PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 5 SEMARANG
Oleh
Elisa
Fitri Ana
14410177/6C
Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas PGRI Semarang
elisafitriana25@gmail.com
Abstrak
Tulisan
ini berjudul penggunaan media gambar dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi
pada siswa kelas XI SMK negeri 5 Semarang. Penelitian ini untuk meningkatkan
dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi pada kelas XI dengan melakukan
observasi langsung. Karena pengalaman siswa yang nyata melakukan observasi
langsung. Siswa dapat memiliki pengalaman nyata sesuai yang dialami. Menggunakan
desain penelitian studi kasus dalam arti penelitian difokuskan pada fenomena
yang dipilih dan ingin dipahami secara baik dengan penerapan media gambar dalam
pembelajaran menulis teks eksplanasi pada siswa kelas XI negeri semarang.
Kata Kunci: media
gambar, pembelajaran, dan puisi
1.
Pendahuluan
Pembelajaran
merupakan serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya
proses belajar pada siswa sebagai hasil dari memori, kognisi, dan metakognisi
yang berpengaruh terhadap pemahaman. Perangkat pembelajaran adalah sejumlah
bahan, alat, media, petunjuk dan pedoman yang akan digunakan dalam proses
pembelajaran.
Dalam pembelajaran diperlukan model yang
tepat sehingga proses belajar mengajar berjalan dengan baik dan menyenangkan.
Model pembelajaran merupakan cara atau teknik penyajian yang digunakan guru
dalam proses pembelajaran agar tercapai tujuan pembelajaran dan fungsi dari
model pembelajaran meningkatkan kualitas pembelajaran. Dalam perangkat
pembelajaran terdapat materi yang digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.
Materi merupakan segala sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa.
Materi sangat banyak ragamnya salah satunya yaitu materi teks eksplanasi.Bila
model yang digunakan belum berhasil diterapkan maka kegiatan pembelajaran
dengan model tersebut dilakukan kembali dengan persiapan yang lebih matang.
Setiap kegiatan pembelajaran mempunyai
materi yang berbeda oleh karena itu
diperlukan model yang tepat tentunya disesuaikan dengan materi. Dalam
pembelajaran ini menggunakan materi teks eksplanasi yang materi tersebut
mengenai jenis tulisan yang memuat keterangan, paparan atau gagasan penulisnya.
Pengajaran bahasa dapat digunakan untuk
memperluas pengungkapan yang dapat diterima oleh siswa, oleh karena itu agar
pengajaran bahasa dapat lebih berhasil guru perlu mengembangkan keterampilan
khusus untuk memilih bahan pengajaran bahasa yang bahasanya sesuai dengan
tingkat penguasaan bahasa siswa. Pengajaran menulis teks eksplanasi ini,
diberikan pada siswa kelas XI Semester II dengan Kompetensi Inti (KI 1:
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya; KI 2: Menghargai dan
menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya; KI 3:
Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata; KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam
ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan
ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang
atau teori, KD3.1 (Kompetensi Dasar 3.1 memahami struktur dan kaidah teks,
eksplanasi kompleks, baik melalui lisan maupun tulisan. Indikator: menjelaskan
struktur dan kaidah teks eksplanasi kompleks baik melalui lisan maupun tulisan.
Dalam suatu sistem pendidikan, kurikulum itu sifatnya dinamis serta harus
selalu dilakukan perubahan dan pengembangan, agar dapat mengikuti perkembangan
dan tantangan zaman.Meskipun demikian, perubahan dan penegmbangannya harus
dilakukan secara sistematis dan terarah, tidak asal berubah. Perubahan dan pengembangan
kurikulum tersebut harus memiliki visi dan arah yang jelas terutama dalam pembelajaran menulis
teks eksplanasi. Sehubungan dengan itu, sejak wacana, perubahan dan
pengembangan.Kurikulum 2013 digulirkan, telah muncul berbagai tanggapan dari berbagai
kalangan, baik yang pro maupun kontra (Mulyasa, 2013: 59).
Penggunaan model pembelajaran akan
memungkinkan terjadinya proses belajar pada diri siswa dan dapat digunakan
untuk meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran. Gange dan Briggs (dalam
Ibrahim dan Syaodih, 2009: 113) menekankan pentingnya media sebagai alat untuk
merangsang proses belajar-mengajar. Pembelajaran yang aktif dan inovatiflah
yang perlu diterapkan oleh guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia agar
keterampilan berbahasa siswa meningkat.
