Laman

Saturday, June 17, 2017

Analisis Kesalahan Penggunaan Konjungsi Pada Teks Debat Siswa Kelas X Multimedia SMK Negeri 8 Semarang Tahun Ajaran 2016/2017


Nofi Nur Arifah 14410127 6C PBSI FPBS UPGRIS

ABSTRACT
This research article entitled "Analysis of Conjunction Conversion Error in Text of Student Debate Class X Multimedia SMK Negeri 8 Semarang Academic Year 2016/2017". This study aims to describe a form of misuse of conjunctions on the text of Student X Class X Multimedia Class SMK Negeri 8 Semarang. Errors that exist in the text Debate students, among others: The form of errors that occur are: a. Error in the use of coordinated conjunctions (and, or, but, whereas); b. Error in the use of subordinate conjunctions (when, if, lest, so, as it were, since, therefore, more ... than)
The type of this study is qualitative decriptive. The data in this research is the content of the text of student debate class X Multimedia 3. Data source in this research is the text of the debate of class X students of Multimedia 3 SMK Negeri 8 Semarang. Data collection techniques in this study using documentation techniques and questionnaires. Techniques used to analyze, namely descriptive analysis and qualitative analysis.
Keywords: conjunction, writing, text of debate

Pendahuluan

Latar Belakang Masalah
Dalam pembelajaran di sekolah tidak terlepas dari kemahiran menulis. Menulis menjadi salah satu yang penting dalam proses belajar mengajar di kelas. Menulis memang tidak hanya sekadar menuangka ide ke dalam sebuah tulisan. Namun, dalam menulis juga harus memperhatikan kaidah penulisan yang baik dan benar. Selama ini masih banyak penulisan siswa yang masih terdapat kekeliruan dan tidak sesuai dengan aturan penulisan. Oleh karena itu, perlu adanya analisis kesalahan berbahasa untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Sejalan dengan hal tersebut, dalam penulisan teks debat siswa masih terdapat banyak kesalahan penulisan. Kesalahan tersebut berupa penggunaan konjungsi yang kurang tepat. Konjungsi adalah kata-kata yang digunakan dalam menghubungkan kata dengan kata, rasa dengan frasa, klausa dengan klausa, kalimat dengan kalimat bahkan paragraf dengan paragraf (Chaer, 2011:103).
Berdasarkan hasil observasi ada beberapa faktor yang melatarbelakangi masih banyaknnya kesalahan penggunaan konjungsi, yaitu ada dua hal. Pertama, dari pihak guru. Guru kurang memperhatikan kemampuan menulis siswanya. Hal tersebut terjadi karena mayoritas siswanya yang terlalu aktif, sehingga guru hanya menitik beratkan pada pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan. Oleh karena itu, guru kurang memperhatikan kemampuan menulis siswa yang baik dan benar sesuai dengan aturan yang ada. Kedua, yaitu dari siswanya. Siwanya tidak memperhatikan dalam menulis, karena bermula dari guru yang kurang menekankan pada penggunaan konjungsi yang tepat. Oleh karena itu, pengetahuan siswa tentang konjungsi masih rendah.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, dapat diketahui bahwa masih banyak siswa yang mengalami kesalahan dalam mengguunakan konjungsi dalam menulis karangan. Oleh karena itu, penulis mengakat judul penelitian ini “Analisis Kesalahan Penggunaan Konjungsi Pada Teks Debat Siswa Kelas X Multimedia SMK Negeri 8 Semarang Tahun Ajaran 2016/2017”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka dirumuskan masalah dalam penelitian ini, yaitu: Bagaimana wujud kesalahan penggunaan konjungsi pada teks Debat siswa kelas X Multimedia SMK Negeri 8 Semarang?
          Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat  baik secara teoritis maupun secara praktis. Manfaat Teoritis dalam penelitian ini, yaitu penelitian ini bermanfaat dalam bidang pendidikan terutama dalam bidang pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia. Selain itu, juga dapat digunakan sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan pembelajaran menulis teks debat dengan baik dan benar. Adapun manfaat praktis yang ada meliputi empat manfaat, yaitu: 1) Manfaat bagi siswa, yaitu embuat pemahaman bagi siswa akan pengetahuan tentang kesalahan berbahasa pada teks debat dan penulisan yang lain pada umumnya; 2) Manfaat bagi guru, yaitu dapat dijadikan sebagai bahan untuk memperbaiki dan meningkatkan system pembelajaran di kelas; 3) Manfaat bagi peneliti, yaitu dapat dijadikan peneliti sebagai alat bahan untuk membuat pembelajaran menulis sesuai dengan kaidah Bahasa yang baik dan benar; 4) Manfaat bagi pembaca, dapat dijadikan sebagai bahan untuk menambah ilmu pengetahuan kesalahan berbahasa pada tulisan yang kaitannya dengan penggunaan konjungsi.
Landasan Teori
Analis Kesalahan Berbahasa
Menurut Tarigan dan Sulistyaningsih (Dalam Setyawati, 2013:18) analisis kelasahan berbahasa adalah suatu prosedur kerja yang biasa digunakan oleh peneliti atau guru bahasa, yang meliputi kegiatan mengumpulkan sampel kesalahan, mengidentifikasi kelasahan yang terdapat dalam sampel, menjelaskan kesalahan tersebut, mengklasifikasikan kesalahan itu, dan mengevaluasi taraf keseriusan kesalahan itu.
Sejalan dengan hal tersebut, Tarigan (Dalam Setyawati, 2013:19) mengungkapkan bahwa kesalahan berbahasa Indonesia dapat diklasifikasikan menjadi  beberapa, antara lain: 1) Berdasarkan tataran linguistik, kesalahan berbahasa dapat diklasifikasikan menjadi: kesalahan berbahasa bidang fonologi, morfologi, sintaksis (frasa, kalusa, kalimat), semantik, dan wacana; 2) Berdasarkan kegiatan berbahasa atau keterampilan berbahasa dapat diklasifikasikan menjadi kesalahan berbahasa dalam menyimak, berbicara, membaca, dan menulis; 3) Berdasarkan sarana atau jenis Bahasa yang digunakan dapat berwujud kesalahan berbahasa secara lisan dan secara tertulis; 4) Berdasarkan penyebab kesalahan tersebut terjadi dapat diklasifikasikan menjadi kesalahan berbahasa karena pengajaran dan kesalahan berbahasa karena interferensi; 5) Kesalahan berbahasa berdasarkan frekuensi terjadinya dapat diklasifikasikan atas kesalahan berbahasa yang paling sering, sering, sedang, sedang, kurang, dan jarang terjadi.
Konjungsi
Konjungsi adalah kata-kata yang digunakan dalam menghubungkan kata dengan kata, rasa dengan frasa, klausa dengan klausa, kalimat dengan kalimat bahkan paragraf dengan paragraf (Chaer, 2011:103). Adapun jenis-jenis konjungsi Menurut Alwi, Hasan. dkk. (2003:298), yaitu: Pertama, konjungsi koordinatif. Konjungsi koordinatif dibagi menjadi dua, yaitu: a) penambah atau pendamping: dan, serta, b) pemilihan: atau,; c) perlawanan atau pertentangan: tetapi, melainkan, padahal, dan sedangkan.
