Penggunaan Metode Drilling dalam Pembelajaran Menulis Kalimat Efektif pada Teks Eksposisi Peserta didik Kelas VII
Nichlatul
Nadya Ulfa /14410123/PBSI/FPBS
nichla.nadia@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian
ini bertujuan untuk membuktikan peningkatan partisipasi dan hasil belajar peserta
didik dengan penggunaan Metode Drilling
pembelajaran menulis kalimat efektif
pada teks eksposisi kelas VII. Sumber data yaitu guru Bahasa Indonesia
dan peserta didik kelas VII yang berjumlah 32 orang SMP 2 Islam Al-Hikmah
Welahan Jepara. Analisis data yang digunakan yaitu mereduksi data,
mendisplaykan data, dan simpulan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yaitu : observasi, wawancara,
dan dokumentasi. Teori pembelajaran yang digunakan adalah teori behavior.
Teknik analisis data yang digunakan yaitu mereduksi data, mendisplay data dan
kesimpulan.
Pelaksanaan
pembelajaran menulis teks eksposisi kelas VII, guru mengarahkan sistematika
penulisan teks eksposisi dengan kalimat yang efektif. Pada pertemuan pembahasan
teks eksposisi, guru memberi penugasan kepada peserta didik untuk latihan
menulis teks eksposisi dengan kalimat efektif. Hal tersebut dimulai dari antar
kalimat sederhana, terus diulang baik dalam kelas, maupun di luar kelas sebagai
penugasan rumah. Guru mengaplikasikan metode tersebut berulang kali sampai
seluruh peserta didik terbiasa menggunakan kalimat afektif dan menganalisis
kalimat efektif pada suatu bacaan. Hasil pembelajaran menulis kalimat efektif
pada teks eksposisi dengan menggunakan metode drilling menunjukan bahwa peserta
didik mampu menulis kalimat efektif dengan tepat serta menganalisis penggunaan
kalimat efektif pada suatu bacaan. Rata-rata dari aspek keberterimaan pemahaman
dan latihan menulis kalimat efektif mendapat kriteria baik dengan skor 75.
Kata kunci : Kalimat Efektif, Metode Drilling, Teks
Eksposisi
A. Pendahuluan
1.
Latar
Belakang Masalah
Mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan materi yang diajarkan pada setiap
jenjang pendidikan, termasuk pada jenjang Sekolah Menengah Kejuruan. Seperti
dalam pembelajaran pada SMP 2 Islam Al-Hikmah Welahan Jepara tercantum mata
pelajaran Bahasa Indonesia di setiap jurusan. Materi pembelajaran Bahasa
Indonesia beberapa diantaranya memuat tentang macam-macam teks bahasa, seperti
teks eksposisi, teks narasi, teks deskriptif, teks anekdot, dan lain
sebagainya. Secara tidak langsung, saat peserta didik belajar teks-teks
tersebut, mereka harus memperhatikan pula tentang kalimat efektif yang
digunakan dalam teks-teks tersebut. Meskipun tidak ada pembahasan khusus yang
mengulas lebih dalam tantang penggunaan kalimat efektif di Silabus, tetapi
materi ini tetap bersifat penting karena mencakup materi-materi pelajaran Bahasa Indonesia yang lain.
Dalam
pembelajaran menulis kalimat efektif masih sering menuai permasalahan, salah
satunya adalah ketidakefektifan dalam pembelajaran menulis kalimat efektif.
Masih ada kesalahan dan kebimbangan yang dialami oleh peserta didik saat
menentukan atau membuat kalimat efektif. Seperti pada kasus pembelajaran
menulis kalimat dengan studi kasus. Dalam pembelajaran tersebut, peserta didik
diberi kasus dalam ketidakefektifan penulisan kalimat efektif. Kemudian peserta
didik dapat diajak berdiskusi mengenai kesalahan tersebut. Namun teknik ini
tidak terlalu efektif bila tingkat partisipan peserta didik tergolong rendah.