2.
Landasan
Teori
1. Keterampilan
Menulis
a. Pengertian
Menulis
Menulis merupakan menururnkan atau
melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami
oleh seseorang, sehingga irang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik
tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu (Tarigan,
2008:22).
Menulis berarti mengubah bunyi yang
dapat didengar menjadi tanda-tanda yang dapat dilihat. Bunyi-bunyi yang dapat
diubah itu bunyi bahasa, yaitu bunyi bahasa yang dihasilkan oleh alat ucap
manusia (mulut dan perangkat kelengkapannya: bibir, lidah, gigi, dan
langit-langit). Bunyi bahasa itu sebenarnya menjadi lambang atau wakil sesuatu
yang lain. Yang diwakilkan dapat berupa benda, perubahan, sifat, dan lain-lain.
Suparno dan Yunus (2007: 3) menulis
merupakan suatu kegiatan menyampaikan pesan (komunikasi) dengan menggunkan
bahasa tulis sebagai alat atau medianya.Menulis merupakan suatu kegiatan yang
produktif. Dalam kegiatan menulis, penulis harus benar-benar mengetahui maksud
dan tujuan mengenai gagasan yang akan ditulis.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat
disimpulkan bahwa menulis merupakan salah satu keterampilan yang dibutuhkan
untuk mengungkapkan suatu gagasan atau pesan dalam tulisan tersebut.
b. Manfaat
Menulis
Menulis dianggap sebagai sesuatu yang
membosankan.Padahal menulis memiliki banyak manfaat.Suparno dan Yunus (2007:
1-4) mengatakan bahwa kemanfaatan itu diantaranya dalam hal peningkatan
kecerdasan, pengembangan daya inisiatif dan kreativitas, penumbuhan keberanian,
pendorong kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi.
Manfaat dari menulis adalah dapat
memperluas dan meningkatkan kosakata yang belum diketahui, dapat melancarkan
tulis menulis, dapat mengembangkan gaya penulisan sendiri secara material dapat
memperoleh honor, secara non material dapat memberikan kepuasan batin seseorang
dan mendapatkan popularitas di mana-mana karena sebuah tulisan (Tarigan, 1994:
22).
Manfaat lain yang dapat dipetik dalam
kegiatan menulis antar lain:
1) Sebagi
sarana untuk mengungkapkan diri;
2) Sebagai
sarana untuk pemahaman terhadap sesuatu hal;
3) Membantu
mengembangkan kepuasan pribadi, kebanggaan, dan perasaan harga diri;
4) Meningkatkan
kesadaran dan penyerapan terhadap keadaan lingkungan;
5) Memunculkan
keterlibatan secara bersemangat;
6) Mengembangkan
sesuatu pemahaman mengenai kemampuan dalam penggunaan bahasa hingga penguasaan
penggunaan bahasa.
Dari pendapat beberapa para ahli
tersebut dapat disimpulkan bahwa menulis memiliki banyak manfaat, seperti
menuangkan pikiran dan perasaan, mengembangkan ide dan gagasan, mengembangkan
potensi diri, mendorong kemampuan mengumpulkan informasi, dan lain-lain.
a. Tujuan
Menulis
Peck
dan Schutz dalam (Tarigan, 2008: 9) mengemukakan bahwa tulisan direncanakan
untuk mencapai tujuan-tujuan berikut:
1) Membantu
para siswa memahami bagaimana caranya ekspresi tulis dapat melayani mereka,
dengan jalan menciptakan situasi-situasi di dalam kelas yang memerlukan karya
tulis dan kegiatan menulis.
2) Mendorong
para siswa mengekspresikan diri mereka secara bebas dalam tulisan.
3) Mengejar
para siswa menggunakan bentuk yang tepat dan serasi menggunakan bentuk yang
tepat dan serasi dalam ekspresi tulis.
4) Mengembangkan
perubahan bertahap dalam menulis dengan cara membantu para siswa menulis
sejumlah maksud dengan tujuan cara dengan penuh keyakinan pada diri sendiri
secara bebas.
Menurut
Tarigan (2007: 24) setiap jenis tulisan mengandung beberapa tujuan, antara
lain:
1)
Memberitahukan atau
mengajar.
2)
Meyakinkan atau mendesak.
3)
Menghibur atau
menyenangkan.