Kedua, konjungsi subordinatif. Konjungsi subordinatif dibagi menjadi 13, yaitu:  a) subordinatif waktu: sejak, semenjak, dari, sewaktu, ketika, takala, sementara, begitu, seraya, selagi, selama, serta, sambi, demi; b) Konjungsi subordinatif syarat: jika, kalau, jikakalau, asal(kan), bila, manakala; c) Konjungsi subordinatif pengandaian: andaikan, seandainya, umpamanya, sekiranya; d) Konjungsi subordinatif tujuan: agar, supaya, biar; e) Konjungsi subordinatif konsensif: biarpun, meski(pun), walau(pun), sekalipun, sungguhpun, kendati(pun); f) Konjungsi subordinatif pembandingan: seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai, leksana, ibarat, daripada, alih-alih; g) Konjungsi subordinatif sebab: sebab, karena, oleh karena, oleh sebab; h) Konjungsi subordinatif hasil:  sehingga, sampai, maka(Nya);  i) Konjungsi subordinatif alat:  dengan, tanpa; j) Konjungsi subordinatif cara: dengan, tanpa; k) Konjungsi subordinatif komplementasi: bahwa; l) Konjungsi subordinatif atributif:  yang; m) Konjungsi subordinatif perbandingan: sama….dengan, lebih…… dari (pada).
Ketiga, konjungsi korelatif:  baik…… maupun…,  - sedemikian rupa… sehingga, tidak hanya... tetapi juga…, apa (kah)… atau…, bukan hanya.  melainkan juga…  - entah….. entah…, demikian….. sehinggaa…, jangankan... pun.
Keempat, konjungsi antarkalimat: biarpun demikian/ begitu, sekalipun demikian/begitu, walaupun demikian/begitu, meskipun demikian/begitu, sungguhpun demikian/begitu, kemudian, sesudah itu, selanjutnya, tambahan pula, lagi pula, selain itu, sebaliknya, sesungguhnya, bahwasanya.
Menulis
Menulis adalah keterampilan Bahasa yang produktif dan ekspresi yang secara tidak langsung menghasilkan suatu lambang-lambang yang bisa dipahami oleh orang lain (Tarigan, 2008:22). Sejalan dengan pendapat tersebut Wismanto, (2015:1) mengungkapkan bahwa menulis ialah upaya menurunkan pikiran ide, gagasan, perasaan ke dalam bentuk tulisan secara tidak langsung yang dapat dipahami oleh orang lain melalui tulisannya. Dari pernyataan tersebut dapat simpulkan bahwa menulis merupakan usaha untuk memindahkan ide maupun gagasan ke dalam bentuk lambing-lambang secara tidak langsung yang dapat dipahami oleh orang lain.
Teks Debat
Debat merupakan pertentangan argumentasi. Untuk setiap isu, pasti terdapat berbagai sudut pandang terhadap isu tersebut: alasanalasan mengapa seseorang dapat mendukung atau tidak mendukung suatu isu. Tujuan dari debat adalah untuk mengeksplorasi alasanalasan di belakang setiap sudut pandang. Agar alasan tersebut dapat dimengerti secara persuasif, pembicara dalam suatu debat seharusnya menyampaikan argumentasinya dengan kemampuan komunikasinya yang baik (Nurcahyo, 2015:3) .
Tinjauan Pustaka
Penelitian ini dilengkapi dengan tinjauan pustaka atau penelitian yang relevan untuk mengetahui keaslian karya ilmiah ini. Berikut adalah beberapa tinjauan pustaka, antara lain:
Pertama, yaitu  Jurnal berjudulPenggunaan Konjungsi Dalam Bahasa Tulis Dan Lisan Oleh Siswa Kelas Lima Sekolah Dasar Baki Pandeyan 01 Sukoharjo” karya Oktavian Aditya Nugraha, Abdul Ngalim, dan Yakub Nasucha. Berdasarkan hasil analisis terhadap konjungsi dalam penggunaan bahasa Indonesia pada siswa kelas V, dapat dinyatakan dalam simpulan  berikut. (1) Konjungsi dalam penggunaan bahasa Indonesiatulis  pada siswa kelas V bentuk tulis, adalah konjungsi koordinatif berjumlah 138, Konjungsi subordinatif berjumlah 57. (2) Wujud konjungsi koorditatif yang banyak digunakan siswa kelas V adalah konjungsi dan (3) Kesalahan dalam konjungsi penggunaan bahasa Indonesia lisan dan tulis pada siswa kelas V  adalah kesalahan   penggunaan dan, tetapi, lalu, dan sedangkan  diletakkan di bagian  awal  kalimat. Kesalahan  yang lainnya adalah kesalahan penulisan konjungsi  yang dan atau karena menggunakan singkatan yg dan tanda garis miring.
