Laman

Saturday, June 17, 2017

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 5 SEMARANG


Oleh
Elisa Fitri Ana
14410177/6C
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas PGRI Semarang
elisafitriana25@gmail.com


Abstrak
Tulisan ini berjudul penggunaan media gambar dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi pada siswa kelas XI SMK negeri 5 Semarang. Penelitian ini untuk meningkatkan dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi pada kelas XI dengan melakukan observasi langsung. Karena pengalaman siswa yang nyata melakukan observasi langsung. Siswa dapat memiliki pengalaman nyata sesuai yang dialami. Menggunakan desain penelitian studi kasus dalam arti penelitian difokuskan pada fenomena yang dipilih dan ingin dipahami secara baik dengan penerapan media gambar dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi pada siswa kelas XI negeri semarang.
Kata Kunci: media gambar, pembelajaran, dan puisi
1.      Pendahuluan
 Pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa sebagai hasil dari memori, kognisi, dan metakognisi yang berpengaruh terhadap pemahaman. Perangkat pembelajaran adalah sejumlah bahan, alat, media, petunjuk dan pedoman yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.
Dalam pembelajaran diperlukan model yang tepat sehingga proses belajar mengajar berjalan dengan baik dan menyenangkan. Model pembelajaran merupakan cara atau teknik penyajian yang digunakan guru dalam proses pembelajaran agar tercapai tujuan pembelajaran dan fungsi dari model pembelajaran meningkatkan kualitas pembelajaran. Dalam perangkat pembelajaran terdapat materi yang digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Materi merupakan segala sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa. Materi sangat banyak ragamnya salah satunya yaitu materi teks eksplanasi.Bila model yang digunakan belum berhasil diterapkan maka kegiatan pembelajaran dengan model tersebut dilakukan kembali dengan persiapan yang lebih matang.
Setiap kegiatan pembelajaran mempunyai materi yang berbeda  oleh karena itu diperlukan model yang tepat tentunya disesuaikan dengan materi. Dalam pembelajaran ini menggunakan materi teks eksplanasi yang materi tersebut mengenai jenis tulisan yang memuat keterangan, paparan atau gagasan penulisnya.
Pengajaran bahasa dapat digunakan untuk memperluas pengungkapan yang dapat diterima oleh siswa, oleh karena itu agar pengajaran bahasa dapat lebih berhasil guru perlu mengembangkan keterampilan khusus untuk memilih bahan pengajaran bahasa yang bahasanya sesuai dengan tingkat penguasaan bahasa siswa. Pengajaran menulis teks eksplanasi ini, diberikan pada siswa kelas XI Semester II dengan Kompetensi Inti (KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya; KI 2: Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya; KI 3: Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata; KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang atau teori, KD3.1 (Kompetensi Dasar 3.1 memahami struktur dan kaidah teks, eksplanasi kompleks, baik melalui lisan maupun tulisan. Indikator: menjelaskan struktur dan kaidah teks eksplanasi kompleks baik melalui lisan maupun tulisan. Dalam suatu sistem pendidikan, kurikulum itu sifatnya dinamis serta harus selalu dilakukan perubahan dan pengembangan, agar dapat mengikuti perkembangan dan tantangan zaman.Meskipun demikian, perubahan dan penegmbangannya harus dilakukan secara sistematis dan terarah, tidak asal berubah. Perubahan dan pengembangan kurikulum tersebut harus memiliki visi dan arah yang  jelas terutama dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi. Sehubungan dengan itu, sejak wacana, perubahan dan pengembangan.Kurikulum 2013 digulirkan, telah muncul berbagai tanggapan dari berbagai kalangan, baik yang pro maupun kontra (Mulyasa, 2013: 59).
Penggunaan model pembelajaran akan memungkinkan terjadinya proses belajar pada diri siswa dan dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran. Gange dan Briggs (dalam Ibrahim dan Syaodih, 2009: 113) menekankan pentingnya media sebagai alat untuk merangsang proses belajar-mengajar. Pembelajaran yang aktif dan inovatiflah yang perlu diterapkan oleh guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia agar keterampilan berbahasa siswa meningkat.
2.      Landasan Teori
1.      Keterampilan Menulis
a.       Pengertian Menulis
Menulis merupakan menururnkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga irang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu (Tarigan, 2008:22).
Menulis berarti mengubah bunyi yang dapat didengar menjadi tanda-tanda yang dapat dilihat. Bunyi-bunyi yang dapat diubah itu bunyi bahasa, yaitu bunyi bahasa yang dihasilkan oleh alat ucap manusia (mulut dan perangkat kelengkapannya: bibir, lidah, gigi, dan langit-langit). Bunyi bahasa itu sebenarnya menjadi lambang atau wakil sesuatu yang lain. Yang diwakilkan dapat berupa benda, perubahan, sifat, dan lain-lain.
Suparno dan Yunus (2007: 3) menulis merupakan suatu kegiatan menyampaikan pesan (komunikasi) dengan menggunkan bahasa tulis sebagai alat atau medianya.Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif. Dalam kegiatan menulis, penulis harus benar-benar mengetahui maksud dan tujuan mengenai gagasan yang akan ditulis.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan salah satu keterampilan yang dibutuhkan untuk mengungkapkan suatu gagasan atau pesan dalam tulisan tersebut.