Dalam Jurnal Pesona berjudul “ Penguasaan
Kalimat Efektif dan Penguasaan Diksi dengan Kemampuan Menulis Eksposisi pada Peserta
didik SMP” Karya Dwi Ftriyani tahun 2015
menjelaskan bahwa teks eksposisi merupakan suatu wacana yang memiliki tujuan
untuk memberitahu, menngupas, dan menerangkan sesuatu sehingga dapat menambah
pengetahuan pembaca. Namun, teks ini bukan sebagai alat untuk meyakinan dan
mempengaruhi pembaca mengenai hal yang dipaparkan dalam teks tersebut.
Sedangkan kalimat termasuk salah satu faktor yang menujang sebuah gagasan yang
efektif bagi pembaca karena kalimat membawa pembaca berkenalan isi suatu teks,
khususnya teks eksposisi . Kalimat yang baik dan efektif dapat mempermudah
pembaca untuk menjelaskan isi dari suatu teks sehingga dapat menambah
pengetahuan. Adapun yang dikatakan teks yang efekif ialah teks yang menggunakan
kalimat efektif dengan pilihan kosa kata yang tepat. Dengan demikian, gagasan
yang dituliskan akan memudahkan pembaca untuk memahami suatu isi teks
yang dapat pula menghasilkan perubahan dalam pengetahuan pembaca.
Kaitannya dengan sekolah dan pembelajaran
di sekolah perlu memperhatikan sistem pengajarannya termasuk metode yang
digunakan. Metode mengajar merupakan suatu cara mengajar kepada peserta didik
dalam melakukan kegiatan-kegiatan latihan, agar perserta didik memiliki
ketangkasan atau keterampilan yang lebih unggul dari apa yang dipelajari.
Metode pelatih yang dimaksud itu disebut juga sebagai metode training, yaitu
suatu cara kebiasaan tertentu dan sarana untuk memelihara kebiasaan yang baik.
selain itu, pada metode ini juga dapat digunakan untuk ketangkasan, ketepatan,
kesempatan dan keterampilan. Secara khusus, metode pelatihan yang dapat
diunakan adalah metode drill. Metode drill merupakan latihan praktek yang
dilakukan berulang kali secara terus
menerus dan bertahap untuk mendapatkan keterampilan da ketangkasan praktis
tentang pengetahuan yang dipelajari. Dari segi pelaksanaannya, peserta didik
dapat terlebih dahulu dibekali dengan pengetahuan secara teori. Kemudian dengan
tetap mendapat bimbingan dari guru, peserta didik diminta mempraktikannya
sehingga menjadi mahir dan terampil. Hal tersebut dipaparkan dalam skripsi
berjudul “Penggunaan Metode Drill
dalam Pembelajaran Tari Bedana Pada Kegiatan
Ekstrakurikuler di SMA Negeri 2 Bandar Lampung” karya Sally Febrina
tahun 2016.
Oleh karena itu, hasil dari penelitian ini
diharapkan dapat memberi solusi dan memecahkan masalah pada pembelajran menulis
kalimat efektif yang tentu saja memperhatikan pengguunaan EYD dan penerapan
ilmu sintaksis, khususnya dalam pembelajaran teks eksposisi.
2.
Rumusan
Masalah
Apakah
Metode Drilling dapat meningkatkan partisipasi dan hasil belajar peserta didik
dengan penggunaan Metode Drilling pembelajaran
kalimat efektif pada teks eksposisi kelas X?
3.
Tujuan
Penelitian
Penelitian
ini bertujuan untuk membuktikan peningkatan partisipasi dan hasil belajar peserta
didik dengan penggunaan Metode Drilling
pembelajaran menulis kalimat efektif pada
teks eksposisi kelas X .
4.
Manfaat
Penelitian
a. Manfaat
teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai
sumbangan pemikiran bagi dunia pendidikan. Selain itu, penelitian ini secara
teoritis dapat menjadi alat untuk
mengembangkan sistem pembelajaran, khususnya tentang pembelajaran sastra cerita
pendek.
b. Manfaat
Praktis
1) Bagi Peserta
didik antara lain, a) meningkatkan pengetahuan dan kemampuan peserta didik
dalam menganalisis dan memahami suatu bacaan. b) Memberi kemudahan bagi peserta
didik dalam pemahaman dan penggunaan kalimat efektif. c) Menumbuhkan
keterlibatan dan ketertarikan peserta didik dalam proses pembelajaran. d) Memperbaiki
hasil belajar peserta didik.
