Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Penulisan Surat Dinas
Siswa Kelas Vii B Smp Negeri 19 Semarang Tahun Ajaran 2016/2017
Andang Budiarso
14410120
6C
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
Universitas PGRI Semarang
ABSTRACT
This study aims: (1) Describe the form of spelling
errors and errors diksi on the writing of the student class office service
class VII B SMP Negeri 19 Semarang. (2) Identify the cause of spelling mistakes
and misconceptions on the writing of student letters of class VII students B
Smp Negeri 19 Semarang. This type of research is qualitative research. The
object of research analyzed in this research is analysis of spelling errors and
errors of diction in writing letter of service of student of class VII B SMP
Negeri 19 Semarang. The method used in this research is the method refer to,
record, and library. The results of this research are (1) spelling error form
include non-standard word-writing errors, capital letter misuse errors,
frontword writing errors, misuse of punctuation marks (dots, commas, colons,
and hyphens). (2) the form of error in the selection of words include the
unpopularity of word selection, the inaccuracy of word selection, and the lack
of choice of words (use of the word redundant). (3) causes of language errors
include the cause of errors that come from learners and the cause of errors
that come from the environment pesertadidik.
Keywords: Analysis of language errors, official mail,
spelling and diction errors.
I. Pendahuluan
A.
Latar
Belakang
Manusia memerlukan alat untuk berkomunikasi. Alat
tersebut disebut bahasa. Dengan bahasa, manusia dapat bertutur, menyampaikan
pesan dan maksud dari tuturannya. Bahasa memiliki peran penting bagi kehidupan
manusia kiranya tidak perlu diragukan lagi. Bidang-bidang seperti ilmu
pengetahuan, hukum, kedokteran, politik, pendidikan rupanya juga memerlukan
peran bahasa. Karena hanya dengan bahasa manusia mampu mengkomunikasikan segala
hal. Bahasa mungkin bukan satu-satunya alat komunikasikan manusia. Selain itu juga
isyarat, simbol, kode, bunyi, semua itu akan bermakna setelah diterjemahkan ke
dalam bahasa manusia. Oleh karena itu, tidaklah berlebihan bila bahasa disebut
sebagai alat komunikasi terpenting bagi manusia (Wijana, 2009: v).
Kegiatan manusia tidak lepas dari kekurangan atau
kesalahan, baik dalam sikap maupun dalam berinteraksi, berkomunikasi dengan
sesama. Manusia dalam menggunakan bahasa masih terjadi kesalahan-kesalahan
sehingga hal tersebut menjadi kebiasaan. Menurut Markhamah dan Sabardila, (2011:
54-55) kesalahan berbahasa adalah penyimpangan yang bersifat sistematis,
konsisten, dan menggambarkan kemampuan peserta didik pada tahap tertentu (yang
biasanya belum sempurna). Kesalahan berbahasa berada dalam wilayah kompetensi
atau dalam wilayah pengetahuan. Artinya, peserta didik belum memahami benar
bahasa yang dipelajarinya.
Menulis adalah
kemampuan manusia untuk mengeluarkan ide-ide dalam sebuah goresan yang nantinya
menjadi sebuah karangan. Kesalahan berbahasa juga sering terjadi pada bahasa
tulis, misalnya dalam menulis karangan, cerpen, surat, dan sebagainya. Menulis
surat misalnya, masih terdapat kesalahan meski terlihat sepele. Surat merupakan
alat komunikasi tulis yang digunakan untuk menyampaiakan pesan atau maksud
tertentu kepada orang lain. Isi surat dapat berupa pemberitahuan, undangan,
izin, atau yang lainnya. Selain surat pribadi, ada juga surat dinas yang
digunakan sebuah lembaga kepada lembaga lain untuk menyampaikan pesan.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan anak
dalam menulis, misalnya menulis surat apakah sudah sesuai denngan kaidah bahasa
Indonesia, ejaan yang disempurnakan atau sesuai dengan aturan-aturan penulisan
surat pribadi. Penelitian yang baik haruslah memiliki tujuan yang baik dan
jelas serta terarah pada tujuan yang tepat. Adapun tujuan dalam penelitian ini
adalah mendeskripsikan wujud kesalahan ejaan dan kesalahan diksi pada penulisan
surat dinas siswa kelas VII B SMP Negeri 19 Semarang dan mengidentifikasi
penyebab kesalahan ejaan dan kesalahan diksi pada penulisan surat dinas siswa
kelas VII B SMP Negeri 19 Semarang.