b.      Manfaat Menulis
Menulis dianggap sebagai sesuatu yang membosankan.Padahal menulis memiliki banyak manfaat.Suparno dan Yunus (2007: 1-4) mengatakan bahwa kemanfaatan itu diantaranya dalam hal peningkatan kecerdasan, pengembangan daya inisiatif dan kreativitas, penumbuhan keberanian, pendorong kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi.
Manfaat dari menulis adalah dapat memperluas dan meningkatkan kosakata yang belum diketahui, dapat melancarkan tulis menulis, dapat mengembangkan gaya penulisan sendiri secara material dapat memperoleh honor, secara non material dapat memberikan kepuasan batin seseorang dan mendapatkan popularitas di mana-mana karena sebuah tulisan (Tarigan, 1994: 22).
Manfaat lain yang dapat dipetik dalam kegiatan menulis antar lain:
1)      Sebagi sarana untuk mengungkapkan diri;
2)      Sebagai sarana untuk pemahaman terhadap sesuatu hal;
3)      Membantu mengembangkan kepuasan pribadi, kebanggaan, dan perasaan harga diri;
4)      Meningkatkan kesadaran dan penyerapan terhadap keadaan lingkungan;
5)      Memunculkan keterlibatan secara bersemangat;
6)      Mengembangkan sesuatu pemahaman mengenai kemampuan dalam penggunaan bahasa hingga penguasaan penggunaan bahasa.
Dari pendapat beberapa para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa menulis memiliki banyak manfaat, seperti menuangkan pikiran dan perasaan, mengembangkan ide dan gagasan, mengembangkan potensi diri, mendorong kemampuan mengumpulkan informasi, dan lain-lain.

