Meningkatkan Keterampilan Menulis Teks Fabel Dengan Bantuan Audio VisualPada Kelas XI-IPA SMA Nusa Bhakti Tahun Ajaran 2016/2017
Mochamad
Choirur Riza 14410128 6C PBSI FPBS
ABSTRAK
Mochamad Choirur Riza. NPM 14410128. Meningkatkan
Keterampilan Menulis Teks Fabel Dengan Bantuan Audio Visual Pada Kelas XI-IPA
SMA Nusa Bhakti Tahun
Ajaran 2016/2017. Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
Universitas PGRI Semarang. Pembimbing Eva Indriana A. Tujuan penelitian ini
adalah untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis teks fabel.
Penelitian ini di latar belakangi oleh
kurang terampil dan kreatifnya siswa dalam menulis teks fabel. Hal tersebut
juga terjadi pada siswa kelas XI-IPA 1 SMA Nusa Bhakti Semarang. Untuk itu
peneliti ingin mencoba membantu meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis
teks fabel melalui bantuan audio visual. Rumusan masalahnya bagaimanakah
meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis teks fabel dengan bantuan audio
visual pada siswa kelas XI-IPA 1 SMA Nusa Bhakti Semarang tahun ajaran
2016/2017? Adapun tujuan dalam penelitian ini meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis teks fabel pada siswa
kelas XI-IPA
1 SMA Nusa Bhakti Semarang tahun ajaran 2016/2017. Teknik pengumpulan data yang
dilakukan dalam penelitian ini dengan menggunakan observasi, wawancara, dan
tes. Teknik yang digunakan untuk menyajikan hasil penelitian yaitu penulis
menyajikan sebuah video yang berisi teks fabel dengan menggunakan media audio
visual melalui layar LCD dan speaker aktif untuk memperkeras suara. Setelah
siswa menonton dan mengamati video teks fabel tersebut, kemudian siswa diminta
untuk menulis teks fabel. Hasil dari pekerjaan siswa sedikit ada peningkatan
dibanding hanya dengan memberikan teori-teori saja.
Kata
kunci: Keterampilan, Teks fabel, Audio visual
I. Pendahuluan
A. Latar
Belakang
Dunia pendidikan di
Indonesia sampai saat ini belum mampu mendongkrak sumber daya manusia secara maksimal dan menyeluruh.
Berbagai faktor menjadi penyebab kurang maksimal dan meratanya kualitas
pendidikan di negeri ini. Perlu penanganan yang lebih serius untuk meningkatkan dan
memeratakan mutu pendidikan agar tercipta sumber daya manusia yang berkualitas,
unggul, dan berjatidiri. Karena persaingan global yang semakin ketat dan rumit,
diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas untuk dapat bersaing dengan
negara-negara maju dan produktif. Salah satu hal yang dapat memacu kualitas
sumber daya manusia itu sendiri adalah pendidikan yang memadai dan bermutu,
karena pendidikan adalah ujung tombak untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia. Salah satu bidang
pendidikan dalam bahasa Indonesia adalah sastra.
Karya sastra adalah hasil dari pemikiran manusia
mengenai kehidupan disekitarnya. Hasil pemikiran itu bisa berasal dari fakta
yang terjadi dan dari imajinasi manusia tersebut. Hal itu sejalan dengan
pemikiran Mursal Esten (1978 : 9) Sastra atau Kesusastraan adalah pengungkapan dari
fakta artistik dan imajinatif sebagai manifestasi kehidupan manusia dan
masyarakat melalui bahasa sebagai medium dan memiliki efek yang positif
terhadap kehidupan manusia. Salah satu bentuk karya sastra yaitu fabel, fabel adalah salah
satu jenis dongeng mengenai
dunia binatang, di mana binatang-binatang bahkan makhluk-makhluk yang tidak
bernyawa bertindak seolah-olah sebagai manusia. Tokoh-tokoh cerita di dalam
fabel semuanya binatang. Binatang tersebut diceritakan mempunyai akal, tingkah
laku, dan dapat berbicara seperti manusia. Hal itu sejalan dengan Danandjaja, (2002:86)
Fabel merupakan dongeng yang ditokohi binatang peliharaan dan binatang liar,
seperti binatang menyusui, burung, binatang melata (reptillia), ikan, dan
serangga. Binatang-binatang itu dalam cerita jenis ini dapat berbicara dan
berakal budi seperti manusia. Di dalam silabus pembelajaran bahasa Indonesia
tingkat SMA/SMK terdapat materi teks fabel. Tetapi para siswa masih kurang
terampil dan kreatif dalam menulis teks fabel. Untuk itu peneliti ingin mencoba
membantu meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis teks fabel melalui
bantuan audio visual.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimanakah
meningkatkan keterampilan menulis teks fabel dengan bantuan audio visual?