Pada penelitian yang relevan ini ditunjukkan penelitian
yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Penelitian yang dilakukan oleh
Siti Muniroh (2011) berjudul “Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Mading Siswa
SMP Di Kecamatan Kartasura”. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Penulisan
pada majalah dinding di SMP Kecamatan Kartasura kurang efektif masih terdapat
banyak kesalahan berbahasa. (2) Kesalahan berbahasa yang ada meliputi:
kesalahan fonologi, morfologi, dan sintaksis.
Penelitian Yakub Priyono (2012) yang berjudul “Analisis
Kesalahan Berbahasa Bidang Morfologi Pada Mading Di Universitas Muhammadiyah
Surakarta”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masih ada kesalahankesalahan
berbahasa yang terdapat pada mading di Universitas Muhammadiyah Surakarta: (1)
Analisis kesalahan berbahasa pada mading di Universitas Muhammadiyah Surakarta
terdapat 12 macam kesalahan berbahasa bidang morfologi yaitu: penulisan prefiks
di, gabungan prefiks ber, prefiks ter, konfiks ke-an, sufiks nya, simulfiks
me-kan, sufiks kan, penulisan kata depan (preposisi), dan penulisan pleonasme.
(2) Wujud kesalahan berbahasa pada mading di Universitas Muhammadiyah Surakarta
terdapat dua jenis yaitu, kesalahan karena penulisan kata, dan kesalahan karena
pemilihan kata yang kurang tepat.
Penelitian Dea Amantha Azaria (2012) yang berjudul
“Analisis Kesalahan Berbahasa Bidang Sintaksis Dalam Cerita Gambar Di Majalah
Bobo Edisi November 2011 Sampai Januari 2012”. Hasil analisis data pada
penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Kesalahan kalimat berstruktur tidak baku
pada penggunaan tanda koma di antara keta keterangan waktu yaitu besok,
sekarang, keesokan harinya dengan subjek, penggunaan kata keterangan aspek
yaitu tibatiba, tahu-tahu, dan diam-diam pada awal kalimat, penggunaan kata keterangan
kepastian yaitu kata pasti pada awal kalimat, serta penggunaan konjungsi
daripada pada awal kalimat. (2) Kesalahan kalimat ambigu pada penggunaan frasa
pesawat Mamo dan klausa rasio kecil Mamo. (3) Penggunaan kalimat yang tidak
jelas pada cerita gambar tersebut pada kata meradang dan skustik. (4) Diksi
yang tidak tepat dalam membentuk kalimat pada penggunaan kata menoleh, muat,
lewat, buat, mengangkut, kata depan ke-, jadi, tahu, bikin, cuma, dengar, mau,
memencet, agak, lalu, bisa, dan tampak. (5) Kontaminasi kalimat terjadi pada
cerita gambar ini karena penggunaan kata terpanjang. (6) Koherensi terjadi
karena penggunaan tanda koma dan imbuhan –kan. (7) Penggunaan kata mubazir pada
frasa tanpa mengingat-ingat, dan klausa jangan terlalu banyak. (8) Kata serapan
yang ditemukan merupakan
kata serapan dari bahasa asing yaitu bahasa Inggris. Kata tersebut adalah power
dan take off. (9) Kalimat yang tidak logis terdapat pada kalimat menyambung
pohon itu dengan lem, dan kenapa Mamo hanya berputar-putar di atas.
