Laman

Saturday, June 17, 2017

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN METODE EXAMPLE NON EXAMPLE PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 9 SEMARANG


Ana Sulfia Ruswandi/14410086/6C/PBSI/FPBS

ABSTRAK
Ana Sulfia Ruswandi NPM 14410086 “Pembelajaran keterampilan menulis puisi dengan metode example non example pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 9 Semarang” .Skripsi. Fakultas Pendidikan  Bahasa dan Seni Universitas PGRI Semarang. Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya kemampuan menulis siswa terutama dalam hal menulis puisi yang disebabkan karena sulit dalam menuangkan ide kreatifnya. Metode pembelajaran yang digunakan guru memberi penjelasan di depan kelas dan siswanya hanya menyimak, hal tersebut menyebabkan kondisi kelas yang cenderung monoton dan kurang menyenangkan. Sehingga perlu adanya upaya penggunaan metode lain untuk memperbaiki kualitas pembelajaran yang lebih baik. Salah satu metode yang digunakan adalah metode example non. Metode example non example, dalam pembelajaran menulis teks puisi pada peserta didik diharapkan dapat membantu peserta didik berfikir kritis, kreatif, dan aktif dalam  mengungkapkan ide kreatifnya. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pembelajaran menulis puisi dengan metode example non example pada siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Semarang? Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pembelajaran menulis puisi dengan metode example non example pada siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Semarang. Pendekatan  penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data yang diperoleh adalah dari hasil pembelajaran menulis puisi pada siswa kelas VIII SMP N 9 Semarang. Tehnik pengumpulan data meliputi  teknik tes dan non tes untuk mengetahui hasil pembelajaran menulis puisi menggunakan metode example non example pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 9 Semarang. Teknik penyajian hasil analisis data dilakukan secara kualitatif informal yaitu menganalisis dan mendeskripsikan dengan kata-kata biasa tanpa disertai lambang mengenai pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan metode example non example. Hasil penelitian menunjukan bahwa menggunakan metode example non example dalam pembelajaran menulis puisi mampu menumbuhkan sikap berfikir kritis, kreatif dan aktif dalam mengungkapkan ide kreatifnya. Penggunaan metode example non example tidak hanya membantu siswa dalam menumbukan kretifitasnya melainkan juga memperoleh hasil yang memuaskan dan terdapat variasi dalam pembelajaran. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode example non example dapat diterapkan pada peserta didik kelas VIII SMP N 9 Semarang. Saran yang dapat peneliti sampaikan adalah guru perlu memilih metode pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran bahasa Indonesia sehingga tujuan pembelajran dapat tercapai dengan maksimal.

Kata kunci: Pembelajaran, Keterampilan Menulis Puisi, Metode Example Non Example

A.    Pendahuluan

1.      Latar Belakang
Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung dan tidak bertatap muka langsung dengan orang lain (Tarigan 1994: ). Kemajuan suatu bangsa dan begara dapaat diukur dari maju atau tidaknya komunikasi tulis bangsa tersebut sebagai alat komunikasi tidak langsung. Dalam kehidupan modern ini jelas bahwa keterampilan menulis sangat dibutuhkan.
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia tingkat SMP kelas VIII pada kurikulum 2013 revisi salah satunya pembelajaran bahasa Indonesia mengenai menulis teks yaitu menulis teks puisi. hal tersebut tertera pada KD 4.8 yaitu Menyajikan gagasan, perasaan, pendapat dalam bentuk teks puisi secara tulis/lisan dengan memperhatikan unsur pembangun puisi. Teks puisi adalah teks yang berisi ungkapan jiwa pengarang dalam menyampaikan maksud atau arti. 
Pada penelitian awal di SMP N 9 Semarang terdapat beberapa keluhan dari siswa yang menyebutkan bahwa pembelajaran di kelas kurang menyenangkan yang hanya mendengarkan dan presentasi kemudian banyak siswa yang menganggap menulis adalah kegiatan yang susah walaupun sebenarnya kegiatan menulis merupakan aktivitas yang tidak terpisah dari kegiatan belajar sejak SD sampai PT mulai saat anak mengeja sampai saat mahasiswa menyusun tugas praktikum dan menyusun makalah. Untuk melakukan kegiatan menulis diperlukan kepiawaian mengekspresikan gagasan untuk dinikmati pembaca, kapan dan di mana pun walaupun penulisnya telah tiada (Suroso, 2007:39). Hal tersebut juga terjadi pada menulis teks puisi menurut beberapa siswa kegiatan menulis teks puisi merupakan kegiatan yang tidak mudah karena mereka harus lebih mengembangkan imajinasi mereka lalu menyampaikannya kedalam bentuk tulisan. Maka dari itu untuk mengembangkan imajinasi siswa perlu adanya media, salah satunya yaitu media foto. Dengan media foto siswa akan mengembangkan imajinasi dengan apa yang ia lihat di foto, sehingga akan lebih mudah dalam mengungkapkan imajinasi.
Dilihat dari kenyataan dan gagasan tentang pentingnya kegiatan menulis, terutama dalam pembelajaran menulis teks puisi ini tidak akan lepas dari masih banyaknya ketidakpahaman siswa dalam penulisan imajinasi yang dituangkan dalam menulis puisi. Dari uraian tersebut, penulis mengangkat judul “Pembelajaraan Keterampilan Menulis Puisi Dengan Metode Example Non Example Siswa kelas VIII SMP N 9 Semarang Tahun Ajaran 2016/2017.
2.      Rumusan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah Bagaimanakah pembelajaran menulis puisi gdengan Metode Example Non Example pada siswa kelas VIII SMP N 9 Semarang ?

