PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN METODE EXAMPLE NON EXAMPLE PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 9 SEMARANG
Ana Sulfia Ruswandi/14410086/6C/PBSI/FPBS
ABSTRAK
Ana Sulfia
Ruswandi NPM 14410086 “Pembelajaran
keterampilan menulis puisi dengan metode example
non example pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 9 Semarang”
.Skripsi. Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas PGRI Semarang.
Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya kemampuan menulis siswa
terutama dalam hal menulis puisi yang disebabkan karena sulit dalam menuangkan
ide kreatifnya. Metode pembelajaran yang digunakan guru memberi penjelasan di
depan kelas dan siswanya hanya menyimak, hal tersebut menyebabkan kondisi kelas
yang cenderung monoton dan kurang menyenangkan. Sehingga perlu adanya upaya
penggunaan metode lain untuk memperbaiki kualitas pembelajaran yang lebih baik.
Salah satu metode yang digunakan adalah metode example non. Metode example
non example, dalam pembelajaran menulis teks puisi pada peserta didik
diharapkan dapat membantu peserta didik berfikir kritis, kreatif, dan aktif
dalam mengungkapkan ide kreatifnya.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pembelajaran menulis
puisi dengan metode example non example
pada siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Semarang? Adapun tujuan dilakukannya
penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pembelajaran menulis puisi dengan
metode example non example pada siswa
kelas VIII SMP Negeri 9 Semarang. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data yang diperoleh adalah
dari hasil pembelajaran menulis puisi pada siswa kelas VIII SMP N 9 Semarang. Tehnik
pengumpulan data meliputi teknik tes dan
non tes untuk mengetahui hasil pembelajaran menulis puisi menggunakan metode example non example pada peserta didik
kelas VIII SMP Negeri 9 Semarang. Teknik penyajian hasil analisis data
dilakukan secara kualitatif informal yaitu menganalisis dan mendeskripsikan
dengan kata-kata biasa tanpa disertai lambang mengenai pembelajaran menulis
puisi dengan menggunakan metode example
non example. Hasil penelitian menunjukan bahwa menggunakan metode example non example dalam pembelajaran
menulis puisi mampu menumbuhkan sikap berfikir kritis, kreatif dan aktif dalam
mengungkapkan ide kreatifnya. Penggunaan metode example non example tidak hanya membantu siswa dalam menumbukan
kretifitasnya melainkan juga memperoleh hasil yang memuaskan dan terdapat
variasi dalam pembelajaran. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode
example non example dapat diterapkan pada
peserta didik kelas VIII SMP N 9 Semarang. Saran yang dapat peneliti sampaikan
adalah guru perlu memilih metode pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran
bahasa Indonesia sehingga tujuan pembelajran dapat tercapai dengan maksimal.
Kata
kunci: Pembelajaran, Keterampilan Menulis Puisi, Metode Example Non Example
A.
Pendahuluan
1.
Latar Belakang
Menulis
merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi
secara tidak langsung dan tidak bertatap muka langsung dengan orang lain
(Tarigan 1994: ). Kemajuan suatu bangsa dan begara dapaat diukur dari maju atau
tidaknya komunikasi tulis bangsa tersebut sebagai alat komunikasi tidak
langsung. Dalam kehidupan modern ini jelas bahwa keterampilan menulis sangat
dibutuhkan.
Dalam
pembelajaran bahasa Indonesia tingkat SMP kelas VIII pada kurikulum 2013 revisi
salah satunya pembelajaran bahasa Indonesia mengenai menulis teks yaitu menulis
teks puisi. hal tersebut tertera pada KD 4.8 yaitu Menyajikan gagasan,
perasaan, pendapat dalam bentuk teks puisi secara tulis/lisan dengan
memperhatikan unsur pembangun puisi. Teks puisi adalah teks yang berisi
ungkapan jiwa pengarang dalam menyampaikan maksud atau arti.