2) Bagi
Guru antara lain, meningkatkan profesionalitas guru.
3)
Bagi Sekolah antara lain, a) meningkatkan mutu isi, proses, dan hasil dalam
pembelajaran di sekolah. b) membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya dalam
evaluasi pembelajaran.
4)
Bagi Peneliti ialah penelitian ini diharapkan
dapat menambah daya pikir dan kepekaan peneliti dalam menganalisis masalah yang
terjadi di dunia pendidikan.
B. Landasan Teori
Teori
1 : Metode Pembelajaran Drilling
Metode Pembelajaran
adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajajar yang digunakan
oleh guru atau instruktur. Teknik penyajian bahan pelajaran kepada peserta
didik di dalam kelas, baik secara
indiviual ataupun sacara kelompok agar pelajaran itu dapat diserap, dipahami,
dan dimanfaatkan oleh peserta didik dengan baik. (Ahmadi,1997:52). Metode
latihan yang disebut juga dengan metode training yaitu merupakan suatu cara
kebiasaan tertentu. Metode ini juga sarana untuk memelihara suatu sistem
pemahaman yang baik (Djamarah.Zain,1996:108)
Teori
2 : Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang bukan hanya
memenuhi syarat-syarat konunikatif, gramatikal, dan sintaksis saja, tetapi juga
harus hidup, segar, dan mudah dipahami, serta dapat menimbulkan daya khayal
pada diri pembaca (Rahayu, 2007). Hal tersebut diperkuat dengan tuturan Arifin
(1989) yang menyatakan bahwa kalimat efektif merupakan kalimat yang memenuhi
kriteria jelas, sesuai dengan kaidah, ringkas, dan enak dibaca.
Teori
3 : Teks Eksposisi
Teks Eksposisi merupakan salah satu jenis tulisan yang
berusaha untuk menerangkan dan menguraikan suatun pokok pikiran, hakikat.Teks
eksposisi berusaha memperluas pandangan dan pengetahuan seseorang mengenai
objek yang digarapnya (gorys Keraf, 1998:3). Sedangkan tujuan dari teks
eksposisi ialah untuk memberikan informasi. Penulis berusaha memaparkan
kejadian atau masalah agar pembaca dan pendnegra memahaminya dan pengarang mempunyai
sejumlah data dan bukti sehingga, ia berusaha menjelaskan persoalan dan
kejadian (Parera,1987:5).
Menurut
Aceng Hasani (2005:31) ciri-ciri karangan eksposisi sebagai berikut:
a. Penjelasannya
bersifat informatif
b. Pembahasan
masalhanya bersifat objektif
c. Penjelasan
disertaka dengan bukti-bukti yang konkret (tidak mengada-ada)
d. Pembahasan
bersifat logis atau sesuai dengan penalaran
Menurut
Gorys Keraf (1984:4) ciri-ciri karangan eksposisi sebagai berikut :
a. Tujuan
maupun gaya penulisannya besifat informatif,
b. Keputusan
bersifat objektif
c. Bahasa
dalam penulisannya bersifat logis
C. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian
kuantitatif deskriptif.
Menurut
Sugiono (2008) metode kuantitatif adalah pendekatan ilmiah yang memandang suatu
realitas itu dapat diklarifikasi, konkrit, teramati dan terukur, hubungan
variabelnya bersifat sebab akibat, data penelitiannya berupa angka-angka dan
analisisnya menggunakan statistik.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Seperti yang dikemukakan oleh
Arikunto (2010) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu
pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tidakan yang terjadi di
kelas. Tindakan tersebut diberikan olah pendidik atau dengan arahan pendidik.