a.       Tujuan Menulis
Peck dan Schutz dalam (Tarigan, 2008: 9) mengemukakan bahwa tulisan direncanakan untuk mencapai tujuan-tujuan berikut:
1)      Membantu para siswa memahami bagaimana caranya ekspresi tulis dapat melayani mereka, dengan jalan menciptakan situasi-situasi di dalam kelas yang memerlukan karya tulis dan kegiatan menulis.
2)      Mendorong para siswa mengekspresikan diri mereka secara bebas dalam tulisan.
3)      Mengejar para siswa menggunakan bentuk yang tepat dan serasi menggunakan bentuk yang tepat dan serasi dalam ekspresi tulis.
4)      Mengembangkan perubahan bertahap dalam menulis dengan cara membantu para siswa menulis sejumlah maksud dengan tujuan cara dengan penuh keyakinan pada diri sendiri secara bebas.
Menurut Tarigan (2007: 24) setiap jenis tulisan mengandung beberapa tujuan, antara lain:
1)        Memberitahukan atau mengajar.
2)        Meyakinkan atau mendesak.
3)        Menghibur atau menyenangkan.
4)        Mengutarakan atau mengekspresikan perasaan dan emosi yang berapi-api.
Dari beberapa pendapat dapat disimpulkan bahwa tujuan menulis yaitu, (a) meyakinkan para pembaca; (b) menghibur atau menyenangkan para pembaca; (c) memberikan informasi kepada para pembaca; (d) mengekspresikan diri tentang perasaan sang penulis; (e) mengembangkan kreativitas dalam bentuk tulisan.

b.      Ciri-ciri Tulisan yang Baik
Menurut Alton C.Morris (dalam Tarigan, 2007: 7-8), tulisan yang baik merupakan komunikasi pikiran dan perasaan yang efektif. Semua komunikasi itu adalah efektif atau tepat guna yaitu, (a) kalau penulis tahu apa yang harus dikatakan, yaitu mengetahui pokok-pokok pembicaraan; (b) kalau penulis tahu bagaimana caranya memberi struktur terhadap gagasan-gagasannya; (c) kalau penulis mengetahui bagaimana caranya mengekspresikan dirinya dengan baik.
Menurut Mc. Mahan dan Day, 1960: 6 (dalam Tarigan, 2007: 7) merumuskan ciri-ciri tulisan yang baik seperti berikut:
1)      Jujur, tidak memalsukan gagasan atau ide anda.
2)      Jelas, tidak membingungkan para pembaca.
3)      Singkat, tidak memboroskan waktu para pembaca.
4)      Bervariasi, panjang kalimat yang beraneka ragam; berkarya dengan penuh kegembiraan.
Disimpulkan bahwa Ciri-ciri tulisan yang baik adalah tulisan mencerminkan kemampuan penulis, tulisan menggunakan bahasa yang komunikatif dan efektif, tulisan yang baik mampu membahas pokok-pokok secara lugas, tulisan yang memuat hal yang bersifat realita atau mengandung hal yang sebenarnya, dan mempunyai daya kritik terhadap tulisan sebelumnya.
1.      Teks Eksplanasi
Gerot dan Wignell (1995: 212) menjelaskan secara singkat tentang teks eksplanasi yang berisi pembentukan suatu proses atau yang dikerjakan dari gejala alam atau sosial budaya. Dalam bukunya yang berjudul “ Teks Types In English” Anderson (1997:80-81) mengungkapkan teks eksplanasi adalah suatu jenis teks yang mengungkapkan bagaimana dan mengapa sesuatu terjadi. Tujuan dari teks eksplanasi tersebut adalah untuk mengungkapkan setiap langkah dari proses bagaimana dan untuk memberi alasan mengapa. Untuk hal yang lebih luas, biasanya teks eksplanasi menjelasankan tentang bagaimana sesuatu itu terjadi, mengapa sesuatu itu terjadi, mengapa suatu benda itu sama atau berbeda, dan bagaimana untuk memecahkan suatu masalah.
2.      Media Pembelajaran
a.       Pengertian Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah sarana atau alat bantu pendidikan yang dapat digunakan sebagai perantara dalam proses pembelajaran untuk mempertinggi efektivitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pengajaran (Sanaky, 2013: 4).
Rossi dan Breidle (dalam Sanjaya, 2012: 59) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran, majalah dan sebagainya.
Gerlach dan Ely (dalam Sanjaya, 2012: 59) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah bukan hanya berupa alat dan bahan saja, akan tetapi hal-hal yang memungkinkan siswa dapat memperoleh pengetahuan.
Dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah sebuah alat bantu pendidikan yang berfungsi dan dapat digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran.