Pada
penelitian awal di SMP N 9 Semarang terdapat beberapa keluhan dari siswa yang
menyebutkan bahwa pembelajaran di kelas kurang menyenangkan yang hanya
mendengarkan dan presentasi kemudian banyak siswa yang menganggap menulis
adalah kegiatan yang susah walaupun sebenarnya kegiatan menulis merupakan
aktivitas yang tidak terpisah dari kegiatan belajar sejak SD sampai PT mulai
saat anak mengeja sampai saat mahasiswa menyusun tugas praktikum dan menyusun
makalah. Untuk melakukan kegiatan menulis diperlukan kepiawaian mengekspresikan
gagasan untuk dinikmati pembaca, kapan dan di mana pun walaupun penulisnya
telah tiada (Suroso, 2007:39). Hal tersebut juga terjadi pada menulis teks
puisi menurut beberapa siswa kegiatan menulis teks
puisi merupakan kegiatan yang
tidak mudah
karena mereka harus lebih mengembangkan imajinasi mereka lalu
menyampaikannya kedalam bentuk tulisan. Maka dari itu untuk mengembangkan
imajinasi siswa perlu adanya media, salah satunya yaitu media foto. Dengan
media foto siswa akan mengembangkan imajinasi dengan apa yang ia lihat di foto,
sehingga akan lebih mudah dalam mengungkapkan imajinasi.
Dilihat
dari kenyataan dan gagasan tentang pentingnya kegiatan menulis, terutama dalam
pembelajaran menulis teks puisi ini tidak akan lepas dari masih banyaknya ketidakpahaman siswa dalam penulisan imajinasi yang dituangkan dalam menulis puisi. Dari
uraian tersebut, penulis mengangkat judul “Pembelajaraan Keterampilan Menulis Puisi Dengan Metode
Example Non Example Siswa kelas VIII
SMP N 9 Semarang Tahun Ajaran 2016/2017.
2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
rumusan masalah tersebut maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah
Bagaimanakah pembelajaran menulis puisi gdengan Metode Example Non Example pada siswa kelas VIII SMP N 9 Semarang ?
3.
Manfaat Penelitian
Dalam penelitian diharapkan dapat
memberikan manfaat, baik secara teoritis maupun secara praktis. Demikian pula
dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut. Yang pertama manfaat teoritis yaitu dari hasil
penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam pembelajaran dan menambah
khasnah pengetahuan mengenai menulis puisi mata pelajaran Bahasa Indonesia
serta dapat memilih alternative dalam penelitian metode pembelajaran menulis.
Kemudian manfaat praktis bagi siswa adalah untuk membantu pencapaian indikator
kompetensi dasar menulis dan untuk memotivasi siswa dalam pembelajaran bahasa
dan sastra Indonesia, khususnya dalam pembelajaran menulis puisi. Bagi guru
adalah untuk digunakan sebagai alternatif cara memilih dan menggunakan metode
pembelajaran Bahasa Indonesia terutama puisi sebagai upaya memperbaiki
keterampilan berbahasa siswa, yaitu keterampilan menulis. Bagi sekolah adalah
untuk dijadikan
referensi untuk mengembangkan metode pembelajaran di dalam kelas dan
meningkatkan kinerja pendidik supaya pembelajaran di dalam kelas bisa maksimal.
4. Tinjauan
Pustaka
Sumber penelitian
pendahulu yang relevan untuk mengetahui keaslian dalam penelitian ini adalah penelitian mengenai “Kefektifaan
Pembelajaran Menulis Puisi Menggunakan Model Gambar dan Gambar Pada Siswa Kelas VII SMP
Negeri 3 Pegandong Kendal Ajaran 2014/2015” oleh Rudi
Kristiyanto. Dalam penelitian tersebut juga meneliti mengenai keefektifan pembelajaran
menulis puisi dalam penelitian ini peneliti menggunakan media gambar dan hasil
dari penelitian menunjukan bahwa model pembelajaran gambar dan gambar efektif
digunakan dalam pembelajaran menulis puisi siswa kelas VII A SMP Negeri 3
Pegandon Kendal tahun pelajaran 2014/2015.
5.
Landasan Teori
a. Teori
Pembelajaran
Pembelajaran merupakan
bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan
pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan
kepercayaan pada peserta didik (pembelajaran). Dengan kata lain, pembelajaran
adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. (Rahyubi, 2012:6-7)
b.