C. Tujuan
Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari
penelitian ini adalah meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis teks fabel.
D. Manfaat
Penelitian
1. Manfaat
teoritis
Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan mengenai penelitian tindakan kelas
bagi penulis dan pembaca.
2. Manfaat
Praktis
a. Bagi
Siswa
1.
Menambah
wawasan siswa dalam bidang ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia.
2.
Menambah
wawasan siswa untuk meningkatkan keterampilan menulis teks fabel.
b. Bagi
Guru
Dengan
adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi guru dalam melatih keterampilan
siswa menulis teks fabel.
c. Bagi
Sekolah
Dengan
adanya penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk sekolah dalam meningkatkan
mutu pembelajaran di sekolah tersebut.
d. Bagi
Peneliti
Dengan
adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan penulis
mengenai variasi
pembelajaran menulis teks
fabel dengan menggunakan bantuan audio visual dan dapat dijadikan referensi
penelitian dengan topik atau permasalahan yang sama.
E.
Landasan Teori
a.
Keterampilan
Keterampilan yaitu kemampuan untuk menggunakan
akal, fikiran, ide dan kreatifitas dalam mengerjakan, mengubah ataupun membuat
sesuatu menjadi lebih bermakna sehingga menghasilkan sebuah nilai dari hasil
pekerjaan tersebut. Hal itu sejalan dengan pendapat (Rusyadi dalam Yanto : 2005)
bahwa keterampilan adalah kemampuan seseorang terhadap suatu hal yang meliputi semua
tugas–tugas kecakapan, sikap, nilai dan
kemengertian yang semuanya
dipertimbangkan sebagai
sesuatu yang penting untuk menunjang keberhasilannya didalam
penyelesaian tugas.
b.
Menulis
Menulis merupakan salah satu kemampuan
berbahasa. Dalam pembagian kemampuan berbahasa, menulis selalu diletakkan
paling akhir setelah kem
ampuan
menyimak, berbicara, dan membaca. Meskipun selalu ditulis paling akhir, bukan
berarti menulis merupakan kemampuan yang tidak penting. Dalam menulis semua
unsur keterampilan berbahasa harus dikonsentrasikan secara penuh agar mendapat
hasil yang benar-benar baik. Henry Guntur Tarigan (1986: 15) menyatakan bahwa
menulis dapat diartikan sebagai kegiatan menuangkan ide/gagasan dengan
menggunakan bahasa tulis sebagai media penyampai. Menurut Djago Tarigan dalam
Elina Syarif, Zulkarnaini, Sumarno (2009: 5) menulis berarti mengekpresikan
secara tertulis gagasan, ide, pendapat, atau pikiran dan perasaan. Lado dalam
Elina Syarif, Zulkarnaini, Sumarno (2009: 5) juga mengungkapkan pendapatnya
mengenai menulis yaitu: meletakkan simbol grafis yang mewakili bahasa yang dimengerti
orang lain. Menulis dapat dianggap sebagai suatu proses maupun suatu hasil.