1)      Tujuan Media Pembelajaran
Tujuan media pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran untuk:
(a)    Mempermudah proses pembelajaran di kelas,
(b)   Meningkatkan efisiensi proses pembelajaran,
(c)    Menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan belajar,
(d)   Membantu konsentrasi pembelajar dalam proses pembelajaran (Sanaky, 2013: 5).
2)      Manfaat Media Pembelajaran
Manfaat media pembelajaran baik secara umum maupun secara khusus sebagai alat bantu pembelajaran bagi pengajar dan pembelajar. Jadi, manfaat media pembelajaran adalah:
(a)     Pengajaran lebih menarik perhatian pembelajar sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar,
(b)   Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih dipahami pembelajar, serta memungkinkan pembelajar menguasai tujuan pengajaran dengan baik,
(c)    Metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-mata hanya komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata lisan pengajar, pembelajar tidak bosan, dan pengajar tidak kehabisan tenaga,
(d)   Pembelajar lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan penjelasan dari pengajar saja, tetapi juga aktivitas lain yang dilakukan seperti: mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain (Sanaky, 2013: 5).
Dalam (Sanjaya, 2012: 70-72) secara khusus, media pembelajaran bermanfaat untuk:
(a)    Menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu.
Peristiwa-peristiwa penting atau objek yang langka dapat diabadikan dengan foto, film atau direkam melalui video atau audio, kemudia peristiwa itu dapat disimpan dan dapat digunakan manakala diperlukan.
(b)   Memanipulasi keadaan, peristiwa atau objek tertentu.
Melalui media pembelajaran, guru dapat menyajikan bahan pelajaran yang bersifat abstrak menjadi kongkret sehingga mudah dipahami dan dapat menghilangkan verbalisme.
(c)    Menambah gairah dan motivasi siswa.
Penggunaan media dapat menambah motivasi belajar siswa sehinggaperhatian siswa terhadap materi pembelajaran dapat lebih meningkat.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa manfaat media pembelajaran adalah penyampaian pesan pembelajaran dapat tersampaikan, pembelajaran dapat lebih menarik, dan sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan.
3)      Fungsi Media
Media pembelajaran berfungsi untuk  merangsang pembelajaran dengan:
(a)    Menghadirkan objek sebenarnya dan objek yang langka,
(b)   Membuat duplikasi dari objek yang sebenarnya,
(c)    Membuat konsep abstrak ke konsep kongkret,
(d)   Memberi kesamaan persepsi,
(e)    Mengatasi hambatan waktu, tempat, jumlah, dan jarak,
(f)    Menyajikan ulang informasi secara konsisten, dan
(g)   Memberi suasana belajar yang menyenangkan, tidak tertekan, santai, dan menarik, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran (Sanaky, 2013: 7).
Dalam (Sanjaya, 2012: 73-75) media pembelajaran memiliki beberapa fungsi:
(a)    Fungsi komunikatif
Media pembelajaran digunakan untuk memudahkan komunikasi antara penyampai pesan dan penerima pesan.
(b)   Fungsi motivasi
Dapat kita bayangkan pembelajaran yang hanya mengandalkan suara melalui ceramah tanpa melibatkan siswa secara optimal seperti yang digambarkan pada pola terpisah, bukan hanya dapat menimbulkan kebosanan pada diri siswa sebagai penerima pesan, akan tetapi juga dapat mengganggu suasana belajar.
(c)    Fungsi kebermaknaan
Melalui penggunaan media, pembelajaran dapat lebih bermakna, yakni pembelajaran bukan hanya dapat meningkatkan pemahaman informasi berupa data dan fakta sebagai pengembangan aspek kognitif tahap rendah, akan tetapi dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk menganalisis dan mencipta sebagai aspek kognitif tahap tinggi.
(d)   Fungsi penyamaan persepsi
Walaupun pembelajaran disetting secara klasikal, namun pada kenyataannya proses belajar terjadi secara individual.
(e)    Fungsi individualisme
Siswa datang dari latar belakang yang berbeda baik dilihat dari status sosial ekonomi maupun dari latar belakang pengalamannya, sehingga memungkinkan gaya dan kemampuan belajarnya pun tidak sama.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi media pembelajaran adalah memberikan persamaan persepsi, meberikan informasi, memberi suasana belajar yang menyenangkan, tidak tertekan, santai, dan menarik, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran.
      Media gambar merupakan salah satu dari media pembelajaran yang paling umum dipakai dan merupakan bahasa yang umum dan dapat dimengerti dan dinikmati dimana-mana. Menurut Sadiman Arief S. (2003:21)
3.      Metode Penelitian
1.      Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam peneliti, karena tujuan utama dari peneliti adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan dapat data yang memenuhi standar data yang ditetapkan ( Sugiyono, 2015: 308). Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah tes dan nontes.
a.       Teknik Tes
Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Teknik tes ini digunakan untuk mendapatkan data kemampuan menulis teks eksplanasi dengan menggunakan media gambar.Pelaksanaan tes dilakukan diakhiri kegiatan pembelajaran.
b.      Teknik Nontes
Teknik nontes dalam pengumpulan data ini dilakukan dalam bentuk observasi dan angket.
1)      Observasi
Observasi digunakan untuk mengamati sikap peserta didik selama proses pembelajaran menulis teks eksplanasi dengan menggunakan media gambar (a) kesiapan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran; (b) perhatian dan sikap peserta didik pada saat mendapat penjelasan dari guru; (c) kesungguhan siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru; (d) peserta didik mengumpulkan tugas dengan baik; (e) partisipasi peserta didik dalam melakukan refleksi.
2)      Kuesioner (Angket)
Kuesionar merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara member pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk diwajibkan (Sugiyono, 2010:199). Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data efesien bila diketahui dengan pasti variable yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.
Selain itu kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar dari wilayah yang luas. Kuesioner dapat berupa pertanyaan tertutup atau terbuka, dapat diberikan pada responden secara langsung, dikirim melalui pos atau internet.
Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah yang berbentuk pertanyaan tentang materi teks eksplanasi. Angket ini dimaksudkan untuk memperroleh data objektif dari siswa (responden) mengenai tema sekripsi.
4.      Hasil Penelitian dan Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data berupa hasil belajar siswa dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi dengan menggunakan model gambar.