Menulis
Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang
dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka
dengan orang lain (Tarigan, 2008:3)
c.
Puisi
Puisi adalah karya sastra
dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang
padu dan pemilihan kata-kata kias. Pada hakikatnya puisi adalah sesuatu yang dituangkan
dalam puisi sebagai ungkapan perasaan mengenai apa yang dipikirkan, apa yang
dirasakan oleh penyair sebagai respon terhadap lingkungannya (Waluyo, 2002:1)
d.
Media
Kata media berasal dari
bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium, yang secara harfiah
berarti perantara atau pengantar. Media pembelajaran yaitu sebagai perantara
atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima agar penerima mempunyai motivasi
untuk belajar sehingga diharapkan dapat memperoleh hasil belajar yang lebih
memuaskan, sedangkan bentuknya bisa bentuk cetak maupun non cetak (Mudlofir dan
Rusdiyah, 2015:121-124).
B. Metode Penelitian
Pendekatan
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan
pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
penelitian kualitatif. Alasan digunakannya pendektan tersebut adalah ingin memberikan gambaran
yang jelas mengenai pembelajaran menulis
puisi pada siswa kelas VIII SMP
Negeri 9 Semarang. Peneliti ingin
mengetahui bagaimana pembelajaran keterampilan menulis puisi dengan menggunakan
metode Example Non Example.
Populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/ subyek yang mempunyai
kualitas/ karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya (Soegiyono, 2015:117). Dalam penelitian ini
populasinya adalah semua siswa kelas VIII. Sampel
adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut (Soegiyono, 2015:118). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teks Puisi siswa kelas VIII SMP N 9 Semarang Tahun
Ajaran 2016/2017. Sampel yang digunakan adalah kelas VIII.
Sumber data yang diperoleh adalah dari
hasil pembelajaran menulis puisi pada siswa kelas VIII SMP N 9 Semarang. Tehnik
pengumpulan data meliputi teknik tes dan
non tes untuk mengetahui hasil pembelajaran menulis puisi menggunakan metode example non example pada peserta didik
kelas VIII SMP Negeri 9 Semarang. Teknik tes adalah suatu cara untuk melakukan
penilaian yang berbentuk tugas yang harus dikerjakan siswa untuk mendapatkan
data tentang nilai presentasi siswa tersebut yang dapat dibandingkan dengan
yang dicapai kawan –kawanya atau nilai standard yang diterapkan, Sumartana
(dalam Nurgiyono, 2010-58). Sedangkan non tes adalah teknik yang dapat
dibedakan menjadi beberapa macam yaitu wawancara,dan pengamatan, Suharsimi
Arikunto (dalam Nurgiyantoro, 2010:54).
Teknik penyajian hasil analisis data
dilakukan secara kualitatif informal yaitu menganalisis dan mendeskripsikan
dengan kata-kata biasa tanpa disertai lambang mengenai pembelajaran menulis
puisi dengan menggunakan metode example
non example.
C.
HASIL PENELITIAN
DAN PEMBAHASAN.
Hasil penelitian mengenai
penggunaan metode example non example dalam pembelajara menulis puisi pada siswa
kelas VIII SMP N 9 Semarang dengan menggabungkan hasil observasi, hasil
wawancara dan hasil dokumentasi. Berdasarkan ketiga data tersebut digabungkan
menjadi simpulan.
Hasil data penelitian ini
berupa hasil observasi, hasil wawancara, dan hasil dokumentasi adalah sebagai
berikut.
1.
Hasil Observasi
a.
Respon Guru
Dalam
proses belajar mengajar sangat penting karena proses pembelajaran merupakan
suatu kegiatan dan langkah-langkah pembelajaran
yang dilakukan pengajar atau guru. Kegiatan observasi ini dilakukan
selama proses pembelajaran yaitu dari awal sampai akhir pembelajaran. Peneliti telah mempersiapkan lembar observasi
digunakan sebagai panduan ketika pelaksanaan kegiatan observasi digunakan
sebagai panduan ketika pelaksanaan kegiatan observasi yang diisi oleh guru mata
pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII SMP N 9 Semarang yang bernama Hj. Edi.