Menulis merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk menghasilkan
sebuah tulisan. Menurut Heaton dalam St. Y. Slamet (2008: 141) menulis
merupakan keterampilan yang sukar dan kompleks.
c. Audio
Visual
Media audio-visual
adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini
mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media auditif
(mendengar) dan visual (melihat). Media Audiovisual merupakan sebuah alat
bantu audiovisual yang berarti bahan atau alat yang dipergunakan dalam situasi
belajar untuk membantu tulisan dan kata yang diucapkan dalam menularkan
pengetahuan, sikap, dan ide. Dari hasil
penelitian media audiovisual sudah tidak diragukan lagi dapat membantu dalam
pengajaran apabila dipilih secara bijaksana dan digunakan dengan baik. Beberapa
manfaat alat bantu audio visual adalah:
1. Membantu memberikan konsep pertama atau kesan yang benar;
2. Mendorong minat;
3. Meningkatkan pengertian yang lebih baik;
4. Melengkapi sumber belajar yang lain;
5. Menambah variasi metode mengajar;
6. Menghemat waktu;
7. Meningkatkan keingintahuan intelektual;
8. Cenderung mengurangi ucapan dan pengulangan kata yang tidak perlu;
9. Membuat ingatan terhadap pelajaran lebih lama;
10. Dapat memberikan
konsep baru dari sesuatu diluar pengalaman biasa.
F. Tinjauan
Pustaka
Dalam penulisan
proposal ini, penulis menggali informasi dan melakukan
tinjauan pustaka dari penelitian sebelumnya sebagai bahan perbandingan,
penelitian yang berkaitan dengan judul yaitu: Jurnal skripsi Hesti
Nurhayati pada tahun 2015 dengan judul “Peningkatan Keterampilan Menyusun Teks
Cerita Fabel Dengan Teknik Rangsang Gambar”. Penelitian yang dilakukan yaitu
dengan menggunakan bantuan media gambar, jenis penelitian yang dilakukan adalah
dengan menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terselesaikan dalam dua
siklus. Setiap siklusnya terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan (planning),
pelaksanaan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection).
Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu metode dokumentasi, wawancara, dan
metode tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan teknik rangsang gambar
dapat meningkatkan keterampilan siswa menyusun teks cerita moral/ fabel yang
dilihat dari hasil yang diperoleh siswa melalui tes evaluasi pada siklus II.
G. Metode
Penelitian
1. Teknik
Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang
dilakukan dalam penelitian ini dengan menggunakan observasi, wawancara, dan
tes. Tahap pertama dengan melakukan observasi di kelas, dimana penulis mengobservasi
kegiatan pembelajaran di kelas XI-IPA SMA NUSA BHAKTI pada mata pelajaran
bahasa Indonesia. Kemudian penulis melakukan wawancara dengan siswa dan guru
mengenai problematika dalam pembelajaran teks fabel. Setelah itu guru menugasi
siswa untuk menulis teks fabel setelah di beri penjelasan teori-teori teks
fabel. Dari hasil penugasan guru kemudian penulis mengamati hasil kerja para
siswa. Terbukti siswa masih kesulitan dalam menulis teks fabel.
H. Pembahasan
Penelitian meningkatkan keterampilan menulis
teks fabel dengan bantuan audio visual dapat membantu siswa dalam menulis teks
fabel dan meningkatkan aktivitas siswa
dalam proses pembelajaran. Penelitian ini terselesaikan dalam dua tahap. Hasil
penelitian ini berupa deskripsi peningkatkan keterampilan siswa dalam menulis
teks fabel dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Pengumpulan data yang
dilakukan dalam penelitian ini dengan menggunakan observasi, wawancara, dan
tes. Tahap pertama dengan melakukan observasi di kelas, dimana peneliti mengobservasi
kegiatan dan proses pembelajaran di kelas XI-IPA 1 SMA NUSA BHAKTI pada mata
pelajaran bahasa Indonesia. Kemudian peneliti mengobservasi strategi
pembelajaran yang dilakukan oleh guru, dan mengobservasi sikap siswa dalam
menerima pelajaran yang diberikan oleh guru. Tahap kedua yaitu dengan
menyajikan sebuah video yang berisi teks fabel dengan menggunakan media audio
visual melalui layar LCD dan speaker aktif untuk memperkeras suara. Berikut
hasil wawancara dengan responden mengenai kemampuan siswa dalam menulis teks
fabel. Terdapat 6 responden yang diwawancarai.
