Laman

Saturday, June 17, 2017

Penggunaan Metode Drilling dalam Pembelajaran Menulis Kalimat Efektif pada Teks Eksposisi Peserta didik Kelas VII


Nichlatul Nadya Ulfa /14410123/PBSI/FPBS
nichla.nadia@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan peningkatan partisipasi dan hasil belajar peserta didik dengan penggunaan Metode Drilling pembelajaran menulis kalimat efektif  pada teks eksposisi kelas VII. Sumber data yaitu guru Bahasa Indonesia dan peserta didik kelas VII yang berjumlah 32 orang SMP 2 Islam Al-Hikmah Welahan Jepara. Analisis data yang digunakan yaitu mereduksi data, mendisplaykan data, dan simpulan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yaitu : observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teori pembelajaran yang digunakan adalah teori behavior. Teknik analisis data yang digunakan yaitu mereduksi data, mendisplay data dan kesimpulan.
Pelaksanaan pembelajaran menulis teks eksposisi kelas VII, guru mengarahkan sistematika penulisan teks eksposisi dengan kalimat yang efektif. Pada pertemuan pembahasan teks eksposisi, guru memberi penugasan kepada peserta didik untuk latihan menulis teks eksposisi dengan kalimat efektif. Hal tersebut dimulai dari antar kalimat sederhana, terus diulang baik dalam kelas, maupun di luar kelas sebagai penugasan rumah. Guru mengaplikasikan metode tersebut berulang kali sampai seluruh peserta didik terbiasa menggunakan kalimat afektif dan menganalisis kalimat efektif pada suatu bacaan. Hasil pembelajaran menulis kalimat efektif pada teks eksposisi dengan menggunakan metode drilling menunjukan bahwa peserta didik mampu menulis kalimat efektif dengan tepat serta menganalisis penggunaan kalimat efektif pada suatu bacaan. Rata-rata dari aspek keberterimaan pemahaman dan latihan menulis kalimat efektif mendapat kriteria baik dengan skor 75.
Kata kunci       : Kalimat Efektif, Metode Drilling, Teks Eksposisi
A.    Pendahuluan
1.      Latar Belakang Masalah
Mata pelajaran Bahasa Indonesia  merupakan materi yang diajarkan pada setiap jenjang pendidikan, termasuk pada jenjang Sekolah Menengah Kejuruan. Seperti dalam pembelajaran pada SMP 2 Islam Al-Hikmah Welahan Jepara tercantum mata pelajaran Bahasa Indonesia di setiap jurusan. Materi pembelajaran Bahasa Indonesia beberapa diantaranya memuat tentang macam-macam teks bahasa, seperti teks eksposisi, teks narasi, teks deskriptif, teks anekdot, dan lain sebagainya. Secara tidak langsung, saat peserta didik belajar teks-teks tersebut, mereka harus memperhatikan pula tentang kalimat efektif yang digunakan dalam teks-teks tersebut. Meskipun tidak ada pembahasan khusus yang mengulas lebih dalam tantang penggunaan kalimat efektif di Silabus, tetapi materi ini tetap bersifat penting karena mencakup materi-materi  pelajaran Bahasa Indonesia yang lain.
                          Dalam pembelajaran menulis kalimat efektif masih sering menuai permasalahan, salah satunya adalah ketidakefektifan dalam pembelajaran menulis kalimat efektif. Masih ada kesalahan dan kebimbangan yang dialami oleh peserta didik saat menentukan atau membuat kalimat efektif. Seperti pada kasus pembelajaran menulis kalimat dengan studi kasus. Dalam pembelajaran tersebut, peserta didik diberi kasus dalam ketidakefektifan penulisan kalimat efektif. Kemudian peserta didik dapat diajak berdiskusi mengenai kesalahan tersebut. Namun teknik ini tidak terlalu efektif bila tingkat partisipan peserta didik tergolong rendah.