Tri Maulida Wijayanti (2012) “Analisis Kesalahan
Berbahasa Bidang Fonologi Cerpen Berdasarkan Peristiwa yang Dialami Siswa Kelas
IXA SMP Muhammadiyah 8 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012”. Hasil penelitian ini
dapat disimpulkan menjadi beberapa hal (1) wujud bidang fonologi pada cerpen
berdasarkan peristiwa yang dialami siswa kelas IXA SMP Muhammadiyah 8 Surakarta
yaitu, kesalahan penggunaan huruf (huruf kapital dan penggunaan huruf miring),
penulisan artikel, klitik, lambang bilangan, penyukuan, dan penggabungan kata
(2) menghasilkan besar persentase kesalahan berbahasa bidang fonologi, yaitu
kesalahan penggunaan huruf sebesar 84,08%, (kesalahan huruf kapital 79,54% dan
kesalahan huruf miring 4,54%), kesalahan penulisan partikel sebesar 7,14%, lambang
bilangan sebesar 0,32%, kesalahan penyukuan sebesar 0,64%, dan kesalahan
penggabungan kata sebesar 2,92%. Tingkat kesalahan tertinggi terdapat pada
kesalahan penggunaan huruf 84,08% dan
kesalahan terendah terdapat pada kesalahan lambang bilangan sebesar 0,32%.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang, dapat dirumuskan
masalah untuk penelitian ini adalah
1. Bagaimanakah wujud kesalahan berbahasa pada
penulisan surat dinas
siswa kelas VII B
SMP Negeri 19 Semarang tahun jaran 2016/2017 ?
C.
Tujuan
Penelitian
Berdasarkan rumusaan masalah penelitian ini
bertujuan untuk :
1. Mendeskripsikan wujud kesalahan berbahasa pada
penulisan surat dinas
siswa kelas VII B
SMP Negeri 19 Semarang tahun jaran
2016/2017.
D.
Manfaat
Penelitian
1. Teoretis
a. Penelitian ini memberikan gambaran mengenai
analisis kesalahan berbahasa pada penulisan surat dinas.
b. Penelitian ini dapat menambah ilmu pengetahun
dalam bidang kebahasaan
c. Penelitian ini dapat menambahkan pengetahuan dalam
menggunakan tanda baca.
2. Praktis
a. Manfaat bagi guru
Penelitian ini
dapat dijadikan referensi bagi guru untuk memperluas pengetahuan mengenai
keslahan berbahasa terutama pada penggunaan tanda baca.
b. Manfaat bagi siswa
Penelitian ini
dapat dijadikan alat bantu bagi siswa untuk meningkatkan pengetahuan tentang
analisis berbahasa pada penulisan surat dinas.dan mendorong siswa untuk menulis
dengan kaidah penuliasan surat dinas.
c. Manfaat bagi sekolah
Penelitian ini
dapat dijadikan sebagai bahan untuk mengembangkan kurikulum di sekolah.
d. Manfaat bagi peneliti
Penelitian ini dapat
menambah pengetahuan yang luas terutama bidang kesalahan berbahasa bagi
peneliti.
E.
Landasan Teori
1. Keterampilan Menulis
Surat
adalh satu saran komunikasi tertulis untuk menyampaikan pesan dari satu pihak
(intasi,organisasi) kepada pihak lain. Apabila surat dari pihak lain itu berupa
informasi yang menyangkut kepentingan tugas dan kegiatan instasi yang
bersangkutan, surat semacam itu disebut surat resmi.selain itu sarana
komunikasicjuga digunakan untuk menyampaikan pesan dari pihak lain.
Keterampilan
menulis dalam bahasa Indonesia tidak dapa dilepaskan dari keterampilan bahasa,
jadi pembelajaran menulis tidak merupakan kegiatan sampingan. Pembelajaran
menulis merupakan pembelajaran keterampilan penggunaan bahasa indonesia dalam
bentuk tertulis.