Responden 1: Faqih
Aji Permana
P: “Apa kesulitan
dan kendala Anda dalam menulis teks fabel?”
R: “Kesulitan saya
yaitu kurang menguasai teori dari teks fabel”.
Responden 2: Bagas
Adi Nugroho
P: “Apa kesulitan
dan kendala Anda dalam menulis teks fabel?”
R: “Kesulitan saya
terletak pada bagian menulis percakapan dalam teks”.
Responden 3: Andi
Wahyu Cahyono
P: “Apa kesulitan
dan kendala Anda dalam menulis teks fabel?”
R:
“Kesulitan yang saya alami yaitu saya masih bingung dengan tema atau jalan
cerita yang ingin saya ambil mengisahkan tentang apa begitu”.
Responden
4: Norma Ummul Genia
P:
“Apa kesulitan dan kendala Anda dalam menulis teks fabel?”
R:
“Kesulitan yang saya alami yaitu bagaimana cara menulis teks fabel dengan
runtut dan sesuai alur”.
Responden
5: Naelly Kartika Ayu
P:
“Apa kesulitan dan kendala Anda dalam menulis teks fabel?”
R:
“Kesulitannya pada menentukan topik dan tema, masih bingung”.
Responden
6: Azizatul Muna
P:
“Apa kesulitan dan kendala Anda dalam menulis teks fabel?”
R:
“ Kesulitannya yaitu belum bisa membedakan mana yang orientasi, komplikasi dan
resolusi”.
Setelah
melakukan wawancara dengan beberapa responden, kemudian peneliti melakukan tes
kepada responden dengan memberikan pertanyaan terkait dengan teori dan materi
dari teks fabel. Hasil tes menunjukkan pemahaman materi dan teori siswa masih
rendah dan dibawah rata-rata. Lalu peneliti mencoba menjelaskan konsep dan
teori teks fabel dengan menggunakan bantuan audio visual dan menayangkan video
cerita fabel. Setelah siswa menonton dan mengamati video teks fabel tersebut,
kemudian siswa diminta untuk menulis teks fabel. Dalam melakukan menulis teks
fabel, peneliti berkeliling kelas sambil bertanya jika ada yang masih binung. Hasil
dari pekerjaan siswa sedikit ada peningkatan dibanding hanya dengan memberikan
teori-teori saja.
I. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian maka hal
yang menjadi kesulitan siswa dalam menulis teks fabel yaitu kurangnya memahami
teori dan materi dari teks fabel itu sendiri, setelah dilakukan sosialisasi dan
edukasi dengan bantuan audio visual cukup membuat siswa lebih paham dengan
konsep dan teori dalam menulis teks fabel. Hal tersebut juga terlaksan atas
kerja sama dengan guru kelas yang tentunya lebih paham dengan karakter
siswanya.
J. Daftar
Pustaka
Tarigan,
Guntur Henry.2013.
Menulis Sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa. Bandung: Angkasa
Nurhayati, Hesti.2015.”Peningkatan Keterampilan Menyusun Teks Cerita Fabel Dengan Teknik
Rangsang Gambar”. Jurnal Skripsi. http://i-rpp.com/index.php/dinamika/article/view/287
Sudaryanto. 2001.”Metodologi dan Aneka Teknik
Analisis Bahasa.” Yogyakarta: Duta Wacana University Press.
Kriswahyuningsih.”Fungsi dan Tujuan
Menulis”. 23 April 2017. http://kriswahyuningsih.blogspot.co.id/2014/07/fungsi-dan-tujuan-menulis.html
Adhy.”Pengertian
Media Audio Visual”. 23 April 2017. http://adhy14.blogspot.co.id/2013/03/pengertian-media-audio-visual.html
No comments:
Post a Comment