Kedua, skripsi berjudul “Analisis Kesalahan Konjungsi Pada Paragraf Argumentatif Siswa Kelas X-4 dan X-9 SMA Negeri 9 Semarang Tahun Ajaran 2015/2016” karya M. Yainul Ahyar. Dalam penelitian tersebut menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik analisis isi. Dari hasil penetitian diperoleh hasil bahwa wujud kesalahan berbahasa yang dilakukan oleh siswa kelas X-4 dan X-9  SMA Negeri 9 Semarang tahun ajaran 2015/2016 adalah: a. keselahan penggunaan konjungsi antarkalimat (tapi, namun, walaupun, dan, serta, yaitu, yang, karena). b. kesalahan penggunaan konjungsi yang terpisah (tidak hanya… oleh.., bukan hanya.. namun.., bukan hanya.. tetapi… dari .. hingga…, dari… sampai… c.  Kesalahan penggunaan konjungsi antar paragraph (namun, yang).
Ketiga, Publikasi Ilmiah berjudul “Kesalahan Penggunaan Konjungsi Pada Karangan Penulisan Petunjuk Siswa Kelas VIII SMP N 2 Gatak” karya Tri Arisanti. Penelitian tersebut menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian diperoleh beberapa hasil analisis ditemukan lebih dari satu kesalahan penggunaan konjungsi dalam satu kalimat petunjuk. Jenis kesalahan penggunaan konjungsi aditif pada karangan teks petunjuk siswa, yaitu kesalahan konjungsi dan dan serta. Kesalahan penggunaan konjungsi koordinatif aditif terdiri dari kesalahan konjungsi yang menghubungkan kata dengan kata, klausa dengan klausa, serta kalimat dengan kalimat. Wujud kesalahan penggunaan konjungsi aditif terdiri dari 1) kesalahan penggunaan konjungsi dan untuk menyatakan makna pengurutan, 2) kesalahan penghilangan konjungsi dan, 3) konjungsi dan tidak menggabungkan antara unsur kata maupun klausa, 4) kesalahan penggunaan konjungsi dan dan serta yang seharusnya dihilangkan, 5) kesalahan konjungsi serta yang tidak menghubungkan unsur nomina. Wujud kesalahan penggunaan konjungsi pengurutan terdiri dari, 1) kesalahan penghilangan konjungsi kemudian dan selanjutnya, 2) kesalahan penggunaan konjungsi kemudian yang seharusnya dihilangkan, 3) penggunaan konjungsi lalu yang monoton. Kesalahan penggunaan konjungsi pada karangan siswa tesebut disebabkan karena kurangnya pengetahuan siswa dalam penggunaan konjungsi yang tepat, yaitu sesuai dengan makna yang dinyatakan dan ketepatan antara unsur-unsur yang digabungkan.
Metode Penelitian
Penelitian ini merupaka penelitian Konseptual. Pendekatan yang digunakan, yaitu: dekriptif  kualitaif. Adapun populasi dan sempel dalm penelitian ini dalah Siwa SMK Negeri 8 Semarang, sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah Kelas X Multimedia 3. Data dan sumber data dalam penelitian ini, yaitu: data berupa isi dari teks debat siswa kelas X Multimedia 3 dan sumber data berupa teks debat siswa kelas X Multimedia 3 SMK Negeri 8 Semarang. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi dan angket. Teknik yang digunakan untuk menganalisis, yaitu analisis deskripsi dan analisis kualitatif. Adapun, teknik penyajian hasil analisis data, dalam tahapan ini sesuatu yang telah dihasilkan dalam analisis yang sudah dilakukan disajikan dalam laporan tertulis.