4)
Mengutarakan atau
mengekspresikan perasaan dan emosi yang berapi-api.
Dari
beberapa pendapat dapat disimpulkan bahwa tujuan menulis yaitu, (a) meyakinkan
para pembaca; (b) menghibur atau menyenangkan para pembaca; (c) memberikan
informasi kepada para pembaca; (d) mengekspresikan diri tentang perasaan sang
penulis; (e) mengembangkan kreativitas dalam bentuk tulisan.
b. Ciri-ciri
Tulisan yang Baik
Menurut
Alton C.Morris (dalam Tarigan, 2007: 7-8), tulisan yang baik merupakan
komunikasi pikiran dan perasaan yang efektif. Semua komunikasi itu adalah
efektif atau tepat guna yaitu, (a) kalau penulis tahu apa yang harus dikatakan,
yaitu mengetahui pokok-pokok pembicaraan; (b) kalau penulis tahu bagaimana
caranya memberi struktur terhadap gagasan-gagasannya; (c) kalau penulis mengetahui
bagaimana caranya mengekspresikan dirinya dengan baik.
Menurut
Mc. Mahan dan Day, 1960: 6 (dalam Tarigan, 2007: 7) merumuskan ciri-ciri
tulisan yang baik seperti berikut:
1) Jujur,
tidak memalsukan gagasan atau ide anda.
2) Jelas,
tidak membingungkan para pembaca.
3) Singkat,
tidak memboroskan waktu para pembaca.
4) Bervariasi,
panjang kalimat yang beraneka ragam; berkarya dengan penuh kegembiraan.
Disimpulkan
bahwa Ciri-ciri tulisan yang baik adalah tulisan mencerminkan kemampuan
penulis, tulisan menggunakan bahasa yang komunikatif dan efektif, tulisan yang
baik mampu membahas pokok-pokok secara lugas, tulisan yang memuat hal yang
bersifat realita atau mengandung hal yang sebenarnya, dan mempunyai daya kritik
terhadap tulisan sebelumnya.
1. Teks
Eksplanasi
Gerot dan Wignell
(1995: 212) menjelaskan secara singkat tentang teks eksplanasi yang berisi
pembentukan suatu proses atau yang dikerjakan dari gejala alam atau sosial
budaya. Dalam bukunya yang berjudul “ Teks Types In English” Anderson
(1997:80-81) mengungkapkan teks eksplanasi adalah suatu jenis teks yang
mengungkapkan bagaimana dan mengapa sesuatu terjadi. Tujuan dari teks
eksplanasi tersebut adalah untuk mengungkapkan setiap langkah dari proses
bagaimana dan untuk memberi alasan mengapa. Untuk hal yang lebih luas, biasanya
teks eksplanasi menjelasankan tentang bagaimana sesuatu itu terjadi, mengapa
sesuatu itu terjadi, mengapa suatu benda itu sama atau berbeda, dan bagaimana
untuk memecahkan suatu masalah.
2. Media
Pembelajaran
a. Pengertian
Media Pembelajaran
Media
pembelajaran adalah sarana atau alat bantu pendidikan yang dapat digunakan
sebagai perantara dalam proses pembelajaran untuk mempertinggi efektivitas dan
efisiensi dalam mencapai tujuan pengajaran (Sanaky, 2013: 4).
Rossi
dan Breidle (dalam Sanjaya, 2012: 59) mengemukakan bahwa media pembelajaran
adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan
seperti radio, televisi, buku, koran, majalah dan sebagainya.
Gerlach
dan Ely (dalam Sanjaya, 2012: 59) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah
bukan hanya berupa alat dan bahan saja, akan tetapi hal-hal yang memungkinkan
siswa dapat memperoleh pengetahuan.
Dari
pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah sebuah
alat bantu pendidikan yang berfungsi dan dapat digunakan untuk menyampaikan
pesan pembelajaran.
1) Tujuan
Media Pembelajaran
Tujuan
media pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran untuk:
(a) Mempermudah
proses pembelajaran di kelas,
(b) Meningkatkan
efisiensi proses pembelajaran,
(c) Menjaga
relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan belajar,
(d) Membantu
konsentrasi pembelajar dalam proses pembelajaran (Sanaky, 2013: 5).