Dalam Jurnal Pesona berjudul “ Penguasaan Kalimat Efektif dan Penguasaan Diksi dengan Kemampuan Menulis Eksposisi pada Peserta didik SMP” Karya Dwi Ftriyani  tahun 2015 menjelaskan bahwa teks eksposisi merupakan suatu wacana yang memiliki tujuan untuk memberitahu, menngupas, dan menerangkan sesuatu sehingga dapat menambah pengetahuan pembaca. Namun, teks ini bukan sebagai alat untuk meyakinan dan mempengaruhi pembaca mengenai hal yang dipaparkan dalam teks tersebut. Sedangkan kalimat termasuk salah satu faktor yang menujang sebuah gagasan yang efektif bagi pembaca karena kalimat membawa pembaca berkenalan isi suatu teks, khususnya teks eksposisi . Kalimat yang baik dan efektif dapat mempermudah pembaca untuk menjelaskan isi dari suatu teks sehingga dapat menambah pengetahuan. Adapun yang dikatakan teks yang efekif ialah teks yang menggunakan kalimat efektif dengan pilihan kosa kata yang tepat. Dengan demikian, gagasan yang dituliskan akan memudahkan pembaca untuk memahami suatu  isi teks  yang dapat pula menghasilkan perubahan dalam pengetahuan pembaca.
Kaitannya dengan sekolah dan pembelajaran di sekolah perlu memperhatikan sistem pengajarannya termasuk metode yang digunakan. Metode mengajar merupakan suatu cara mengajar kepada peserta didik dalam melakukan kegiatan-kegiatan latihan, agar perserta didik memiliki ketangkasan atau keterampilan yang lebih unggul dari apa yang dipelajari. Metode pelatih yang dimaksud itu disebut juga sebagai metode training, yaitu suatu cara kebiasaan tertentu dan sarana untuk memelihara kebiasaan yang baik. selain itu, pada metode ini juga dapat digunakan untuk ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan keterampilan. Secara khusus, metode pelatihan yang dapat diunakan adalah metode drill. Metode drill merupakan latihan praktek yang dilakukan  berulang kali secara terus menerus dan bertahap untuk mendapatkan keterampilan da ketangkasan praktis tentang pengetahuan yang dipelajari. Dari segi pelaksanaannya, peserta didik dapat terlebih dahulu dibekali dengan pengetahuan secara teori. Kemudian dengan tetap mendapat bimbingan dari guru, peserta didik diminta mempraktikannya sehingga menjadi mahir dan terampil. Hal tersebut dipaparkan dalam skripsi berjudul “Penggunaan Metode Drill dalam Pembelajaran Tari Bedana Pada Kegiatan  Ekstrakurikuler di SMA Negeri 2 Bandar Lampung” karya Sally Febrina tahun 2016. 
Oleh karena itu, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi solusi dan memecahkan masalah pada pembelajran menulis kalimat efektif yang tentu saja memperhatikan pengguunaan EYD dan penerapan ilmu sintaksis, khususnya dalam pembelajaran teks eksposisi.
2.      Rumusan Masalah
Apakah Metode Drilling dapat meningkatkan partisipasi dan hasil belajar peserta didik dengan penggunaan Metode Drilling pembelajaran kalimat efektif pada teks eksposisi kelas X?
3.      Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan peningkatan partisipasi dan hasil belajar peserta didik dengan penggunaan Metode Drilling pembelajaran menulis kalimat efektif  pada teks eksposisi kelas X .
4.      Manfaat Penelitian
a.       Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran bagi dunia pendidikan. Selain itu, penelitian ini secara teoritis dapat  menjadi alat untuk mengembangkan sistem pembelajaran, khususnya tentang pembelajaran sastra cerita pendek.
b.      Manfaat Praktis
1)      Bagi Peserta didik antara lain, a) meningkatkan pengetahuan dan kemampuan peserta didik dalam menganalisis dan memahami suatu bacaan. b) Memberi kemudahan bagi peserta didik dalam pemahaman dan penggunaan kalimat efektif. c) Menumbuhkan keterlibatan dan ketertarikan peserta didik dalam proses pembelajaran. d) Memperbaiki hasil belajar peserta didik.