S.,Pd. Ketika penelitian sedang berlangsung.
Lembar
observasi ini berisi mengenai kegiatan dan langkah-langkah ketika proses
belajar mengajar berlangsung. Pada lembar observasi proses pembelajaran dapat
diketahui bahwa saat awal pembelajaran semua siswa kelas VIII SMP N 9 Semarang
menjawab salam bersama-sama, kemudian presensi mengecek kehadiran siswa yang
berjumlah 38 siswa, dan saat itu hadir semua.
Selanjutnya
guru bertanya mengenai kabar siswa kemudian mengaitkan pembelajaran minggu lalu
dan dibimbing untuk mengikut proses pembelajaran dengan baik. Siswa
memperhatikan tujuan pembelajaran yang disampaikan guru, dan semua siswa
menyimak apresepsi yang diberikan oleh guru.
Kegiatan
ini, siswa membaca dan mengamati contoh puisi yang telah diberikan oleh guru.
Setelah itu siswa aktif bertanya jawab dengan guru mengenai puisi. Setelah
mengetahui tentang puisi dari contoh yang telah diberikan oleh guru, siswa
dapat mengetahui ciri-ciri dari puisi dan siswa dapat memberikan kesimpulan.
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang tiap kelompoknya terdiri 4-5 siswa.
Dalam diskusi yang berlangsung siswa dapat menyampaikan pendapatnya dengan
penuh percaya diri dan saling bekerjasama. Selanjutnya siswa mempelajari soal
yang terdapat pula gambar yang berbeda tiap kelompoknya, kemudian kelompok
tersebut disuruh menulis puisi. Setiap kelompok didampingi guru mnganalisis
gambar tersebut dan siswa bersungguh-sungguh untuk dapat menuangkan ide
kreatifnya kemudian mengembangkannya ide kreatifnya kedalam tulisan sehingga
menjadi sebuah puisi. Siswa terlihat
semangat ketika mempresentasikan hasil diskusinya kepada kelompok lain dan
membacakan salah satu puisi dari kelompok yang telah dipilih oleh kelompok itu.
Kegiatan
akhir siswa mampu menyimpulkan materi pembelajaran mengenai menulis puisi
dengan berani. Kemudian ada beberapa siswa yang bertanya mengenai materi yang
telah disampaikan dengan percaya diri. Siswa diberi tugas individu untuk
menulis puisi dari lintingan gambar yang disediakan oleh guru. Lalu siswa
menjawab salam dan guru menyampaikan motivasi agar siswa dapat menuangkan ide
kretifnya kedalam menulis puisi.
a.
Respon siswa
Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa tertarik dengan
pembelajaran menulis puisi menggunakan metode examples non example. Karena terbukti dari respon siswa karena
terbukti dari respon siswa ketika proses belajar mengajar berlangsung.
Siswa
sangat antusias dan terliaht senang saat proses belajar mengajar berlangsung
dan memperhatikan dengan sungguh-sungguh ketika guru menyampaikan materi maupun
memberikan tugas. Diamping itu antusias siswa ketika diskusi kelompok meliaht
gambar yang disediakan oleh guru untuk dianalisi mengenai tema. Kemudian dari
topik yang telah ditentukan dikembangkan menjadi ide gagasan berupa tulisan
puisi sesuai dengan aspek kebahasaan puisi.
Respon
lain adalah siswa aktif ditunjukkan ketika siswa bertanya jawab kepada guru
saat dibagikan gambar yang telah disediakan oleh guru. Siswa juga antusias
bertanya jika mereka kurang memahami materi pembelajaran atau tugas yang
diberikan oleh guru. Dengan demikian, siswa menjadi percaya diri, tidak malu
dalam menanggapi pendapat dari temannya, mengeluarkan pendapat ketika
menanggapi pendapat dari temannya. Respon yang ditunjukkan lagi adalah bersemangat
dalam mengerjakan tugas kelompok dan individu sesuai dengan conoh gambar yang
diberikan oleh guru. Siswa sudah memahami apa yang disediakan oleh guru
Siswa
juga merasa percaya diri saat mengerjakan tugas yang diberiikan guru karena
siswa tersebut sudah memahami materi yang disampaikan oleh guru. Disamping itu
ada salah satu siswa yang kurang percaya diri karena tidak memperhatikan
penjelasan guru, jadi siswa tersebut kurang memahami tugas yang diberikan guru.