2. Analisis kesalahan
Menurut Ellis dalam Tarigan (1995:68)
analisis kesalahan adalah suatu prosedur kerja yang biasa digunakan oleh para
peneliti dan guru bahasa, yang meliputi pengumpulan sampel, penjelasan
kesalahan tersebut, pengklasifikasian kesalahan itu berdasarkan penyebabnya,
serta evaluasi atau penilaian huruf keseriusan kesalahan itu.
Kesalahan berbahasa yang dilakukan mencerminkan
suatu pembelajaran tersebut berhasil atau tidak. Sejalan dengan hal tersebut
Tarigan (1995:67) bahwa kesalahan berbahasa yang dibuat oleh siswa menandakan
pengajaran bahasa tidak berhasil atau gagal. Oleh sebab itu dibutuhkan strategi
yang tepat untuk mengurangi kesalahan berbahasa pada siswa.
Tujuan
analisis kesalahan adalah mencari umpan balik yang dapat digunakan
sebagai titik tolak perbaikan pengajaran bahasa, yang pada gilirannya dapat
mencegah atau mengurangi kesalahan yang mungkin dibuat oleh para siswa
(Tarigan, 1995:71)
3.
Kesalahan
berbahasa
Setyawati (2013:11) mengungkapkan bahwa,
dalam bahasa indonesia terdapat beberapa kata yang artinya bernuansa dengan kesalahan yaitu;
penyimpangan, pelanggaran, dan kekhilafan.
4.
Analisis
Kesalahan Berbahasa
Tarigan (dalam Setyawati, 2010: 15-16)
mengungkapkan bahwa, analisis kesalahan berbahasa adalah suatu prosedur kerja
yang biasa digunakan oleh peneliti atau guru bahasa, yang meliputi kegiatan
mengumpulkan sampel kesalahan, mengidentifikasi kesalahan yang terdapat dalam
sampel, menjelaskan kesalahan tersebut, mengklasifikasi kesalahan itu, dan
mengevaluasi taraf kesalahan itu.
F.
Tinjauan Pustaka
Sesuai dengan penelitian yang yang di
buat oleh penulis, penelitian yang relevan untuk dikaji dalam penelitian ini
pernah dilakukan oleh Peter Saraswati Primania dengan meteri yang berjudul “Peningkatan
Kemampuan Menulis Surat Dinas dengan Metode Pembelajaran Inkuiri pada Siswa Kelas VIII
Smp Negeri 1 Karanggayam Kabupaten Kebumen Tahun Ajaran 2012/2013”. Dalam penelitiannya Permasalahan yang dikaji dalam skripsi ini
adalah bagaimanakah perubahan sikap dan peningkatan kemampuan siswa setelah
mendapatkan pembelajaran menulis paragraf
deskripsi dengan teknik
objek langsung pada siswa mengenai perubahan sikap dan
peningkatan kemampuan siswa setelah mendapatkan pembelajaran menulis
paragraf deskripsi dengan
teknik objek langsung
pada siswa kelas VIII D SMP Negeri 1 Karanggayam.
G.
Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah
penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Moleong (2012: 6) adalah
penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh
subjek penelitian misalnya, perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan
lain-lain secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan
bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dengan memanfaatkan berbagai
metode alamiah. Pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan teknik simak, catat, dan pustaka. Menurut Mahsun
(2007: 92-93) teknik catat adalah teknik lanjutan yang dilakukan ketika
menerapkan metode simak, yaitu dengan mencatat data yang termasuk ke dalam
kesalahan bidang fonologi, morfologi, dan sintaksis. Teknik simak merupakan
cara yang digunakan untuk memperoleh data dilakukan dengan menyimak pengguna bahasa. Adapun teknik
pustaka menurut Ratna (2010: 196) merupakan pengumpulan data yang dilakukan
melalui tempat-tempat penyimpanan hasil penelitian, yaitu perpustakaan. Menurut
Patton (dalam Ahmad, 2011: 95) analisis data merupakan proses mengatur urutan
data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uaraian
dasar. Teknik analisis dalam penelitian ini adalah metode padan. Menurut
Muhammad (2011: 242 dan 248) metode padan adalah cara menganalisis data untuk
menjawab masalah yang diteliti dengan alat penentu berasal dari luar bahasa.