Daftar Nilai Siswa dalam Pembelajaran Menulis Puisi

No
Nama
Nilai
1
AFDILA NOR FARIKHAH
76
2
AGUS SUSILO BUDI UTOMO
100
3
AMALIA NURHANDAYANI
88
4
AMELIA VIRA AKILA
68
5
ANDINI
76
6
ANDRIANTO
68
7
ANJELINA RAHMA
68
8
BAGUS SEPTIANTO WIBOWO
84
9
CANDRA FITRIAWAN
76
10
CHRISTCAHYA ELENA PUTRI
80
11
CINDY RANIA NATHASA INSYRA
68
12
DANDI ARIS SETIYAWAN
68
13
DEVIANI FARIKHATUL UMMAH
92
14
DEWI MIRAWATI
76
15
DIAH AYU SETIYOWATI
68
16
DIAH FEBRIANA
80
17
DIAH AYU PUTRI KURNIA IRAWA
76
18
DINA APRILIA PUSPANINGTIAS
88
19
EFA FARIZQIANI
76
20
EMA IDA RAHAYU
84
21
ERICKA DEWI PERMATA SARI
84
22
ERLINA REGITA CAHYANI
96
23
EVITA NUR AROFAH
92
24
FAIZAL MUYYAKI
76
25
FANESA AULIYA SAPUTRI
72
26
INTAN SUKMA SEKAR JATI
84
27
JESIKA ALMA PRISKA VILARSA
64
28
KEVIN MAULANA ROHMAN
64
29
KHOIRUL HUDA
60
30
MEGA AUDINA IRAWAN
88
31
MURSIDAN 'ILLIYIN
84
32
NAURAH AURIL AUGUSTIN
80
33
NIA PERMATASARI
88
34
NUR HIDAYATUL MUNTAFIAH
80
35
RAKA INSYRA
72
36
RICO OKTAVIAN NUGROHO
72
37
TEGAR AJI NURCAHYO
72
38
TIARA NOVA APRILIA PUTRI
72
39
YOSEPHINE DI SARETTA
80