Siswa yang sangat percaya diri ketika
guru memilih salah satu kelompokknya untuk memprsentasikan hasil diskusinya di
depan kelas dan menerima kekurangan dalam menulis puisi. Akan tetapi ada
kelompok ketika presentasi kurang percata diri karena menganggap hasil diskusi
dari menulis puisi yang dihasilkan kurang tepat, karena kelompok tersebut
kurang percaya diridengan hasil yang telah diperoleh setelah diskusi . semua
siswa setuju dan senang dengan metode example
non example yang baru tersebut, sehingga mereka lebih mudah dalam menulis
puisi.
2.
Hasil Wawancara
Wawancara
sebelum dan setelah pembelajaran menunujukan respon yang positif dari siswa
sebelum pembelajaran siswa mengeluh kalau ada mata pelajaran menulis puisi
karena mereka menganggap sulit. Kemudian setelah pembelajaran siswa keluar
kelas dengan wajah senang karena pembelajaran menggunakan gambar dan siswa
merasa mudah dalam mennulis puisi.
3.
Dokumentasi
Hasil
dokumentasi diambil ketika proses belajar mengajar berlangsung sebagai tanda
bukti visual. Hasil dokumentasi ini berupa foto, dan hasil belajar siswa saat
pembelajaran. Foto diambil keika guru menjelaskan materi pembelajaran menulis
puisi, penggunaan metode example non
example, diskusi kelompok dari contoh gambar untuk menentukan topik salah
satu gambar, penjelasan guru pada salah satu kelompok yang bertanya, dam
pemberian simpulan atas pembelajaran menulis puisi oleh guru dan siswa secara
bersama-sama.
Pada
hasil evaluasi aspek-aspek yangperlu diperhatikan dalam menulis puisi .
B. Pembahasan
Pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan metode example non example pada siswa kelas VIII SMP N 9 Semarang dapat
dikatakan sudah tepat dan berhasil, karena respon siswa saat diberikan contoh
gambar menarik imajinasai siswa, dan siswa bisa berpikir kritis, kreatif untuk
memecahkan suatu permasalahan yang akan ditulis dalam menulis puisi.
Dari hasil observasi dan wawancara yang telah
dilakukan diperoleh data bahwa siswa semangat dan senang dalam mengikuti
pembelajaran menulis puisi karena penggunaan metode yang tidak membosankan. Hal
lain ditunjukkan dari hasil wawancara siswa dalam mengikuti pembelajaran
menulis puisi bahwa siswa jelas dan dapat memahami materi puisi ketika guru
memberi penjelasn di depan kelas.
Disamping itu juga siswa berani dalam menyampaikan
pendapat, antusias dalam mengikuti pembelajaran, percaya diri, dan kreatif
dalam menulis puisi. Tetapi, ada beberapa siswa yang ramai saat pembelajaran menulis
puisi namun guru dapat mengkondisikannya dengan baik. Siswa yang aktif, kratif,
antusias, bersemangat, berani, dan percaya diri saat pembelajaran menulis puisi
mendapatkan nilai yang maksimal sedangkan, siswa yang kurang memperhatikan
bahkan tidak aktif, kreatif, antusias, bersemangat, berani, dan percaya diri
saat pembelajaran menulis puisi mendapatkan nilai yang kurang maksimal.
Hasil obsesrvasi dan wawancara dikuatkan dengan hasil
dokumentasi yang menunjukan bahwa nilai tugas individu kelas VIIIdalam
pembelajaran menulis puisi menggunakan metode example non example dapat dikatakan tepat dan baik. Nilai tugas
individu tertinggi 91 atau kategori sangat baik yang mendapatakn nilai tersebut
2 siswa, nilai terendah 72 atau kategori baik dan rata-rata 82. Berdasarkan
perolehan nilai yang dijelaskan di atas pembelajarn menulis puisi menggunakan
metode example non example dapat
mencapai ketuntasan kriteria minimal (KKM) yang telah ditentukan yaitu 72.