Kemudian tindakan tersebut dilakukan oleh peserta didik yang bertujuan untuk
memecahkan masalah atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas tersebut. Dalam
hal ini, arti kelas tidak terikat pada penertian ruang kelas, tetapi memiliki
arti yang lebih spesifik, yaitu kelas adalah sekelompok peserta didik yang
dalam satu waktu menerima pelajaran yang sama dari pendidik yang sama juga. Pengertian
lain tentang Penelitian Tindakan Kelas adalah sebagai berikut,
Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) didefinisikan sebagai suatu penelitian tindakan (action
reseach) yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti di kelasnya
atau bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi) dengan jalan merancang,
melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif
yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu (kualitas)
Prosespembelajaran di kelasnya melalui tindakan (treatment) tentu di dalam
suatu siklus. (Kunandar, 2008:45)
Teknik yang dapat digunakan dalam penelitian ini
adalah berupa sistem tes dan non tes. Sistem tes dilakukan dengan penugasan dan
pemberian soal baik secara lisan maupun tulisan. Sedangkan sistem non tes dilakukan
melalui kegiatan observasi. Sutrisno Hadi dalam Sugiono (2013:145) mengemukakan
bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks , suatu proses yang
tersusun dari berbagai proses. Dua di antara yang terpenting adalah
proses-proses pengamatan dan ingatan. Sedangkan tes adalah serentetan
pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur
keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh
individu atau kelompok.
Dari kedua teknik pengumpulan data tersebut, perlu
diperhatikan pula mengenai analisis data. Analisis data adalah proses mencari
dan menyususn sevara sistematis data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data
sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang
lain (Bogdan dalam Sugiono, 2013:244)
Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi,
lembar kerja peserta didik, hasil kerja peserta didik yang berupa nilai, dan lembar
observasi.
D.
Pembahasan
Berdasarkan data yang diperoleh peneliti melalui guru
mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII SMP 2 Islam Al-Hikmah Welahan Jepara
dapat diketahui bahwa sisiwa mengalami kesulitan dalam memahami penulisan
menggunakan kalimat efektif, cara mendeteksi kalimat efektif, dan menyusun
kalimat efektif. Penyajian pembelajaran yang digunakan sebelumnya cenderung
kurang efektif. Peserta didik kurang bersimpatik dan keterampilan menulis
kalimat efektif masih tergolong rendah. Hal tersebut dapat diketahui dari hasil
belajar 30 peserta didik, hanya 14 peserta didik yang mencapai batas KKM, 16 peserta
didik masih di bawah batas KKM. Pada penelitian ini terdiri dari 4 tahap, yakni
perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
a. Siklus
I
1) Perencanaan
Rencana tindakan kelas dilaksanakan
pada hari Kamis, 25 Mei 2017. Guru mejadi pihak yang menerapkan metode drilling
dalam perencanaan penelitian yang berlangsung di kelas. Hal-hal yang dipersiapkan
antara lain, sistematika pembelajaran menulis kalimat efektif pada teks
eksposisi dengan menggunakan metode drilling,
penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), persiapan materi
pembelajaran, penyusunan laporan pengamamatan untuk penilaian proses
pembelajaran dan keterampilan menulis kalimat efektif pada teks eksposisi.
2) Pelaksanaan
Penerapan rencana
tindakan kelas dilaksanakan pada hari Jumat, 26 Mei 2017. Kompetensi yang ingin
dicapai adalah peserta didik dapat mengikuti proses pembelajaran dan mampu
mengaplikasikan penggunaan kalimat efektif pada teks eksposisi. Pelaksanaan dilakukan
pada dua kelas VIIa dan VIIc dalam satu hari. Langkah-langkah yang dilakukan
ialah (a) guru membuka pelajaran (b) guru membagi peserta didik menjadi
beberapa kelompok (c) guru memberikan contoh teks eksposisi yang terdapat pada
LKK (d) guru mengintruksikan kepada peserta didik untuk mencermati dan meminta
setiap kelompok mengidentifikasikan kalimat efektif yang terdapat pada contoh teks eksposisi tersebut. (e) guru
mendorong setiap kelompok mengumpulkan informasi-informasi yang sesuai dari
Buku paket, LKS, atau catatan (f) bila contoh teks tersebut memuat kalimat
kurang efektif, peserta didik diminta untuk memperbaiki teks tersebut (g) guru
mengarahkan setiap peserta didik untuk meminta berdiskusi, bertanya, atau
mencari solusi (h) guru meminta setiap kelompok untuk presentasi (i) guru
mengajukan beberapa pertanyaan yang memancing daya nalar peserta didik agar
lebih kritis (j) guru membimbing peserta didik untuk mengevaluasi hasil
presentasi (k) guru memberi tugas (l) guru meminta peserta didik untuk segera
mengumpulkan tugasnya (m) guru merefleksi dilanjutkan dengan menutup
pembelajaran.