3.      Manfaat Penelitian
Dalam penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara teoritis maupun secara praktis. Demikian pula dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut.  Yang pertama manfaat teoritis yaitu dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam pembelajaran dan menambah khasnah pengetahuan mengenai menulis puisi mata pelajaran Bahasa Indonesia serta dapat memilih alternative dalam penelitian metode pembelajaran menulis. Kemudian manfaat praktis bagi siswa adalah untuk membantu pencapaian indikator kompetensi dasar menulis dan untuk memotivasi siswa dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia, khususnya dalam pembelajaran menulis puisi. Bagi guru adalah untuk digunakan sebagai alternatif cara memilih dan menggunakan metode pembelajaran Bahasa Indonesia terutama puisi sebagai upaya memperbaiki keterampilan berbahasa siswa, yaitu keterampilan menulis. Bagi sekolah adalah untuk dijadikan referensi untuk mengembangkan metode pembelajaran di dalam kelas dan meningkatkan kinerja pendidik supaya pembelajaran di dalam kelas bisa maksimal.
4.      Tinjauan Pustaka
Sumber penelitian pendahulu yang relevan untuk mengetahui keaslian dalam penelitian ini  adalah penelitian mengenai “Kefektifaan Pembelajaran Menulis Puisi Menggunakan Model Gambar dan Gambar Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Pegandong Kendal  Ajaran 2014/2015” oleh Rudi Kristiyanto. Dalam penelitian tersebut  juga meneliti mengenai keefektifan pembelajaran menulis puisi dalam penelitian ini peneliti menggunakan media gambar dan hasil dari penelitian menunjukan bahwa model pembelajaran gambar dan gambar efektif digunakan dalam pembelajaran menulis puisi siswa kelas VII A SMP Negeri 3 Pegandon Kendal tahun pelajaran 2014/2015.
5.      Landasan Teori
a.       Teori Pembelajaran
Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik (pembelajaran). Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.  (Rahyubi, 2012:6-7)
b.      Menulis
            Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain (Tarigan, 2008:3)
c.       Puisi
Puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias. Pada hakikatnya puisi adalah sesuatu yang dituangkan dalam puisi sebagai ungkapan perasaan mengenai apa yang dipikirkan, apa yang dirasakan oleh penyair sebagai respon terhadap lingkungannya (Waluyo, 2002:1)
d.      Media
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium, yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media pembelajaran yaitu sebagai perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima agar penerima mempunyai motivasi untuk belajar sehingga diharapkan dapat memperoleh hasil belajar yang lebih memuaskan, sedangkan bentuknya bisa bentuk cetak maupun non cetak (Mudlofir dan Rusdiyah, 2015:121-124).
B.     Metode Penelitian
Pendekatan  penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian kualitatif. Alasan digunakannya pendektan  tersebut adalah ingin memberikan gambaran yang jelas mengenai pembelajaran  menulis puisi pada siswa  kelas VIII SMP Negeri  9 Semarang. Peneliti ingin mengetahui bagaimana pembelajaran keterampilan menulis puisi dengan menggunakan metode Example Non Example.
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/ subyek yang mempunyai kualitas/ karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Soegiyono, 2015:117). Dalam penelitian ini populasinya adalah semua siswa kelas VIII. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Soegiyono, 2015:118). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teks Puisi siswa kelas VIII SMP N 9 Semarang Tahun Ajaran 2016/2017. Sampel yang digunakan adalah kelas VIII.
Sumber data yang diperoleh adalah dari hasil pembelajaran menulis puisi pada siswa kelas VIII SMP N 9 Semarang. Tehnik pengumpulan data meliputi  teknik tes dan non tes untuk mengetahui hasil pembelajaran menulis puisi menggunakan metode example non example pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 9 Semarang. Teknik tes adalah suatu cara untuk melakukan penilaian yang berbentuk tugas yang harus dikerjakan siswa untuk mendapatkan data tentang nilai presentasi siswa tersebut yang dapat dibandingkan dengan yang dicapai kawan –kawanya atau nilai standard yang diterapkan, Sumartana (dalam Nurgiyono, 2010-58). Sedangkan non tes adalah teknik yang dapat dibedakan menjadi beberapa macam yaitu wawancara,dan pengamatan, Suharsimi Arikunto (dalam Nurgiyantoro, 2010:54).
Teknik penyajian hasil analisis data dilakukan secara kualitatif informal yaitu menganalisis dan mendeskripsikan dengan kata-kata biasa tanpa disertai lambang mengenai pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan metode example non example.