2)      Bagi Guru antara lain, meningkatkan profesionalitas guru.
3)      Bagi Sekolah antara lain, a) meningkatkan mutu isi, proses, dan hasil dalam pembelajaran di sekolah. b) membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya dalam evaluasi pembelajaran.
4)      Bagi Peneliti ialah penelitian ini diharapkan dapat menambah daya pikir dan kepekaan peneliti dalam menganalisis masalah yang terjadi di dunia pendidikan.
B.     Landasan Teori
Teori 1 : Metode Pembelajaran Drilling
Metode Pembelajaran  adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajajar yang digunakan oleh guru atau instruktur. Teknik penyajian bahan pelajaran kepada peserta didik  di dalam kelas, baik secara indiviual ataupun sacara kelompok agar pelajaran itu dapat diserap, dipahami, dan dimanfaatkan oleh peserta didik dengan baik. (Ahmadi,1997:52). Metode latihan yang disebut juga dengan metode training yaitu merupakan suatu cara kebiasaan tertentu. Metode ini juga sarana untuk memelihara suatu sistem pemahaman yang baik (Djamarah.Zain,1996:108)
Teori 2 : Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang bukan hanya memenuhi syarat-syarat konunikatif, gramatikal, dan sintaksis saja, tetapi juga harus hidup, segar, dan mudah dipahami, serta dapat menimbulkan daya khayal pada diri pembaca (Rahayu, 2007). Hal tersebut diperkuat dengan tuturan Arifin (1989) yang menyatakan bahwa kalimat efektif merupakan kalimat yang memenuhi kriteria jelas, sesuai dengan kaidah, ringkas, dan enak dibaca.
Teori 3 : Teks Eksposisi
Teks Eksposisi merupakan salah satu jenis tulisan yang berusaha untuk menerangkan dan menguraikan suatun pokok pikiran, hakikat.Teks eksposisi berusaha memperluas pandangan dan pengetahuan seseorang mengenai objek yang digarapnya (gorys Keraf, 1998:3). Sedangkan tujuan dari teks eksposisi ialah untuk memberikan informasi. Penulis berusaha memaparkan kejadian atau masalah agar pembaca dan pendnegra memahaminya dan pengarang mempunyai sejumlah data dan bukti sehingga, ia berusaha menjelaskan persoalan dan kejadian (Parera,1987:5).
Menurut Aceng Hasani (2005:31) ciri-ciri karangan eksposisi sebagai berikut:
a.       Penjelasannya bersifat informatif
b.      Pembahasan masalhanya bersifat objektif
c.       Penjelasan disertaka dengan bukti-bukti yang konkret (tidak mengada-ada)
d.      Pembahasan bersifat logis atau sesuai dengan penalaran
Menurut Gorys Keraf (1984:4) ciri-ciri karangan eksposisi sebagai berikut :