Teknik analisis dalam penelitian ini yakni menganalisis kesalahan ejaan dan
kesalahan diksi pada surat dinas yang ditulis siswa kelas VIIIB SMP
Muhammadiyah 4 Sambi Boyolali.
II.Hasil
Penelitian
Data tes berupa hasil
kerja peserta didik untuk mengetahui tingkat keterampilan menulis surat resmi,
sedangkan data nontes berupa observasi, untuk mengetahui hasil proses
pembelajaran dan perubahan perilaku peserta didik setelah mengikuti proses
pembelajaran keterampilan menulis surat resmi menggunakan pendekatan
keterampilan proses. Subjek penelitian ini adalah keterampilan menulis surat
resmi peserta didik kelas Siswa Kelas Vii B Smp Negeri 19 Semarang Tahun Ajaran
2016/2017.
Dalam proses pembelajaran, situasi
atau suasana kelas pada saat pembelajaran relatif cukup tenang, tanpa ada
kegaduhan atau keramaian yang mengganggu proses pembelajaran menulis surat
resmi melalui pendekatan keterampilan proses. Akan tetapi, masih didapati siswa
yang belum siap mengikuti pembelajaran sehingga proses pembelajaran belum
memenuhi target yang diharapkan. Berdasarkan hasil data nontes, peserta didik
yang memperhatikan penjelasan guru sudah lebih banyak daripada yang tidak
memperhatikan. Dalam aspek keaktifan, peserta didik belum sepenuhnya aktif.
Hanya beberapa peserta didik yang berani bertanya, menjawab, dan memberikan
sanggahan. Pada kegiatan pembelajaran berlangsung masih ada peserta didik yang
tidak fokus, tidak memperhatikan penjelasan materi, dan masih ada yang kurang
percayadiri berusaha mencontek hasil kerja temannya.
Melalui hasil observasi dan jurnal
peserta didik diketahui bahwa pembelajaran menggunakan pendekatan keterampilan
proses menyenangkan dan sangat membantu peserta didik dalam belajar, terutama
dalam pembelajaran menulis surat dinas, karena mampu memancing ide kreatif
peserta didik. Peserta didik yang memperhatikan penjelasan guru pada
pembelajaran siklus II ini,sudah lebih banyak dari pembelajran siklus I. Aspek
keseriusan dan kemandirian peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran
menulis surat dinas di siklus II ini, terlihat sangat baik, tidak ada peserta
didik yang ngantuk, sering izin keluar, dan mencontek atau mengerjakan tugas
individu bergantung pada temannya, sehingga suasana kelas menjadi tenang dan
kondusif.
Peneliti
hanya menjelaskan kesalahan-kesalahan yang sering terjadi dalam surat dinas
Siswa Kelas Vii B Smp Negeri 19 Semarang. Adapun bentuk-bentuk kesalahan
berbahasa Indonesia yang sering terjadi dalam surat dinas tersebut adalah
sebagai berikut.
Wujud Kesalahan Ejaan
pada Penulisan Surat Dinas Siswa Kelas Vii B Smp Negeri 19 Semarang
Data 1
Organisasi Siswa Intra Sekolah
SMP Negri
1 Rejosari
Jalan Purwosari
Pembenarannya adalah
Organisasi Siswa Intra Sekolah
SMP Negeri 1
Resjoasri
Jalan purwosari
Data 2
Semarang, 13
Sebtember 2017
Kata yang penulisannya
salah adalah kata Sebtember. Penulisannya yang benar adalah September karena
penulisan kata bulan tersebut yang baku adalah menggunakan huruf p pada huruf b
menjadi September. Pembenarannya adalah
Semarang, 13 September 2012
Data 3
(1) Organisasi
Siswa Intera Sekolah
(2) . . . program
halal bihalal tersebut kami ngundang antarSMP. . . .