C.     HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.
Hasil penelitian mengenai penggunaan metode example non example  dalam pembelajara menulis puisi pada siswa kelas VIII SMP N 9 Semarang dengan menggabungkan hasil observasi, hasil wawancara dan hasil dokumentasi. Berdasarkan ketiga data tersebut digabungkan menjadi simpulan.
Hasil data penelitian ini berupa hasil observasi, hasil wawancara, dan hasil dokumentasi adalah sebagai berikut.
1.      Hasil Observasi
a.       Respon Guru
Dalam proses belajar mengajar sangat penting karena proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan dan langkah-langkah pembelajaran  yang dilakukan pengajar atau guru. Kegiatan observasi ini dilakukan selama proses pembelajaran yaitu dari awal sampai akhir pembelajaran.  Peneliti telah mempersiapkan lembar observasi digunakan sebagai panduan ketika pelaksanaan kegiatan observasi digunakan sebagai panduan ketika pelaksanaan kegiatan observasi yang diisi oleh guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII SMP N 9 Semarang yang bernama Hj. Edi. S.,Pd. Ketika penelitian sedang berlangsung.
Lembar observasi ini berisi mengenai kegiatan dan langkah-langkah ketika proses belajar mengajar berlangsung. Pada lembar observasi proses pembelajaran dapat diketahui bahwa saat awal pembelajaran semua siswa kelas VIII SMP N 9 Semarang menjawab salam bersama-sama, kemudian presensi mengecek kehadiran siswa yang berjumlah 38 siswa, dan saat itu hadir semua.
Selanjutnya guru bertanya mengenai kabar siswa kemudian mengaitkan pembelajaran minggu lalu dan dibimbing untuk mengikut proses pembelajaran dengan baik. Siswa memperhatikan tujuan pembelajaran yang disampaikan guru, dan semua siswa menyimak apresepsi yang diberikan oleh guru.
Kegiatan ini, siswa membaca dan mengamati contoh puisi yang telah diberikan oleh guru. Setelah itu siswa aktif bertanya jawab dengan guru mengenai puisi. Setelah mengetahui tentang puisi dari contoh yang telah diberikan oleh guru, siswa dapat mengetahui ciri-ciri dari puisi dan siswa dapat memberikan kesimpulan. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang tiap kelompoknya terdiri 4-5 siswa. Dalam diskusi yang berlangsung siswa dapat menyampaikan pendapatnya dengan penuh percaya diri dan saling bekerjasama. Selanjutnya siswa mempelajari soal yang terdapat pula gambar yang berbeda tiap kelompoknya, kemudian kelompok tersebut disuruh menulis puisi. Setiap kelompok didampingi guru mnganalisis gambar tersebut dan siswa bersungguh-sungguh untuk dapat menuangkan ide kreatifnya kemudian mengembangkannya ide kreatifnya kedalam tulisan sehingga menjadi sebuah  puisi. Siswa terlihat semangat ketika mempresentasikan hasil diskusinya kepada kelompok lain dan membacakan salah satu puisi dari kelompok yang telah dipilih oleh kelompok itu.
Kegiatan akhir siswa mampu menyimpulkan materi pembelajaran mengenai menulis puisi dengan berani. Kemudian ada beberapa siswa yang bertanya mengenai materi yang telah disampaikan dengan percaya diri. Siswa diberi tugas individu untuk menulis puisi dari lintingan gambar yang disediakan oleh guru. Lalu siswa menjawab salam dan guru menyampaikan motivasi agar siswa dapat menuangkan ide kretifnya kedalam menulis puisi.
a.       Respon siswa
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa tertarik dengan pembelajaran menulis puisi menggunakan metode examples non example. Karena terbukti dari respon siswa karena terbukti dari respon siswa ketika proses belajar mengajar berlangsung.
Siswa sangat antusias dan terliaht senang saat proses belajar mengajar berlangsung dan memperhatikan dengan sungguh-sungguh ketika guru menyampaikan materi maupun memberikan tugas. Diamping itu antusias siswa ketika diskusi kelompok meliaht gambar yang disediakan oleh guru untuk dianalisi mengenai tema. Kemudian dari topik yang telah ditentukan dikembangkan menjadi ide gagasan berupa tulisan puisi sesuai dengan aspek kebahasaan puisi.
Respon lain adalah siswa aktif ditunjukkan ketika siswa bertanya jawab kepada guru saat dibagikan gambar yang telah disediakan oleh guru. Siswa juga antusias bertanya jika mereka kurang memahami materi pembelajaran atau tugas yang diberikan oleh guru. Dengan demikian, siswa menjadi percaya diri, tidak malu dalam menanggapi pendapat dari temannya, mengeluarkan pendapat ketika menanggapi pendapat dari temannya. Respon yang ditunjukkan lagi adalah bersemangat dalam mengerjakan tugas kelompok dan individu sesuai dengan conoh gambar yang diberikan oleh guru. Siswa sudah memahami apa yang disediakan oleh guru
Siswa juga merasa percaya diri saat mengerjakan tugas yang diberiikan guru karena siswa tersebut sudah memahami materi yang disampaikan oleh guru. Disamping itu ada salah satu siswa yang kurang percaya diri karena tidak memperhatikan penjelasan guru, jadi siswa tersebut kurang memahami tugas yang diberikan guru. Siswa yang  sangat percaya diri ketika guru memilih salah satu kelompokknya untuk memprsentasikan hasil diskusinya di depan kelas dan menerima kekurangan dalam menulis puisi. Akan tetapi ada kelompok ketika presentasi kurang percata diri karena menganggap hasil diskusi dari menulis puisi yang dihasilkan kurang tepat, karena kelompok tersebut kurang percaya diridengan hasil yang telah diperoleh setelah diskusi . semua siswa setuju dan senang dengan metode example non example yang baru tersebut, sehingga mereka lebih mudah dalam menulis puisi.