Penggunaan model gambar dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi sebagai berikut. Kegiatan pembelajaran diawali dengan berdoa, mengecek kehadiran siswa dan menanyakan kabar siswa. Selain itu, guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan cakupan meteri yang dipelajari. Untuk kegiatan selanjutnya, siswa diminta untuk berkelompok, setiap kelompok terdiri dari lima hingga enam siswa. Jika terlalu banyak siswa, dapat dipastikan akan banyak siswa lebih mengandalkan siswa lain dalam berdiskusi. Siswa dalam berkelompok ini hanya untuk berdiskusi tentang permasalahn tema yang diberikan oleh guru untuk dibahas agar tidak ada kesamaan dalam judul yang akan dibuat siswa.

Selanjutnya secara individu siswa menulis teks eksplanasi berdasarkan tema yang telah ditentukan guru dan didiskusikan oleh siswa. Pada kegiatan mengekspiorasi, siswa menulis teks puisi sesuai dengan intruksi yang disaran oleh guru, selanjutnya dikembangkan. Pembelajaran diakhiri dengan memberikan penghargaan terhadap prestasi hasil kerja siswa yang sudah mereka lain. Kemudian, siswa dan guru melakukan refleksi terkait pembelajaran yang berlangsung.
Data dalam penelitian yang berjudul penggunaan media gambar dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi pada siswa kelas X SMK Negeri 5 Semarang Tahun Ajaran2017/2018 diperoleh dari teknik tes dan nontes. Teknik tes berupa menulis teks eksplanasi berdasarkan unsur pembangun kepada siswa dengan menerapkan media gambar. Teknik tes menghasilkan nilai-nilai yang diperoleh siswa dalam pembelajaran menulis puisi dengan menerapkan media gambar. Sementara itu teknik nontes diambil dengan angket dan dokumentasi. Hasil angket berupa deskripsi tanggapan/respon siswa terhadap penggunaan media gambar dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi.

5.      Simpulan
Hasil penelitian dengan menerapkan model gambar dengan tujuan untuk mengetahui penggunaan media gambar dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi pada siswa kelas X SMK Negeri 5 Semarang Tahun Ajaran 2017/2018. Penelitian menyimpulkan:
1.      Keterampilan guru dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi dengan menerapkan media gambar mengalami peningkatan.
2.      Aktivatas siswa dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi dengan menerapkan media gambar mengalami peningkatan.
3.      Hasil belajar berupa keterampilan menulis teks eksplanasi mengalami peninkatan.
Dengan demikian ketiga variable penelitian diatas sudah mencapai indicator keberhasilan yang telah ditetapkan dan hipotesis tindakan yang diajukan terbukti, bahwa penggunaan media gambar dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, danberupa keterampilan menulis teks eksplanasi.

DAFTAR PUSTAKA

Mulyasa, H. E., 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013.Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Sanaky, Hujair AH. 2013. Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif. Yogyakarta: Kaukaba Dipantara.
Sanjaya, Wina. 2012. Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.
Suparno dan Yunus Mohammad. 2007. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka.
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sudjana. 2002. Metode Stastika. Bandung: Tarsito.
Sadiman, Arief S. 2012. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya.
Depok: Rajawali Pers.






No comments:

Post a Comment