2) Manfaat
Media Pembelajaran
Manfaat
media pembelajaran baik secara umum maupun secara khusus sebagai alat bantu
pembelajaran bagi pengajar dan pembelajar. Jadi, manfaat media pembelajaran
adalah:
(a) Pengajaran lebih menarik perhatian pembelajar
sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar,
(b) Bahan
pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih dipahami pembelajar,
serta memungkinkan pembelajar menguasai tujuan pengajaran dengan baik,
(c) Metode
pembelajaran bervariasi, tidak semata-mata hanya komunikasi verbal melalui
penuturan kata-kata lisan pengajar, pembelajar tidak bosan, dan pengajar tidak
kehabisan tenaga,
(d) Pembelajar
lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan
penjelasan dari pengajar saja, tetapi juga aktivitas lain yang dilakukan
seperti: mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain (Sanaky, 2013:
5).
Dalam (Sanjaya, 2012: 70-72) secara
khusus, media pembelajaran bermanfaat untuk:
(a) Menangkap
suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu.
Peristiwa-peristiwa penting atau objek
yang langka dapat diabadikan dengan foto, film atau direkam melalui video atau
audio, kemudia peristiwa itu dapat disimpan dan dapat digunakan manakala
diperlukan.
(b) Memanipulasi
keadaan, peristiwa atau objek tertentu.
Melalui
media pembelajaran, guru dapat menyajikan bahan pelajaran yang bersifat abstrak
menjadi kongkret sehingga mudah dipahami dan dapat menghilangkan verbalisme.
(c) Menambah
gairah dan motivasi siswa.
Penggunaan media dapat menambah motivasi
belajar siswa sehinggaperhatian siswa terhadap materi pembelajaran dapat lebih
meningkat.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat
disimpulkan bahwa manfaat media pembelajaran adalah penyampaian pesan
pembelajaran dapat tersampaikan, pembelajaran dapat lebih menarik, dan sikap
positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat
ditingkatkan.
3) Fungsi
Media
Media
pembelajaran berfungsi untuk merangsang
pembelajaran dengan:
(a) Menghadirkan
objek sebenarnya dan objek yang langka,
(b) Membuat
duplikasi dari objek yang sebenarnya,
(c) Membuat
konsep abstrak ke konsep kongkret,
(d) Memberi
kesamaan persepsi,
(e) Mengatasi
hambatan waktu, tempat, jumlah, dan jarak,
(f) Menyajikan
ulang informasi secara konsisten, dan
(g) Memberi
suasana belajar yang menyenangkan, tidak tertekan, santai, dan menarik,
sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran (Sanaky, 2013: 7).
Dalam
(Sanjaya, 2012: 73-75) media pembelajaran memiliki beberapa fungsi:
(a) Fungsi
komunikatif
Media
pembelajaran digunakan untuk memudahkan komunikasi antara penyampai pesan dan
penerima pesan.
(b) Fungsi
motivasi
Dapat
kita bayangkan pembelajaran yang hanya mengandalkan suara melalui ceramah tanpa
melibatkan siswa secara optimal seperti yang digambarkan pada pola terpisah,
bukan hanya dapat menimbulkan kebosanan pada diri siswa sebagai penerima pesan,
akan tetapi juga dapat mengganggu suasana belajar.
(c) Fungsi
kebermaknaan
Melalui
penggunaan media, pembelajaran dapat lebih bermakna, yakni pembelajaran bukan
hanya dapat meningkatkan pemahaman informasi berupa data dan fakta sebagai
pengembangan aspek kognitif tahap rendah, akan tetapi dapat meningkatkan
kemampuan siswa untuk menganalisis dan mencipta sebagai aspek kognitif tahap
tinggi.
(d) Fungsi
penyamaan persepsi
Walaupun
pembelajaran disetting secara
klasikal, namun pada kenyataannya proses belajar terjadi secara individual.
(e) Fungsi
individualisme
Siswa
datang dari latar belakang yang berbeda baik dilihat dari status sosial ekonomi
maupun dari latar belakang pengalamannya, sehingga memungkinkan gaya dan
kemampuan belajarnya pun tidak sama.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat
disimpulkan bahwa fungsi media pembelajaran adalah memberikan persamaan
persepsi, meberikan informasi, memberi suasana belajar yang menyenangkan, tidak
tertekan, santai, dan menarik, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran.