2.      Hasil Wawancara
Wawancara sebelum dan setelah pembelajaran menunujukan respon yang positif dari siswa sebelum pembelajaran siswa mengeluh kalau ada mata pelajaran menulis puisi karena mereka menganggap sulit. Kemudian setelah pembelajaran siswa keluar kelas dengan wajah senang karena pembelajaran menggunakan gambar dan siswa merasa mudah dalam mennulis puisi.
3.      Dokumentasi
Hasil dokumentasi diambil ketika proses belajar mengajar berlangsung sebagai tanda bukti visual. Hasil dokumentasi ini berupa foto, dan hasil belajar siswa saat pembelajaran. Foto diambil keika guru menjelaskan materi pembelajaran menulis puisi, penggunaan metode example non example, diskusi kelompok dari contoh gambar untuk menentukan topik salah satu gambar, penjelasan guru pada salah satu kelompok yang bertanya, dam pemberian simpulan atas pembelajaran menulis puisi oleh guru dan siswa secara bersama-sama.
Pada hasil evaluasi aspek-aspek yangperlu diperhatikan dalam menulis puisi .
B. Pembahasan
Pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan metode example non example  pada siswa kelas VIII SMP N 9 Semarang dapat dikatakan sudah tepat dan berhasil, karena respon siswa saat diberikan contoh gambar menarik imajinasai siswa, dan siswa bisa berpikir kritis, kreatif untuk memecahkan suatu permasalahan yang akan ditulis dalam menulis puisi.
Dari hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan diperoleh data bahwa siswa semangat dan senang dalam mengikuti pembelajaran menulis puisi karena penggunaan metode yang tidak membosankan. Hal lain ditunjukkan dari hasil wawancara siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis puisi bahwa siswa jelas dan dapat memahami materi puisi ketika guru memberi penjelasn di depan kelas.
Disamping itu juga siswa berani dalam menyampaikan pendapat, antusias dalam mengikuti pembelajaran, percaya diri, dan kreatif dalam menulis puisi. Tetapi, ada beberapa siswa yang ramai saat pembelajaran menulis puisi namun guru dapat mengkondisikannya dengan baik. Siswa yang aktif, kratif, antusias, bersemangat, berani, dan percaya diri saat pembelajaran menulis puisi mendapatkan nilai yang maksimal sedangkan, siswa yang kurang memperhatikan bahkan tidak aktif, kreatif, antusias, bersemangat, berani, dan percaya diri saat pembelajaran menulis puisi mendapatkan nilai yang kurang maksimal.
Hasil obsesrvasi dan wawancara dikuatkan dengan hasil dokumentasi yang menunjukan bahwa nilai tugas individu kelas VIIIdalam pembelajaran menulis puisi menggunakan metode example non example dapat dikatakan tepat dan baik. Nilai tugas individu tertinggi 91 atau kategori sangat baik yang mendapatakn nilai tersebut 2 siswa, nilai terendah 72 atau kategori baik dan rata-rata 82. Berdasarkan perolehan nilai yang dijelaskan di atas pembelajarn menulis puisi menggunakan metode example non example dapat mencapai ketuntasan kriteria minimal (KKM) yang telah ditentukan yaitu 72.
Adapun permasalahan yang dihadapi siswa dalam menulis puisi menggunakan metode example non example adalah siswa kurang teliti dalam merangkai kata-kata indah setelah melihat gambar yang dijadikan kata-kata indah, sehingga tulisan yang dihasilkan siswa kurang maksimal. Namun dengan metode example non example membuat siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran dari pilihan gambar dan warna yang menarik, kemudian siswa menulis puisi dengan indah.
Dari penjelasan di atas menunjukkan bahwa pembelajaran metode example non example dalam pembelajran menulis puisi pada siswa kelas VIII SMP N 9 Semarang dikatakan tepat dan berhasil karena metode ini cocok dalam pembelajaran menulis puisi. Pembelajaran menulis puisi menggunakan metode example non example dapat menjadikan siswa untuk menjadi lebih aktif, kreatif, serta dapat berpikir kritis dalam memecahkan suatu permasalahan kemudian dikembangkan ke dalam tulisan terutama menulis puisi ketika pembelajaran.
Penelitian pembelajaran keterampilan menulis puisi yang sudah dilakukan kemudian hasilnya dikemas dalam bentuk deksripsi dari hasil pembelajaran keterampilan menulis teks puisi pada kelas VIII SMP Negeri 9 Semarang Tahun Ajar 2016/2017. Peneliti menggunakan kelas VIII , cara kerja operasional pada penelitian ini adalah dengan penggunaan teknik tes dan non tes menggunakan metode example non example  dalam pembelajaran menulis puisi di kelas.
 Dalam  penyajian data pembelajaran menulis puisi  meliputi langkah-langkah menulis puisi, pemahaman siswa dalam mengungkapkan ide kreatifnya yang disampaikan guru di depan kelas dengan menggunakan metode example non example.
Langkah-langkah dalam pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan metode Example non example adalah sebagai berikut. Metode  ini dapat diterapkan untuk materi-materi yang berhubungan dengan keterampilan membaca, menulis, mendengarkan ataupun berbicara. Dalam metode example non example, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengolah imajinasi siswa. Adapun sintak metode example non example dapat dilihat sebagai berikut. Siswa di bagi menjadi 5 kelompok dan diberikan foto mengenai keindahan alam untuk memancing imajinasi siswa.