a.       Tujuan maupun gaya penulisannya besifat informatif,
b.      Keputusan bersifat objektif
c.       Bahasa dalam penulisannya bersifat logis
C.    Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif deskriptif.
Menurut Sugiono (2008) metode kuantitatif adalah pendekatan ilmiah yang memandang suatu realitas itu dapat diklarifikasi, konkrit, teramati dan terukur, hubungan variabelnya bersifat sebab akibat, data penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan statistik.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (2010) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tidakan yang terjadi di kelas. Tindakan tersebut diberikan olah pendidik atau dengan arahan pendidik. Kemudian tindakan tersebut dilakukan oleh peserta didik yang bertujuan untuk memecahkan masalah atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas tersebut. Dalam hal ini, arti kelas tidak terikat pada penertian ruang kelas, tetapi memiliki arti yang lebih spesifik, yaitu kelas adalah sekelompok peserta didik yang dalam satu waktu menerima pelajaran yang sama dari pendidik yang sama juga. Pengertian lain tentang Penelitian Tindakan Kelas adalah sebagai berikut,
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) didefinisikan sebagai suatu penelitian tindakan (action reseach) yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti di kelasnya atau bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi) dengan jalan merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu (kualitas) Prosespembelajaran di kelasnya melalui tindakan (treatment) tentu di dalam suatu siklus. (Kunandar, 2008:45)

Teknik yang dapat digunakan dalam penelitian ini adalah berupa sistem tes dan non tes. Sistem tes dilakukan dengan penugasan dan pemberian soal baik secara lisan maupun tulisan. Sedangkan sistem non tes dilakukan melalui kegiatan observasi. Sutrisno Hadi dalam Sugiono (2013:145) mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks , suatu proses yang tersusun dari berbagai proses. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Sedangkan tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
Dari kedua teknik pengumpulan data tersebut, perlu diperhatikan pula mengenai analisis data. Analisis data adalah proses mencari dan menyususn sevara sistematis data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain (Bogdan dalam Sugiono, 2013:244)
Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi, lembar kerja peserta didik, hasil kerja peserta didik yang berupa nilai, dan lembar observasi.
D.    Pembahasan
Berdasarkan data yang diperoleh peneliti melalui guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII SMP 2 Islam Al-Hikmah Welahan Jepara dapat diketahui bahwa sisiwa mengalami kesulitan dalam memahami penulisan menggunakan kalimat efektif, cara mendeteksi kalimat efektif, dan menyusun kalimat efektif. Penyajian pembelajaran yang digunakan sebelumnya cenderung kurang efektif. Peserta didik kurang bersimpatik dan keterampilan menulis kalimat efektif masih tergolong rendah. Hal tersebut dapat diketahui dari hasil belajar 30 peserta didik, hanya 14 peserta didik yang mencapai batas KKM, 16 peserta didik masih di bawah batas KKM. Pada penelitian ini terdiri dari 4 tahap, yakni perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
a.       Siklus I
1)      Perencanaan
Rencana tindakan kelas dilaksanakan pada hari Kamis, 25 Mei 2017. Guru mejadi pihak yang menerapkan metode drilling dalam perencanaan penelitian yang berlangsung di kelas. Hal-hal yang dipersiapkan antara lain, sistematika pembelajaran menulis kalimat efektif pada teks eksposisi dengan menggunakan metode drilling, penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), persiapan materi pembelajaran, penyusunan laporan pengamamatan untuk penilaian proses pembelajaran dan keterampilan menulis kalimat efektif pada teks eksposisi.
2)      Pelaksanaan
Penerapan rencana tindakan kelas dilaksanakan pada hari Jumat, 26 Mei 2017. Kompetensi yang ingin dicapai adalah peserta didik dapat mengikuti proses pembelajaran dan mampu mengaplikasikan penggunaan kalimat efektif pada teks eksposisi. Pelaksanaan dilakukan pada dua kelas VIIa dan VIIc dalam satu hari. Langkah-langkah yang dilakukan ialah (a) guru membuka pelajaran (b) guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok (c) guru memberikan contoh teks eksposisi yang terdapat pada LKK (d) guru mengintruksikan kepada peserta didik untuk mencermati dan meminta setiap kelompok mengidentifikasikan kalimat efektif yang terdapat  pada contoh teks eksposisi tersebut. (e) guru mendorong setiap kelompok mengumpulkan informasi-informasi yang sesuai dari Buku paket, LKS, atau catatan (f) bila contoh teks tersebut memuat kalimat kurang efektif, peserta didik diminta untuk memperbaiki teks tersebut (g) guru mengarahkan setiap peserta didik untuk meminta berdiskusi, bertanya, atau mencari solusi (h) guru meminta setiap kelompok untuk presentasi (i) guru mengajukan beberapa pertanyaan yang memancing daya nalar peserta didik agar lebih kritis (j) guru membimbing peserta didik untuk mengevaluasi hasil presentasi (k) guru memberi tugas (l) guru meminta peserta didik untuk segera mengumpulkan tugasnya (m) guru merefleksi dilanjutkan dengan menutup pembelajaran.