Kata yang salah pada data (1) adalah kata
Intera. Data (1) adalah nama organisasi sekolah, yaitu OSIS yang mempunyai
kepanjangan Organisasi Siswa Intra Sekolah. Jadi, kata Intera penulisannya
tidak baku, penulisannya yang baku
adalah Intra. Adapun data (2) kata yang salah adalah ngundang. Karena penulisannya tidak baku kata ngundang
jika dibaca seperti bahasa Jawa.
Penulisannya yang baku adalah ditambah dengan imbuhan me- menjadi mengundang.
Pembenarannya adalah
(1) Organisasi Siswa Intra Sekolah
(2) . . .
program halal bihalal tersebut kami mengundang antarSMP. . . .
Data 4
Sekian undangan yg kami sampaikan. . . . Kata yang penulisannya salah adalah yg. Kata yang digunakan dalam menulis surat
tidak disingkat. Kata yg penulisannya tidak baku, karena tidak tercantum dalam
Kamus Bahasa Indonesia (1997: 637).
Pembenarannya
Penulisannya yang baku adalah yang
Bentuk-bentuk kesalahan berbahasa Indonesia pada Surat
Dinas Siswa Kelas Vii B Smp Negeri 19 Semarang. Kurangnya Penguasaan Penulis Surat Dinas Terhadap
Kaidah Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar Kurangnya penguasaan penulis surat
dinas terhadap kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar menjadi penyebab
utama munculnya kesalahan berbahasa dalam surat dinas tersebut.
Simpulan
Berdasarkan hasil
penelitian yang peneliti lakukan pada dua belas penulisan surat dinas siswa kelas
VII B SMP Negeri 19 Semarang dapat ditarik simpulan Wujud kesalahan ejaan yang
banyak dilakukan oleh siswa siswa kelas VII B SMP Negeri 19 Semarang dalam
penulisan surat dinas adalah kesalahan dalam penulisan kata tidak baku. Penyebab
terjadinya kesalahan berbahasa yaitu penyebab kesalahan yang berasal dari siswa
(diri sendiri) dan penyebab kesalahan yang berasal dari lingkungan siswa.
Untuk meminimalkan
kesalahan berbahasa dalam karangan, hal-hal yang dapat dilakukan oleh penulis
surat dinas antara lain sebagai berikut. Penulis surat dinas hendaknya
memperhatikan penggunaan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam
penulisan surat dinas.Selanjutnya penulis surat dinas hendaknya mempelajari
Pedoman Ejaan Yang Disempurnakan dan mengaplikasikannya dalam penulisan surat
dinas
Daftar pustaka
Arifin, E. Z. 1987. Penggunaan Bahasa
Indonesia dalam Surat Dinas. Jakarta: PT. Mediyatama Sarana Perkasa.
Enre,
Fachuddin Ambo. 2010. Dasar-Dasar Keterampilan Menulis. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direkturat
Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan
Moleong,
Lexy. 2012. Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Nurudin. 2010. Dasar-dasar Penulisan.
Malang: UMM Press.
Primania, Peter Saraswati (2009).
Peningkatan Kemampuan Menulis Surat Dinas Dengan Metode Pembelajaran Inkuiri
Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1 Karanggayam Kabupaten Kebumen Tahun Ajaran
2012/2013. Skripsi dipublikasikan, FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta,
Surakarta.
Sugiyono. 2013.Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfa Beta.
Semi, M. A. (2008). Terampil Menulis
Surat. Bandung: Titian Ilmu
No comments:
Post a Comment