Pembahasan

Pada karangan siswa kelas X Multimedia 3 SMK Negeri 8 Semarang tahun ajaran 2016/2017 terdapat kesalahan berbahasa dalam teks debat berupa kesalahan penggunaan konjungsi Koordinatif dan konjungsi Subordinatif.
A.  Konjungsi Koordinatif
1.    Penambah atau pendamping
a.     Penulisan konjungsi koordinatif penambah atau pendamping yang kurang tepat
1)        Kemajuan teknologi baik untuk mendukung kegiatan belajar mengajar di kelas. Dan memberi kemudahan bagi siswa untuk mencari materi pelajaran yang dibutuhkan.
2)        Pacaran itu hanya membuat sekolah menjadi tidak benar. Dan membuat nilai menjadi turun ketika dalam pacaran terdapat masalah.
b.    Penulisan konjungsi koordinatif penambah atau pendamping yang tepat
1)        Kemajuan teknologi baik untuk mendukung kegiatan belajar mengajar di kelas. Selain itu, memberi kemudahan bagi siswa untuk mencari materi pelajaran yang dibutuhkan.
2)        Pacaran itu hanya membuat sekolah menjadi  tidak benar dan membuat nilai menjadi turun ketika dalam pacaran terdapat masalah.
2.  Pemilihan
a.       Penulisan konjungsi koordinatif pemilihan yang kurang tepat
1)      Sebenarnya HP dapat menjadi positif maupun negatif, semua itu tergantung yang menggunakannya.
b.      Penulisan konjungsi koordinatif pemilihan yang tepat
1)      Sebenarnya HP dapat menjadi positif atau negatif, semua itu tergantung yang menggunakannya.
3.    Perlawanan atau pertentangan
a.     Penulisan konjungsi koordinatif penambah atau pendamping yang kurang tepat
1)        HP memang memiliki banyak manfaat. Tetapi jika penggunaannya secara tepat.
2)        Teknologi memang mampu memberikan banyak kemudahan bagi siswa. Tetapi jika kurang pemantauan guru, siswa akan melenceng dari perintah guru.
3)        Pembelajaran dengan materi yang memulu dari buku dapat membatasi pengetahuan siswa dan membuat bosan. Sedangkan jika memanfaatkan teknologi dapat membuat pengetahuan siswa semakin luas dan pembelajaran lebih menarik.
b.    Penulisan konjungsi koordinatif perlawanan atau pertentangan yang tepat
1)        HP memang memiliki banyak manfaat tetapi jika penggunaannya secara tepat.
2)        Teknologi memang mampu memberikan banyak kemudahan bagi siswa tetapi jika kurang pemantauan guru, siswa akan melenceng dari perintah guru.
3)        Pembelajaran dengan materi yang memulu dari buku dapat membatasi pengetahuan siswa dan membuat bosan. Namun, jika memanfaatkan teknologi dapat membuat pengetahuan siswa semakin luas dan pembelajaran lebih menarik.
B.  Konjungsi subordinatif.
1.    Konjungsi subordinatif waktu
a.     Penulisan konjungsi subordinatif waktu yang kurang tepat
1)        Kemajuan teknologi dapat memberikan dampak yang tidak baik pula bagi siswa, ketika Ia tidak mampu memanfaatkannya dengan baik.
b.    Penulisan konjungsi subordinatif waktu yang tepat
1)        Kemajuan teknologi dapat memberikan dampak yang tidak baik pula bagi siswa,. Ketika, Ia tidak mampu memanfaatkannya dengan baik.
2.    Konjungsi subordinatif syarat
a.     Penulisan konjungsi subordinatif syarat yang kurang tepat
1)        Seharusnya sebagai seorang pelajar haruslah mampu menempatkan diri sesuai dengan konteksnya. Apabila sedang pelajaran ya HP yang dimiliki digunakan untuk mencari materi tidak untuk mainan yang lain.
b.    Penulisan konjungsi subordinatif syarat yang tepat
1)        Seharusnya sebagai seorang pelajar haruslah mampu menempatkan diri sesuai dengan konteksnya. Jika sedang pelajaran maka HP yang dimiliki digunakan untuk mencari materi tidak untuk mainan yang lain.
3.    Konjungsi subordinatif tujuan
a.     Penulisan konjungsi subordinatif tujuan yang kurang tepat
1)        Dengan memanfaatkan perkembangan teknologi diharapkan biar dapat meningkatkan prestasi siswa.
b.    Penulisan konjungsi subordinatif tujuan yang tepat
1)        Dengan memanfaatkan perkembangan teknologi diharapkan supaya dapat meningkatkan prestasi siswa.
4.    Konjungsi subordinatif pembandingan
a.     Penulisan konjungsi subordinatif pembandingan yang kurang tepat
1)   Pacaran bisa menjadi hal yang sangat penting dalam kehidupan siswa saat ini.
b.    Penulisan konjungsi subordinatif pembandingan yang tepat
1)   Pacaran seakan-akan menjadi hal yang sangat penting dalam kehidupan siswa saat ini.
5.    Konjungsi subordinatif sebab
a.     Penulisan konjungsi subordinatif sebab yang kurang tepat
1)   Pacaran dalam Islam juga tidak diperbolehkan. Sebab banyak menimbulkan hal-hal yang melanggar  agama.
2)   Banyak kemudahan yang didapatkan setelah menggunakan HP, oleh sebab itu HP dapat dikatakan dapat memberikan manfaat bagi kehidupan manusia.
b.    Penulisan konjungsi subordinatif sebab yang tepat
1)   Pacaran dalam Islam juga tidak diperbolehkan, karena banyak menimbulkan hal-hal yang melanggar  agama.
2)   Banyak kemudahan yang didapatkan setelah menggunakan HP. Oleh karena itu, HP dapat dikatakan dapat memberikan manfaat bagi kehidupan manusia.
6.    Konjungsi subordinatif perbandingan
a.     Penulisan konjungsi subordinatif perbandingan yang kurang tepat
1)   Pemanfaatan HP sebagai  sumber materi belajar lebih mengembangkan pola pikir siwa jika dibandingkan dengan buku.
b.    Penulisan konjungsi subordinatif sebab yang tepat
1) Pemanfaatan HP sebagai sumber materi belajar lebih mengembangkan pola pikir siswa daripada buku.

