada penulisan tanda koma, yaitu tanda
koma tidak terdapat diantara kalimat. Berikut contoh kalimat yang terdapat
kesalahan tanda koma.
Pembeli
: “Selamat pagi pak”
Pada kalimat tersebut tidak terdapat tanda koma.
Seharusnya setelah kata selamat pagi, diberi tanda koma. Berikut perbaikan dari
kalimat tersebut.
Pembeli : “Selamat pagi, pak.”
C. Kesalahan
Penggunaan Tanda Petik
Tanda petik sangat membantu
pembaca pembaca untuk memahami sebuah tulisan dan kegunaannya sangat penting
dalam sebuah tulisan. Misalnya, tanda petik digunakan untuk mengapit petikan
langsung dalam sebuah percakapan, lalu digunakan untuk mengapit judul,
karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat, dan digunakan untuk
mengapit istilah yang memiliki arti
khusus. Pada hasil penulisan teks negosiasi siswa SMKN1 Semarang terdapat
kesalahan penggunaan tanda petik, yaitu tanda petik tidak terdapat dalam
kalimat percakapan. Berikut contoh kalimat yang tidak terdapat kesalahan tanda
petik.
Penjual
: Iya pak, ada apa?
Kalimat tersebut terdapat kesalahan penulisan, karena
tidak menggunakan tanda petik. Seharusnya pada kalimat percakapan terdapat
tanda petik di awal dan diakhir kalimat. Berikut perbaikan dari kalimat
tersebut.
Penjual
: “Iya pak, ada apa?”
D. Kesalahan
Penggunaan Tanda Tanya
Tanda tanya selalu dipapai pada setiap akhir kalimat yang berupa
pertanyaan. Selain itu tanda tanya juga dipakai dan diletakkan dalam
tanda kurung menyatakan bahwa kalimat yang dimaksud
kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
Pada hasil penulisan teks
negosiasi siswa SMKN1 Semarang terdapat kesalahan penulisan tanda koma, yaitu
tanda tanya tidak terdapat dalam kalimat pertanyaan. Berikut contoh kalimat
yang tidak terdapat tanda tanya.
Ayah
: “Apa rencanamu ke depan setelah lulus SMP, nak.”
Kalimat tersebut terdapat kesalahan penulisan, karena
tidak menggunakan tanda tanya pada kalimat pertanyaan. Pada kalimat pertanyaan
seharusnya diberi tanda tanya. Berikut perbaikan dari kalimat tersebut.
Ayah
: “Apa rencanamu ke depan setelah lulus SMP, nak?”
4.
Penutup
KESIMPULAN
Dari penelitian di atas, masih banyak kesalahan ejaan
yang dilakukan oleh siswa dalam penulisan. Kesalahan ejaan yang dilakukan siswa
terdapat pada kesalahan tanda koma. Wujud kesalahan tanda baca yang paling
menonjol adalah tanda titik, tanda koma, tanda petik, dan tanda tanya.
DAFTAR PUSTAKA
Bariruddin,
Muhammad.2016. Kesalahan Tanda Baca pada
Teks Eksplanasi Siswa Kelas XI Akuntansi 1 SMK Negeri 3 Jepara Tahun Ajaran
2015/2016. Skripsi. Semarang: Universitas PGRI Semarang
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia. 2013. Bahasa Indonesia
Ekspresi Diri dan Akademik. Jakarta: Politeknik Negeri Media Kreatif.C.
Keraf, Gorys. 2004. Komposisi. Flores: Nusa Indah.
Mahsun, M.S. 2014. Teks Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013. Jakarta:
Rajawali Pers
Margono, S. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Nasution, Handayani. 2013. Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda Baca
Karangan Argumentasi Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Tanjungpinang. Skripsi.
Tanjung Pinang: Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang.
Setyawati, Nanik. 2010. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia Teori dan Praktik. Surakarta:
Yama Pustaka.
Sudaryanto. 2015. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta. Duta Wacana
University press.
Turistiani, Trinil Dwi. 2013. Fitur Kesalahan Penggunaan Ejaan Yang Disempurnakan Dalam Makalah
Mahasiswa. Paramasastra, Jurnal Ilmiah Bahasa Sastra dan Pembelajarannya
Vol. 1, No. 1, September 2013. http://ejournal.fbs.unesa.ac.id/index.php/paramasastra/article/view/5 Di akses pada Tanggal 15 April pukul 19.15 WIB.
Yera. .2014. Analisis
Penggunaan Tanda Baca Dalam Karangan Narasi Siswa Kelas VII Sekolah Menengah
Pertama Negeri 3 Satu Atap Piabung Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun Ajaran
2012/2013. Artikel E-Jurnal.http://scholar.googleusercontent.com/scholar?q=cache:f0yMKPbgpLEJ:scholar.google.com/&hl=id&as_sdt=0,5 . Di akses pada tanggal 15 April 2017 pukul 19.00
WIB.
No comments:
Post a Comment