3) Observasi
Berdasarkan hasil
pengamatan tindakan pada hari pertama, ada 18 peserta didik bertanya tentang
hal yang belum dimengerti terutama saat proses presentasi, 10 peserta didik menjawab
pertanyaan berdasarkan hasil perkerjaanya, 7 peserta didik memberi tanggapan
dan 25 peserta didik memperhatikan
pembelajaran dan penjelasan dari guru. Nilai keterampilan menulis peserta didik
hari pertama mulai merangkak naik karena 16 peserta didik kelas VIIa dan 14 peserta
didik kelas VIIc sudah mampu mencapai batas ketuntasan minimal (KKM)
4) Refleksi
Refleksi hasil
pembelajaran hari pertama (a) guru diharapkan lebih memperhatikan peserta didik
secara menyeluruh seperti dengan berkeliling dari kelompok satu ke kelompok
yang lain (b) guru diharapkan dapat lebih memberi motivasi belajar kepada peserta
didik supaya peserta didik bisa lebih antusias dalam proses pembelajaran (c)
guru lebih tegas dan bijaksana dalam menghadapi peserta didik secara objektif
terutama saat proses presentasi dan diskusi (d) guru lebih memantabkan metode
drilling yang berbasis latihan kepada peserta didik secara lebih intens.
b. Siklus
II
1) Perencanaan
Rencana tindakan kelas
dilaksanakan pada hari Kamis, 25 Mei 2017. Guru mejadi pihak yang menerapkan
metode drilling dalam perencanaan penelitian yang berlangsung di kelas. Hal-hal
yang dipersiapkan antara lain, sistematika pembelajaran menulis kalimat efektif
pada teks eksposisi dengan menggunakan metode drilling, penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
persiapan materi pembelajaran, penyusunan laporan pengamamatan untuk penilaian
proses pembelajaran dan keterampilan menulis kalimat efektif pada teks
eksposisi
2) Pelaksanaan
Penerapan rencana
tindakan kelas dilaksanakan pada hari Senin, 29 Mei 2017. Kompetensi yang ingin
dicapai adalah peserta didik dapat mengikuti proses pembelajaran dengan
antusias serta mampu memahami dan mengaplikasikan penggunaan kalimat efektif
pada teks eksposisi. Pelaksanaan dilakukan pada dua kelas VIIa dan VIIc dalam
satu hari. Langkah-langkah yang dilakukan ialah (a) guru membuka pelajaran
dengan apersepsi (b) guru membagikan hasil kerja peserta didik pertemuan
sebelumnya (c) guru menjawab pertanyaan dari peserta didik (d) guru memotivasi peserta didik dan
mengkondisikan kelas agar lebih kondusif daan menyenangkan (e) guru membagi peserta
didik menjadi kelompok-kelompok kecil (f) guru menampilkan suatu video yang
tidak asing bagi peserta didik, seperti video perayaan hari kemerdekaan (g)
guru menjelaskan secara detail dan jelas tentang penulisan teks eksposisi
dengan memperhatikan kalimat efektif (h) guru meminta peserta didik untuk
membuat kalimat-kalimat efektif yang berhubungan dengan informasi dari video
tersebut. (i) guru mendorong setiap peserta didik untuk merangkai
kalimat-kalimat itu menjadi suatu kesatuan tuh teks eksposisi (j) guru
menghimbau peserta didik untuk berdiskusi dan mengumpulkan informasi berkaitan
dengan tugas tersebut (k) guru menghampiri setiap kelompok dan membatu bila ada
yang bertanya (l) guru mengkondisikan kelas dan berusaha membuat peserta didik
lebih bersemangat dengan candaan tetapi masih dalam lingkup materi (m) guru
meminta peserta didik untuk memperbaiki hasil peekerjaannya setelah mendapa
pertimbangan (n) guru menghimbau peserta didik peserta didik untuk siap
presentasi (o) guru menyebut acak nomor yang kemudian dicocokan dengan nomor
presensi peserta didik yang harus presentasi terlebih dahulu. (p) guru memberi
tugas kepada peserta didik untuk membuat teks ekspoisi berdasarkan hal-hal di
sekitar (q) guru meminta peserta didik untuk segera mengumpulkan tugasnya (r)
guru membimbing peserta didik untuk merefleksi pembelajaran saat itu (s) guru
menutup pembelajaran dan mengucapkan salam.