3)      Observasi
Berdasarkan hasil pengamatan tindakan pada hari pertama, ada 18 peserta didik bertanya tentang hal yang belum dimengerti terutama saat proses presentasi, 10 peserta didik menjawab pertanyaan berdasarkan hasil perkerjaanya, 7 peserta didik memberi tanggapan dan  25 peserta didik memperhatikan pembelajaran dan penjelasan dari guru. Nilai keterampilan menulis peserta didik hari pertama mulai merangkak naik karena 16 peserta didik kelas VIIa dan 14 peserta didik kelas VIIc sudah mampu mencapai batas ketuntasan minimal (KKM)
4)      Refleksi
Refleksi hasil pembelajaran hari pertama (a) guru diharapkan lebih memperhatikan peserta didik secara menyeluruh seperti dengan berkeliling dari kelompok satu ke kelompok yang lain (b) guru diharapkan dapat lebih memberi motivasi belajar kepada peserta didik supaya peserta didik bisa lebih antusias dalam proses pembelajaran (c) guru lebih tegas dan bijaksana dalam menghadapi peserta didik secara objektif terutama saat proses presentasi dan diskusi (d) guru lebih memantabkan metode drilling yang berbasis latihan kepada peserta didik secara lebih intens.
b.      Siklus II
1)      Perencanaan
Rencana tindakan kelas dilaksanakan pada hari Kamis, 25 Mei 2017. Guru mejadi pihak yang menerapkan metode drilling dalam perencanaan penelitian yang berlangsung di kelas. Hal-hal yang dipersiapkan antara lain, sistematika pembelajaran menulis kalimat efektif pada teks eksposisi dengan menggunakan metode drilling, penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), persiapan materi pembelajaran, penyusunan laporan pengamamatan untuk penilaian proses pembelajaran dan keterampilan menulis kalimat efektif pada teks eksposisi
2)      Pelaksanaan
Penerapan rencana tindakan kelas dilaksanakan pada hari Senin, 29 Mei 2017. Kompetensi yang ingin dicapai adalah peserta didik dapat mengikuti proses pembelajaran dengan antusias serta mampu memahami dan mengaplikasikan penggunaan kalimat efektif pada teks eksposisi. Pelaksanaan dilakukan pada dua kelas VIIa dan VIIc dalam satu hari. Langkah-langkah yang dilakukan ialah (a) guru membuka pelajaran dengan apersepsi (b) guru membagikan hasil kerja peserta didik pertemuan sebelumnya (c) guru menjawab pertanyaan dari peserta didik  (d) guru memotivasi peserta didik dan mengkondisikan kelas agar lebih kondusif daan menyenangkan (e) guru membagi peserta didik menjadi kelompok-kelompok kecil (f) guru menampilkan suatu video yang tidak asing bagi peserta didik, seperti video perayaan hari kemerdekaan (g) guru menjelaskan secara detail dan jelas tentang penulisan teks eksposisi dengan memperhatikan kalimat efektif (h) guru meminta peserta didik untuk membuat kalimat-kalimat efektif yang berhubungan dengan informasi dari video tersebut. (i) guru mendorong setiap peserta didik untuk merangkai kalimat-kalimat itu menjadi suatu kesatuan tuh teks eksposisi (j) guru menghimbau peserta didik untuk berdiskusi dan mengumpulkan informasi berkaitan dengan tugas tersebut (k) guru menghampiri setiap kelompok dan membatu bila ada yang bertanya (l) guru mengkondisikan kelas dan berusaha membuat peserta didik lebih bersemangat dengan candaan tetapi masih dalam lingkup materi (m) guru meminta peserta didik untuk memperbaiki hasil peekerjaannya setelah mendapa pertimbangan (n) guru menghimbau peserta didik peserta didik untuk siap presentasi (o) guru menyebut acak nomor yang kemudian dicocokan dengan nomor presensi peserta didik yang harus presentasi terlebih dahulu. (p) guru memberi tugas kepada peserta didik untuk membuat teks ekspoisi berdasarkan hal-hal di sekitar (q) guru meminta peserta didik untuk segera mengumpulkan tugasnya (r) guru membimbing peserta didik untuk merefleksi pembelajaran saat itu (s) guru menutup pembelajaran dan mengucapkan salam.