Media gambar merupakan salah satu dari
media pembelajaran yang paling umum dipakai dan merupakan bahasa yang umum dan
dapat dimengerti dan dinikmati dimana-mana. Menurut Sadiman Arief S. (2003:21)
3. Metode Penelitian
1. Teknik
Pengumpulan Data
Teknik
pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam peneliti, karena
tujuan utama dari peneliti adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik
pengumpulan data tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak
akan dapat data yang memenuhi standar data yang ditetapkan ( Sugiyono, 2015:
308). Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah
tes dan nontes.
a. Teknik
Tes
Tes
merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur
sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan.
Teknik tes ini digunakan untuk mendapatkan data kemampuan menulis teks
eksplanasi dengan menggunakan media gambar.Pelaksanaan tes dilakukan diakhiri
kegiatan pembelajaran.
b. Teknik
Nontes
Teknik
nontes dalam pengumpulan data ini dilakukan dalam bentuk observasi dan angket.
1) Observasi
Observasi
digunakan untuk mengamati sikap peserta didik selama proses pembelajaran
menulis teks eksplanasi dengan menggunakan media gambar (a) kesiapan peserta
didik dalam mengikuti pembelajaran; (b) perhatian dan sikap peserta didik pada
saat mendapat penjelasan dari guru; (c) kesungguhan siswa dalam mengerjakan
tugas yang diberikan guru; (d) peserta didik mengumpulkan tugas dengan baik;
(e) partisipasi peserta didik dalam melakukan refleksi.
2) Kuesioner
(Angket)
Kuesionar
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara member pertanyaan
atau pernyataan tertulis kepada responden untuk diwajibkan (Sugiyono,
2010:199). Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data efesien bila diketahui
dengan pasti variable yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari
responden.
Selain
itu kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan
tersebar dari wilayah yang luas. Kuesioner dapat berupa pertanyaan tertutup
atau terbuka, dapat diberikan pada responden secara langsung, dikirim melalui
pos atau internet.
Angket
yang digunakan dalam penelitian ini adalah yang berbentuk pertanyaan tentang
materi teks eksplanasi. Angket ini dimaksudkan untuk memperroleh data objektif
dari siswa (responden) mengenai tema sekripsi.
4.
Hasil
Penelitian dan Pembahasan
Berdasarkan
hasil penelitian, diperoleh data berupa hasil belajar siswa dalam pembelajaran
menulis teks eksplanasi dengan menggunakan model gambar.
Daftar Nilai Siswa dalam
Pembelajaran Menulis Puisi
No
|
Nama
|
Nilai
|
1
|
AFDILA
NOR FARIKHAH
|
76
|
2
|
AGUS
SUSILO BUDI UTOMO
|
100
|
3
|
AMALIA
NURHANDAYANI
|
88
|
4
|
AMELIA
VIRA AKILA
|
68
|
5
|
ANDINI
|
76
|
6
|
ANDRIANTO
|
68
|
7
|
ANJELINA
RAHMA
|
68
|
8
|
BAGUS
SEPTIANTO WIBOWO
|
84
|
9
|
CANDRA
FITRIAWAN
|
76
|
10
|
CHRISTCAHYA
ELENA PUTRI
|
80
|
11
|
CINDY
RANIA NATHASA INSYRA
|
68
|
12
|
DANDI
ARIS SETIYAWAN
|
68
|
13
|
DEVIANI
FARIKHATUL UMMAH
|
92
|
14
|
DEWI
MIRAWATI
|
76
|
15
|
DIAH
AYU SETIYOWATI
|
68
|
16
|
DIAH
FEBRIANA
|
80
|
17
|
DIAH
AYU PUTRI KURNIA IRAWA
|
76
|
18
|
DINA
APRILIA PUSPANINGTIAS
|
88
|
19
|
EFA
FARIZQIANI
|
76
|
20
|
EMA
IDA RAHAYU
|
84
|
21
|
ERICKA
DEWI PERMATA SARI
|
84
|
22
|
ERLINA
REGITA CAHYANI
|
96
|
23
|
EVITA
NUR AROFAH
|
92
|
24
|
FAIZAL
MUYYAKI
|
76
|
25
|
FANESA
AULIYA SAPUTRI
|
72
|
26
|
INTAN
SUKMA SEKAR JATI
|
84
|
27
|
JESIKA
ALMA PRISKA VILARSA
|
64
|
28
|
KEVIN
MAULANA ROHMAN
|
64
|
29
|
KHOIRUL
HUDA
|
60
|
30
|
MEGA
AUDINA IRAWAN
|
88
|
31
|
MURSIDAN
'ILLIYIN
|
84
|
32
|
NAURAH
AURIL AUGUSTIN
|
80
|
33
|
NIA
PERMATASARI
|
88
|
34
|
NUR
HIDAYATUL MUNTAFIAH
|
80
|
35
|
RAKA
INSYRA
|
72
|
36
|
RICO
OKTAVIAN NUGROHO
|
72
|
37
|
TEGAR
AJI NURCAHYO
|
72
|
38
|
TIARA
NOVA APRILIA PUTRI
|
72
|
39
|
YOSEPHINE
DI SARETTA
|
80
|
Penggunaan
model gambar dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi sebagai berikut.