Adapun permasalahan yang dihadapi siswa dalam menulis
puisi menggunakan metode example non
example adalah siswa kurang teliti dalam merangkai kata-kata indah setelah
melihat gambar yang dijadikan kata-kata indah, sehingga tulisan yang dihasilkan
siswa kurang maksimal. Namun dengan metode example
non example membuat siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran dari
pilihan gambar dan warna yang menarik, kemudian siswa menulis puisi dengan
indah.
Dari penjelasan di atas menunjukkan bahwa pembelajaran
metode example non example dalam
pembelajran menulis puisi pada siswa kelas VIII SMP N 9 Semarang dikatakan tepat
dan berhasil karena metode ini cocok dalam pembelajaran menulis puisi.
Pembelajaran menulis puisi menggunakan metode example non example dapat menjadikan siswa untuk menjadi lebih
aktif, kreatif, serta dapat berpikir kritis dalam memecahkan suatu permasalahan
kemudian dikembangkan ke dalam tulisan terutama menulis puisi ketika
pembelajaran.
Penelitian pembelajaran keterampilan menulis puisi
yang sudah dilakukan kemudian hasilnya dikemas dalam bentuk deksripsi dari
hasil pembelajaran keterampilan menulis teks puisi pada kelas VIII SMP Negeri 9
Semarang Tahun Ajar 2016/2017. Peneliti menggunakan kelas VIII , cara kerja
operasional pada penelitian ini adalah dengan penggunaan teknik tes dan non tes
menggunakan metode example non example dalam pembelajaran menulis puisi di kelas.
Dalam penyajian data pembelajaran menulis puisi meliputi langkah-langkah menulis puisi,
pemahaman siswa dalam mengungkapkan ide kreatifnya yang disampaikan guru di
depan kelas dengan menggunakan metode example
non example.
Langkah-langkah dalam pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan
metode Example non example adalah
sebagai berikut. Metode ini dapat
diterapkan untuk materi-materi yang berhubungan dengan keterampilan membaca,
menulis, mendengarkan ataupun berbicara. Dalam metode example non example, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengolah imajinasi siswa. Adapun sintak metode example non example dapat dilihat sebagai berikut. Siswa di bagi
menjadi 5 kelompok dan diberikan foto mengenai keindahan alam untuk memancing
imajinasi siswa.
D.
Simpulan
Berdasarkan penelitian
yang dilakukan di kelas VIII SMP Negeri 9 Semarang Tahun Ajar 2016/2017 di
peroleh hasil pembelajaran keterampilan menulis puisi dengan menggunakan metode
Example non example terhadap siswa kelas
VIII SMP Negeri 9 Semarang Tahun Ajar 2016/2017. Pembelajaran yang sangat
membantu pada penggunaan metode example
non example dalam pembelajaran menulis puisi kelas VIII SMP Negeri 9 Semarang
Tahun Ajar 2016/2017.
DAFTAR
PUSTAKA
Arikunto,Suharsimi.2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta :Rineka Cipta.
Damyati dan
Mudjiono.2009. ajar dan Pembelajarannya.Jakarta:
Rineka Cipta.
Tarigan,H.G. 1994.
Menulis Sebagai Suatu Keterampilan
Berbahas. Bandung: Angkasa.
Kristiyanto, Rudi. 2015. Keefektifan Pembelajaran MEnulis
Puisi Menggunakan Model Gambar dan Gambar Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 3
Pegandon Kendal Tahun Ajaran 2014/2015. Semarang: UPT PGRI.
Santoso, Joko. 2013. Buku Pintar Pantun, Puisi Lama Melayu dan Peribahasa Indonesai. Yogyakarta:Araska.
Mudlofir, Ali dan Rusdiyah, Evi Fatimur. 2015. Desain Pembelajaran Inovatif Dari Teori
Praktik. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Maryani, Eni, 2011. Media dan Perubahan Sosial. Bandung: PT. Remaja Rosdaya.
Suroso.2007.Panduan
Menulis Artikel dan Jurnal. Yogyakarta: Paraton
No comments:
Post a Comment