3)      Observasi
Berdasarkan hasil pengamatan tindakan pada siklus II, sebanyak 16 peserta didik bertanya tentang hal yang belum dimengerti terutama saat proses presentasi, 19 peserta didik menjawab pertanyaan berdasarkan hasil perkerjaanya, 13 peserta didik memberi tanggapan dan  25 peserta didik memperhatikan pembelajaran dan penjelasan dari guru. Nilai keterampilan menulis peserta didik hari pertama mulai merangkak naik karena 23 peserta didik kelas VIIa dan 20 peserta didik kelas VIIc sudah mampu mencapai batas ketuntasan minimal (KKM)
4)      Refleksi
Refleksi hasil pembelajaran hari kedua siklus II (a) guru diharapkan lebih memperhatikan waktu mengingat banyak hal yang harus (b) guru lebih tegas dan bijaksana dalam menghadapi peserta didik secara objektif terutama saat proses presentasi dan diskusi (d) guru lebih memantabkan metode drilling yang berbasis latihan kepada peserta didik secara lebih intens.
Hasil pengamatan proses pembelajaran peserta didik dan keterampilan menulis teks eksposisi menggunakan kalimat efektif pada peserta didik mengalami peningkatan.
E.     Penutup
1.      Simpulan
Sesuai penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa terjadinya peningkatan proses pembelajaran serta keteraampilan menulis teks eksposisi dengan menggunakan kalimat efektif  dengan metode pembelajaran drilling pada kelas VIIa dan VIIc SMP 2 Islam Al-Hikmah Welahan Jepara. Hal tersebut dapat diketahui melalui perkembangan proses pembelajaran peserta didik pada siklus I dan siklus II.
Penelitian ini memberikan gambaran yang jelas bahwa keberhasilan proses dan hasil belajar mendapat pengaruh dari beberapa hal, diantaranya, guru, peserta didik, dan metode pembelajarannya. Penerapan metode drilling  dapat membantu peserta didik untuk memahami dan mengasah keterampilan menulis teks eksposisi dengan kalimat efektif  lebih baik. Selain itu, dengan metode drillling dapat memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk berperan aktif saat proses pembelajaran. Oleh karena itu, penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk pengembangan pembelajaran Bahasa Indonesia yang lebih baik.

Daftar Pustaka
Djamarah, Syaiful Bachri.Aswan Zain.1996. Strategi Belajar Mengajar.Jakarta:Rineka Cipta
Febrina, Sally.2016.Skripsi “Penggunaan Metode Drill dalam Pembelajaran Tari Bedana Pada Kegiatan  Ekstrakurikuler di SMA Negeri 2 Bandar Lampung”.Lampung:Universitas Lampung
Fitriyani, Dwi.2015.Jurnal Pesona “Penguasaan Kalimat Efektif dan Penguasaan Diksi dengan Kemampuan Menulis Eksposisi pada Peserta didik SMP”.Pringsewu: STKIP Muhammadiyah Pringsewu
Hasani, Aceng.2005.Ihwal Menulis.Banten.Universitas Sultan Agung Tirtayasa Press
Keraf, Gorys.1984.Diksi dan Gaya Bahasa Komposisi Lanjutan I .Jakarta:Gramedia
Kunandar.2008.Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan Profesi Guru.Jakarta:PT. Raja Grasindo Persada
Parera, Jos Daniel.1987.Menulis Tertib dan Sistematik.Jakarta:Erlangga
Sugiono.2008.Metode Penelitian Kuantitatif Kulitatif dan R&D.Bandung:Alfabeta

_______.2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kulitatif dan R&D.Bandung:Alfabeta

No comments:

Post a Comment