Kegiatan pembelajaran diawali dengan berdoa, mengecek kehadiran siswa dan
menanyakan kabar siswa. Selain itu, guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan
cakupan meteri yang dipelajari. Untuk kegiatan selanjutnya, siswa diminta untuk
berkelompok, setiap kelompok terdiri dari lima hingga enam siswa. Jika terlalu
banyak siswa, dapat dipastikan akan banyak siswa lebih mengandalkan siswa lain
dalam berdiskusi. Siswa dalam berkelompok ini hanya untuk berdiskusi tentang
permasalahn tema yang diberikan oleh guru untuk dibahas agar tidak ada kesamaan
dalam judul yang akan dibuat siswa.
Selanjutnya
secara individu siswa menulis teks eksplanasi berdasarkan tema yang telah
ditentukan guru dan didiskusikan oleh siswa. Pada kegiatan mengekspiorasi,
siswa menulis teks puisi sesuai dengan intruksi yang disaran oleh guru,
selanjutnya dikembangkan. Pembelajaran diakhiri dengan memberikan penghargaan
terhadap prestasi hasil kerja siswa yang sudah mereka lain. Kemudian, siswa dan
guru melakukan refleksi terkait pembelajaran yang berlangsung.
Data
dalam penelitian yang berjudul penggunaan media gambar dalam pembelajaran
menulis teks eksplanasi pada siswa kelas X SMK Negeri 5 Semarang Tahun
Ajaran2017/2018 diperoleh dari teknik tes dan nontes. Teknik tes berupa menulis
teks eksplanasi berdasarkan unsur pembangun kepada siswa dengan menerapkan
media gambar. Teknik tes menghasilkan nilai-nilai yang diperoleh siswa dalam
pembelajaran menulis puisi dengan menerapkan media gambar. Sementara itu teknik
nontes diambil dengan angket dan dokumentasi. Hasil angket berupa deskripsi
tanggapan/respon siswa terhadap penggunaan media gambar dalam pembelajaran
menulis teks eksplanasi.
5.
Simpulan
Hasil
penelitian dengan menerapkan model gambar dengan tujuan untuk mengetahui
penggunaan media gambar dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi pada siswa
kelas X SMK Negeri 5 Semarang Tahun Ajaran 2017/2018. Penelitian menyimpulkan:
1. Keterampilan
guru dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi dengan menerapkan media gambar
mengalami peningkatan.
2. Aktivatas
siswa dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi dengan menerapkan media gambar
mengalami peningkatan.
3. Hasil
belajar berupa keterampilan menulis teks eksplanasi mengalami peninkatan.
Dengan demikian
ketiga variable penelitian diatas sudah mencapai indicator keberhasilan yang
telah ditetapkan dan hipotesis tindakan yang diajukan terbukti, bahwa
penggunaan media gambar dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa,
danberupa keterampilan menulis teks eksplanasi.
DAFTAR PUSTAKA
Mulyasa,
H. E., 2013. Pengembangan dan
Implementasi Kurikulum 2013.Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Huda,
Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran
dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Sanaky,
Hujair AH. 2013. Media Pembelajaran
Interaktif-Inovatif. Yogyakarta: Kaukaba Dipantara.
Sanjaya, Wina. 2012. Media Komunikasi
Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.
Suparno
dan Yunus Mohammad. 2007. Keterampilan
Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka.
Tarigan,
Henry Guntur. 2008. Menulis sebagai Suatu
Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Sugiyono.
2010. Metode Penelitian Pendidikan
Pendekatan Kualitatif, Kuantitif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sudjana.
2002. Metode Stastika. Bandung:
Tarsito.
Sadiman, Arief S. 2012. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan,
dan Pemanfaatannya.
Depok: Rajawali Pers.
No comments:
Post a Comment