Simpulan

Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat ditarik kesimpulan bawasannya masih banyak siswa Multi Media 3 yang belum dapat menggunakan konjungssi dengan tepat. Hal tersebut terukti dengan masih ditemukannya banyak kesalahan pada penempatan maupun pemilihan konjunngsi yang sesuai. Wujud kelasahan yang terjadi adalah: a. Kesalahan penggunaan konjungsi koordinatif  (dan, atau, tetapi, sedangkan); b. Kesalahan penggunaan konjungsi subordinatif (ketika, jika, supaya, supaya, seakan-akan, karena, oleh karena itu, lebih…daripada).
Daftar Pustaka
Ahyar, M. Yainul. 2016. “Analisis Kesalahan Konjungsi Pada Paragraf Argumentatif Siswa Kelas X-4 dan X-9 SMA Negeri 9 Semarang Tahun Ajaran 2015/2016”. Skripsi. Tidak diterbitkan.
Arisanti, Tri. 2016. “Kesalahan Penggunaan Konjungsi Pada Karangan Penulisan Bahasa Petunjuk siswa Kelas VIII SMP N 2 Gatak”. Publikasi Ilmiah. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Chaer, Abdul. 2011. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Nugraha, Oktavian Aditya, Abdul Ngalim, dan Yakub Nasucha. 2015. “Penggunaan Konjungsi Dalam Bahasa Tulis Dan Lisan Oleh Siswa Kelas Lima Sekolah Dasar Baki Pandeyan 01 Sukoharjo”. Jurnal Penelitian Humaniora, Vol. 16, No. 2, Agustus 2015: 43-5044. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Nurcahyo, Rachmad. 2015. “Panduan Debat Bahasa Indonesia”. http://staffnew.uny.ac.id/upload/132303692/pengabdian/handbook-debat-bahasa-indonesia.pdf. Diakses pada Senin, 17 April 2017.
Setyawati, Nanik. 2013. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia. Surakarta: Yuma Pustaka.
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung. Angkasa.
Wismanto, Agus. 2015. Penulisan Kreatif. Semarang: Universitas PGRI Semarang Press.



No comments:

Post a Comment