3) Observasi
Berdasarkan hasil
pengamatan tindakan pada siklus II, sebanyak 16 peserta didik bertanya tentang
hal yang belum dimengerti terutama saat proses presentasi, 19 peserta didik
menjawab pertanyaan berdasarkan hasil perkerjaanya, 13 peserta didik memberi
tanggapan dan 25 peserta didik
memperhatikan pembelajaran dan penjelasan dari guru. Nilai keterampilan menulis
peserta didik hari pertama mulai merangkak naik karena 23 peserta didik kelas
VIIa dan 20 peserta didik kelas VIIc sudah mampu mencapai batas ketuntasan
minimal (KKM)
4) Refleksi
Refleksi hasil pembelajaran hari
kedua siklus II (a) guru diharapkan lebih memperhatikan waktu mengingat banyak
hal yang harus (b) guru lebih tegas dan bijaksana dalam menghadapi peserta
didik secara objektif terutama saat proses presentasi dan diskusi (d) guru
lebih memantabkan metode drilling yang berbasis latihan kepada peserta didik
secara lebih intens.
Hasil
pengamatan proses pembelajaran peserta didik dan keterampilan menulis teks
eksposisi menggunakan kalimat efektif pada peserta didik mengalami peningkatan.
E.
Penutup
1. Simpulan
Sesuai penelitian yang
telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa terjadinya peningkatan proses
pembelajaran serta keteraampilan menulis teks eksposisi dengan menggunakan
kalimat efektif dengan metode
pembelajaran drilling pada kelas VIIa
dan VIIc SMP 2 Islam Al-Hikmah Welahan Jepara. Hal tersebut dapat diketahui
melalui perkembangan proses pembelajaran peserta didik pada siklus I dan siklus
II.
Penelitian ini memberikan gambaran
yang jelas bahwa keberhasilan proses dan hasil belajar mendapat pengaruh dari beberapa
hal, diantaranya, guru, peserta didik, dan metode pembelajarannya. Penerapan
metode drilling dapat membantu peserta
didik untuk memahami dan mengasah keterampilan menulis teks eksposisi dengan
kalimat efektif lebih baik. Selain itu,
dengan metode drillling dapat
memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk berperan aktif saat proses
pembelajaran. Oleh karena itu, penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk
pengembangan pembelajaran Bahasa Indonesia yang lebih baik.
Daftar Pustaka
Djamarah, Syaiful
Bachri.Aswan Zain.1996. Strategi Belajar
Mengajar.Jakarta:Rineka Cipta
Febrina,
Sally.2016.Skripsi “Penggunaan Metode Drill
dalam Pembelajaran Tari Bedana Pada Kegiatan
Ekstrakurikuler di SMA Negeri 2 Bandar Lampung”.Lampung:Universitas
Lampung
Fitriyani,
Dwi.2015.Jurnal Pesona “Penguasaan Kalimat Efektif dan Penguasaan Diksi dengan
Kemampuan Menulis Eksposisi pada Peserta didik SMP”.Pringsewu: STKIP
Muhammadiyah Pringsewu
Hasani, Aceng.2005.Ihwal Menulis.Banten.Universitas Sultan
Agung Tirtayasa Press
Keraf, Gorys.1984.Diksi dan Gaya Bahasa Komposisi Lanjutan I .Jakarta:Gramedia
Kunandar.2008.Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas
sebagai Pengembangan Profesi Guru.Jakarta:PT. Raja Grasindo Persada
Parera, Jos Daniel.1987.Menulis Tertib dan Sistematik.Jakarta:Erlangga
Sugiono.2008.Metode Penelitian Kuantitatif Kulitatif dan
R&D.Bandung:Alfabeta
_______.2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kulitatif dan
R&D.Bandung:Alfabeta
No comments:
Post a Comment