D.    Simpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di kelas VIII SMP Negeri 9 Semarang Tahun Ajar 2016/2017 di peroleh hasil pembelajaran keterampilan menulis puisi dengan menggunakan metode Example non example terhadap siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Semarang Tahun Ajar 2016/2017. Pembelajaran yang sangat membantu pada penggunaan metode example non example dalam pembelajaran menulis puisi kelas VIII SMP Negeri 9 Semarang Tahun Ajar 2016/2017.
DAFTAR PUSTAKA
           Arikunto,Suharsimi.2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :Rineka Cipta.
Damyati dan Mudjiono.2009. ajar dan Pembelajarannya.Jakarta: Rineka Cipta.
Tarigan,H.G. 1994. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahas. Bandung: Angkasa.
Kristiyanto, Rudi. 2015.  Keefektifan Pembelajaran MEnulis Puisi Menggunakan Model Gambar dan Gambar Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Pegandon Kendal Tahun Ajaran 2014/2015. Semarang: UPT PGRI.
Santoso, Joko. 2013. Buku Pintar Pantun, Puisi Lama Melayu dan Peribahasa Indonesai. Yogyakarta:Araska.
Mudlofir, Ali dan Rusdiyah, Evi Fatimur. 2015. Desain Pembelajaran Inovatif Dari Teori Praktik. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Maryani, Eni, 2011. Media dan Perubahan Sosial. Bandung: PT. Remaja Rosdaya.
Suroso.2007.Panduan Menulis Artikel dan Jurnal. Yogyakarta: Paraton



No comments:

Post a Comment